1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Saat ini teknologi hidroakustik atau perangkat lunak pengolah sinyal akustik masih sulit untuk dapat mengetahui jenis dan panjang ikan secara
langsung dan akurat. Selama ini perangkat yang berhasil digunakan adalah perangkat untuk mengetahui kepadatan ikan pada lokasi tertentu di perairan laut,
estimasi stock kelimpahan ikan atau untuk mengetahui migrasi ikan tertentu Xie, 2000, kecepatan dan arah renang Jaya dan Pasaribu. 2000. Umumnya alat yang
digunakan adalah perangkat fish finder dengan teknologi tertentu seperti split beam fish finder atau fish finder yang menggunakan metode integration method.
Meskipun demikian beberapa pakar mencoba menggunakan perangkat fish finder untuk menentukan jenis ikan tertentu dilihat dari besarnya Target Strenght
TS atau faktor pantul dari tubuh ikan yang diterima, misalnya Furusawa dan kawan-kawan Furusawa et.al., 1992 mencoba mengidentifikasi jenis ikan dengan
menerapkan metode two-step echo integration method. Cara tersebut tidak berhasil karena ada sejumlah ikan mempunyai TS yang sama, misalnya capelin
dengan panjang 16 cm mempunyai TS yang sama dengan makerel yang berukuran 40 cm. Lu dan Lee Lu and Lee, 1994 mencoba untuk
mengidentifikasi jenis ikan dengan menggunakan echo-signal image processing system, yaitu dengan menerapkan metode pemerosesan citra yang hasilnya
mempunyai tingkat ketelitian sebesar 90 . Tetapi ikan yang dibandingkan adalah ikan-ikan yang ukurannya jauh berbeda seperti scad dengan panjang 50 cm,
anchovy dengan panjang 15 cm, Skipjack dengan panjang 100 m dan mackerel dengan panjang 35 cm.
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Pitcher and Partridge, 1979 dilihat dari struktur gerakannya, ikan berenang membentuk pola tertentu
tergantung dari jenis ikan. Umumnya semua jenis ikan berenang dengan membentuk barisan berupa kisi-kisi lattice belah ketupat rhombic lattice dan
ada pula membentuk barisan kisi-kisi bujur sangkar cubic lattice baik secara vertikal maupun horisontal. Patridge et al., 1980 Jarak atau sudut antar individu
berbeda untuk setiap jenis ikan. Kepadatan struktur schooling ikan jumlah ikan
per unit volume tergantung dari jenis dan panjang ikan. Makin panjang makin kecil kepadatannya. Bentuk dan dimensi dari schooling tergantung dari waktu
Squire, 1978, jenis ikan Misund et al, 1995; Hara, 1985, kedalaman Misund, 1993b dan penghindaran terhadap serangan predator Freon et al, 1992.
Demikian pula dimensi horisontal school lebih besar dari dimensi school vertical Oshihimo, 1996. Bentuk schooling herring tergantung dari kedalaman Misund,
1993b. 70 dari schooling hering berbentuk circular atau oval, 20 berbentuk parabola atau rod, dan 10 berbentuk amorphous. Misund et al, 1995.
Dengan memperhatikan kejadian pada suatu sistim komunikasi radio bergerak yang menggunakan metode modulasi fase, dimana akibat adanya
pengaruh pantulan oleh bangunan maupun pohon-pohonan disekitarnya, akan terjadi fluktuasi yaitu perubahan fase naik turunnya daya sinyal informasi yang
tidak teratur sesuai dengan profil permukaan pantulan serta kecepatan gerakan dalam hal ini kecepatan kendaraan. Makin cepat gerakannya makin makin cepat
fluktuasi yang terjadi. Berdasarkan kejadian di atas dan dengan mengasumsikan bahwa struktur
kawanan ikan tetap untuk satu jenis ikan tertentu, maka bila suatu gelombang merambat pada suatu media tertentu air atau udara dipantulkan oleh gerakan
renang kawanan jenis ikan tertentu, maka gelombang yang dipantulkan tersebut akan mengalami perubahan fase pada setiap satuan waktu sesuai dengan bentuk
struktur permukaan dan kecepatan gerakan kawanan ikan yang dipantulkan tersebut.
Jadi dengan mendeteksi fase gelombang akustik yang dipantulkan oleh gerakan kawanan suatu jenis ikan tertentu maka dari gelombang perubahan fase
yang dideteksi tersebut akan dapat diketahui jenis kawanan ikannya.
1.2
Tujuan dan
Manfaat
Tujuan dari desertasi ini adalah untuk memperoleh metode yang mampu menentukan atau mengidentifikasi jenis kawanan ikan pada kedalaman tertentu
dengan mendeteksi fase gelombang pantul akustik yang diterima serta proses
identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Hidden Markov Model.
Manfaat penelitian ini adalah untuk mengembangkan teknologi perikanan tangkap agar diperoleh penangkapan yang selektif dan ramah lingkungan serta
mempermudah para nelayan untuk memperoleh ikan tangkap yang diinginkan. Disamping itu pula manfaat teknologi ini untuk pengembangan teknologi untuk
1 menerapkan beberapa aplikasi lainnya dengan menggunakan metode pendeteksian perubahan fase dari gelombang pantul suatu gerakan
sekelompok obyek yamg diamati dan 2 menentukan jenis kawanan ikan langsung di laut lepas dalam
jangkauan yang lebih luas
1.3 Lingkup