Kapasitor C1 dan C3 berfungsi sebagai kopel untuk mencegah memblok tegangan DC agar tidak mempengaruhi tegangan bias dari FET tetapi mampu
menyalurkan sinyal RF. Besar nilai kapasitor C1 dan C3 tergantung dari frekuensi RF yang digunakan, sedangkan tegangan bias dari FET tersebut ditentukan oleh
resistor R yang nilainya dibuat sedemikian rupa agar FET bekerja pada titik optimum. Kapasitor C2 berfungsi sebagai penggeser fase yang besar
penggeserannya tergantung dari besaran sinyal dari signal generator yang masuk. Kapasitor C5 sebagai bypass agar sinyal RF tidak melewati resistor R1. Koil RFC
berfungsi untuk memblok sinyal RF agar tidak masuk ke catu daya dan generator sinyal.
Diagram blok uji coba simulasi pembangkit perubahan fase dapat dilihat pada Gambar 55 dan hasil uji coba unjuk kerja rangkaian tersebut dapat dilihat
pada Gambar 56 dimana output rangkaian memperlihatkan gelombang carrier mengalami perubahan fase dengan kecepatan perubahan tergantung dari frekuensi
sinyal yang dimodulasi dalam hal ini mewakili gelombang gerakan kawanan ikan. Adapun besar penggeseran fase tergantung dari amplitude sinyal yang
dimodulasi.
4.3.2 Rangkaian penggeser fase
Fungsi rangkaian penggeser fase adalah sebagai rangkaian simulasi
gelombang pantul yang mempunyai fase tertunda delay dari gelombang yang
datang incident wave
Gambar 57 adalah gambar rangkaian penggeser fase gelombang pembawa dimana fase gelombang pembawa yang keluar mempunyai fase yang berbeda dari
gelombang pembawa yang masuk yang besarnya tergantung dari tegangan DC yang besarnya diatur oleh nilai potensiometer R2. Polarisasi tegangan DC akan
menentukan posisi penggeseran fase positif atau negatif mendahului atau terlambat dari fase yang masuk, sedangkan besarnya penggeseran fase
tergantung dari besar tegangan DC yang diberikan. Jadi untuk memperoleh fase yang dapat bergeser positif dan negatif diperlukan baterei dengan dua polarisasi.
Untuk penelitian ini digunakan fase negatif atau terlambat karena gelombang pantul selalu mempunyai fase terlambat dari fase yang dipancarkan.
Diagram blok uji coba simulasi penggeser fase dapat dilihat pada Gambar 58 sedangkan hasil uji coba unjuk kerja simulasi dapat dilihat pada Gambar 59.
Pada gambar diperlihatkan perbedaan fase gelombang input dengan gelombang output untuk dua kondisi yaitu untuk tegangan DC 3 Volt dan untuk tegangan DC
1 Volt
Gambar 57. Rangkaian pengeser fase.
Gambar 58. Diagram blok uji coba simulasi penggeser fase. MPF 102
RFC
RFC Dari RF
generato
r
+
Vcc
Output
R1 = 10 k Ω
R3 =100 k Ω
R2 = 50 k Ω
C1= 0.01 F C3= 0.01 F
C5= 0.01 F C4= 0.01 F
C2= 50 pF
Pembangkit gelombang pembawa
200 kHz
Phase Shiefted
Baterei 3 VDC catu penggeseran fase
RF Generator
Tombol untuk megatur
perbedaan fase
a
b
Waktu detik
c Gambar 59. Unjuk kerja rangkaian penggeser fase a penggeseran fase
sebesar 180 dengan
tegangan DC maksimum 3 V b penggeseran fase sebesar 90
untuk tegangan DC 1 Volt c penggesera fase dengan amplitude gelombang pantul lebih
kecil dari gelombang datang karena jarak. Waktu detik
Tegangan mV
90 Waktu detik
Tegangan mV
180
Tegangan mV
4.3.3 Rangkaian penggabung Fungsi rangkaian penggabung atau penyampur Adder Mixer berfungsi