Gerakan Kawanan Ikan Analisis penentuan jenis kawanan ikan berdasarkan deteksi fasa pantulan gelombang akustik dan penerapan hidden markov model

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerakan Kawanan Ikan

Gerakan kawanan jenis ikan tertentu di perairan baik di laut maupun di air tawar terdiri dari 3 tiga gerakan yaitu : schooling, shoaling dan soliter. Pada penelitian ini akan dibahas ikan bergerak secara schooling dan ikan yang bergerak secara shoaling Dilihat dari gerakannya pengertian schooling suatu kelompok ikan diartikan bermacam-macam oleh beberapa pakar antara lain : 1 Breder dan Halpern 1946 : schooling adalah kelompok ikan yang mempunyai kesamaan orientasi, dengan jarak antar individu sama dan berenang dengan kecepatan yang sama . 2 Breder 1967 : schooling adalah untuk species hampir seluruh hidupnya berenang dengan polarisasi yang sama dan mempunyai kelompok yang permanen. 3 Radakov 1973 : school adalah sebuah kelompok ikan yang berenang bersama-sama. 4 Shaw 1983 : menyatakan bahwa kelompok dari ikan secara kesatuan melakukan atraksi secara bersamaan. 5 Pitcher 1983 : mendefinisikan schooling adalah ikan yang berenang terpolarisasi dan sinkron.. 6 Partridge 1982 : tiga atau beberapa kelompok ikan dimana setiap anggotanya individu secara konstan mengatur adjust kecepatan dan arahnya sesuai dengan gerakan ikan-ikan lainnya. Tetapi pada prinsipnya schooling dapat disimpulkan adalah pergerakan kawanan ikan tertentu dengan pola, arah polarisasi, dengan irama dan struktur yang sama untuk setiap individu. Sekumpulan ikan yang secara individual koordinasinya tidak terlalu ketat disebut shoaling. Menurut Pitcher 1983, menyatakan bahwa schooling adalah kejadian khusus dari shoaling, tetapi dengan penekanan pada gerakan sinkronisasi dan polarisasi . Umumnya schooling sekumpulan ikan pada malam hari menyebar dan mengembangkan memperluas bentuk dan batasan kumpulan. Fungsi dari schooling dari kawanan ikan adalah : 1 Menghindari serangan dari predator 2 Mencari makan yang efektif 3 Keuntungan dalam hidrodinamik 4 Migrasi 5 Reproduksi 6 Pembelajaran Kepadatan schooling ikan jumlah ikan per unit volume tergantung dari jenis dan panjang ikan Pitcher and Partridge, 1979. Makin panjang makin kecil kepadatannya. Pada Gambar 9 dapat dilihat kepadatan ikan dalam satu schooling untuk tiga jenis ikan yaitu saithe, heering kembung dan sprat. Pada Gambar 10 dapat dilihat volume rata-rata per ikan untuk schooling saithe lebih besar dari schooling herring. Dari hasil pengamatan beberapa pakar, antara lain untuk herring dengan panjang 27 cm, kepadatannya dalam akuarium berukuran 0,7 m 3 , kepadatannya mencapai 60 per m 3 Foote, 1983, sedangkan kondisi Gambar 9. Kepadatan schooling yang berhubungan dengan panjang ikan untuk jenis-jenis saithe, herring, dan sprat. Misund, 1993b., o = saithe, = herring, = sprat Fish length cm Gambar 10. kepadatan schooling herring Misund and Floen, 1993. dimana herring berenang bebas, kepadatannya rata-rata mencapai 2 ikan per m 3 Misund, 1993b. Untuk ikan jenis saithe dengan ukuran 35 cm mempunyai kepadatan sekitar 100 per m 3 dan sprat dengan panjang 10 cm, kepadatannya sekitar 200 m 3 Rottingen, 1976. Berdasarkan hasil pengamatan echo sounder dari tiga transect, diperoleh gambaran dimana setiap transect diperoleh bentuk schooling yang berbeda dengan kepadatan per transect yang bervariasi. Gambar 10 memperlihatkan bentuk dan kepadatan schooling herring dari pandangan horisontal sangat bervariasi. Umumnya bagian dalam schooling mempunyai kepadatan yang paling besar Bentuk dan dimensi dari schooling tergantung dari waktu Squire, 1978, jenis ikan Misund et al, 1995; Hara, 1985, kedalaman Misund, 1993b dan penghindaran terhadap serangan predator Freon et al, 1992. Demikian pula dimensi schooling horisontal lebih besar dari dimensi school vertikal Oshihimo, 1996. Bentuk schooling herring tergantung dari kedalaman Misund, 1993b. 70 dari schooling hering berbentuk circular atau oval, 20 berbentuk parabola atau rod, dan 10 berbentuk amorphous. Misund et al, 1995. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Freon, 1992 melalui udara pesawat terbang selama satu jam diperoleh bentuk schooling secara horisontal dari jenis harengula clupeola selalu berubah-ubah Gambar 11 Gambar 11. Perubahan bentuk schooling harengula clupeola dari pandangan horisontal selama pengamatan satu jam. Freon et.al., 1992. Pada gambar dapat dilihat selama periode satu jam, luas permukaan schooling berubah dari 145 – 522 m 2 . beberapa sepecies seperti herring, bentuk schooling nya mempunyai perubahan yang lebih kecil dibandingkan dengan species lainnya Partridge et. al, 1980 Ikan berenang membentuk pola tertentu tergantung dari jenis ikan. Umumnya semua jenis ikan berenang dengan membentuk barisan berupa kisi-kisi lattice belah ketupat rhombic lattice dan ada pula membentuk barisan kisi-kisi bujur sangkar cubic lattice baik secara vertikal maupun horisontal. Jarak atau sudut antar individu berbeda untuk setiap jenis ikan. Gambar 12 memperlihatkan a b Gambar 12. Posisi antar individu untuk tiga jenis ikan, seithe, herring dan cod dilihat dari pandangan a atas horisontal dan b vertical Partridge et al., 1980. posisi antar individu dari tiga jenis ikan yaitu saithe, herring dan cod. Baik secara vertikal maupun horizontal Partridge et. al, 1980. Umumnya schooling atau shoaling campuran beberapa jenis ikan terdapat pada kawanan ikan demersal atau semi demersal dan beberapa perairan terumbu karang di daerah tropis Ehrlich, 1973, Alevizon, 1976. Akan tetapi ada pula untuk ikan pelagis yang umumnya campuran jenis ikan tertentu misalnya dari hasil pengamatan in situ juvenile anchovetas cetengraulis mysticetus dengan flatiron herring Hobson, 1963 di di perairan Teluk California. Demikian pula Radovich 1979 melakukan pengamatan yang sama dimana schooling northern anchoy engraulix mordax berenang dikelilingi schooling californian sardines anchovy sardinops sagax. Di perairan Indonesia belum ada pengamatan yang meneliti schooling ikan yang berenang campuran.

2.2 Gerakan Ikan secara Individu