½ C [Cos ω
c
t + φt + ω
c
t + Cos ω
c
t + φt - ω
c
t = ½ A Cos 2
ω
c
t + ½ C [Cos 2 ω
c
t + φt + Cos φt] 73
Jadi gelombang yang keluar dari rangkaian LPF adalah Cos φt sama dengan fase
gerakan ikan. Dari analisis tersebut diatas, semua gangguan yang timbul tidak
berpengaruh terhadap penerimaan perubahan fase yang diterima kecuali 1
Gelombang pantul dari pantulan gelombang gerakan schooling kawanan ikan itu sendiri.
2 Gelombang dari perangkat akustik lainnya yang frekuensi kerjanya sama
200 kHz tetapi dalam kenyataannya tidak tepat 200 Kz misalnya frekuensi 200 ± 5 Kz.
6.3 Analisis Hasil Uji Coba di Lapangan
6.3.1 Analisis hasil uji coba bandeng
Berdasarkan hasil uji coba pada Gambar 103, dapat diperoleh spektrum frekuensi dari gerakan kawanan bandeng yang pada skala linear yang dinormalisir
dapat dilihat pada Tabel 18. Besaran-besaran pada tabel tersebut diperoleh dari hasil pemrosesan FFT pada Wavelab yang dikonversi kebesaran skala linear
dengan bantuan MS Excel. Dari tabel tersebut dapat ditampilkan spectrum frekuensi dalam bentuk kurva garis. Dengan memperhatikan garis kemiringan
puncak dari kurva garis setiap spektrum-spektrum yang ditampilkan , dapat dilihat perbedaannya atau kesamaannya. Bila garis kemiringan puncak dari dua
atau lebih spektrum saling sejajar, berarti bentuk gelombang dari spektrum yang dibandingkan tersebut mirip satu sama lainnya. Sebaliknya bila garis kemiringan
puncak beberapa spektrum saling membentuk sudut berarti bentuk gelombang dari spektrum yang dibandingan tidak mirip atau tidak sama. Spektrum garis atau garis
kemiringan puncak spektrum gerakan kawanan bandeng dapat dilihat pada Gambar 126.
Tabel 18. Besar spektrum bandeng dalam skala linear yang dinormalisir
Frek Hz
percobaan 1
percobaan 2
percobaan 3
percobaan 4
64,60 25.9 28.3
11.1 36.1
69,98 20.7 26.0
11.1 31.4
75,37 19.1 28.6
5.8 40.3
80,75 33.5 43.5
9.4 51.7
86,13 50.0 43.7
26.0 54.0
91,52 91.8 79.1
74.0 75.7
96,90 156.8 137.2
127.5 115.0
102,28 160.4 138.7
136.5 113.9
107,67 93.1 80.4
93.0 65.8
113,05 39.2 32.2
47.0 19.1
118,43 31.5 18.4
33.1 16.3
123,82 24.3 15.6
18.5 20.0
129,20 19.9 11.2
5.1 21.8
134,58 18.0 7.9
9.7 14.6
139,97 16.9 7.1
11.3 10.6
145,35 10.1 6.8
7.7 13.4
150,73 1.7 5.3
20.5 15.8
Pada Gambar dapat dilihat garis kemiringan puncak spektrum untuk setiap percobaan agak berbeda. Hal ini disebabkan karena susunan
schooling ikan selama uji coba tidak stabil. Bandeng tersebut tidak bergerak
Perbandingan spektrum ikan bandeng untuk 4 percobaan
0.0 20.0
40.0 60.0
80.0 100.0
120.0 140.0
160.0 180.0
64 ,60
75, 37
86, 13
96 ,9
10 7,
67 11
8, 43
12 9,
20 13
9, 97
15 0,
73
Frekuensi Hz A
m p
lit u
d e
m v
perc 1 perc 2
perc 3 perc 4
Gambar 126. Perbandingan envelope spektrum gerakan kawanan bandeng.
mengelilingi kolam yang disediakan tetapi balik kembali setelah berada di ujung kiri maupun di ujung kanan kolam seperti yang dapat dilihat pada Gambar 126.
Hal ini menyebabkan susunannya selalu berubah karena mulai dari gerak balik sampai ke posisi pengamatan susunannya belum sempat stabil. Hal ini disebabkan
karena saat kawanan ikan tersebut melintasi jaring ikan-ikan tersebut melihat kesempatan untuk keluar dari daerah gerakannya sehingga saat jaring tidak terlihat
ikan-ikan tersebut berusaha kembali ke daerah jaring. Dari Gambar 126 envelope spektrum gerakan kawanan bandeng tersebut,
dapat dilihat daerah frekuensi yang dominan berada pada cakupan range 75 Hz – 120 Hz.
6.3.2 Analisis hasil uji coba 10 ekor bandeng