Pengaruh gangguan dari gelombang lainnya dengan frekuensi berbeda

Perbandingan spektrum ikan-ikanan berbagai ukuran 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 0,00 21,53 43,07 64,60 86, 13 107,6 7 12 9,2 150,7 3 Frekuensi Hz A m p lit u d e s k a la n o rm panjang lebar kecil Gambar 124. Perbandingan spektrum untuk 3 tiga jenis ukuran ikan-ikanan. Dari gambar, garis kemiringan puncak spektrum untuk ketiga jenis ukuran ikan-ikanan masing-masing membentuk sudut. Hal ini membuktikan bahwa pendeteksian perubahan fase gerakan ikan-ikanan dapat membedakan jenis ukurannya.

6.2 Analisis

Simulasi Pengaruh Gangguan

6.2.1 Pengaruh gangguan dari gelombang lainnya dengan frekuensi berbeda

Dari hasil uji coba simulasi, output dari rangkaian phase detector setelah melewati rangkaian LPF bentuknya sama dengan gelombang dari gerakan ikan- ikanan yang diwakili oleh gelombang output dari signal generator. Hal ini disebabkan karena transducer yang digunakan hanya dapat menerima gelombang dengan frekuensi f c = 200 kHz. Untuk kondisi khusus bila gangguan yang terjadi mempunyai frekuensi sangat mendekati frekuensi transducer yaitu masih dalam frequency range dari transducer yaitu sekitar 200 kHz ± 10 Hz maka pengaruhnya terhadap sinyal yang diterima dapat dijabarkan sebagai berikut : 1 Persamaan gekombang yang diterima akibat pantulan gerakan kawanan ikan V o t = C [cos ω c t + φt] 57 dimana ω c = 2 πf c dan φt adalah perubahan fase akibat pantulan gerakan kawanan ikan. 2 Persamaan simulasi gangguan yang digunakan adalah V g t = A Cos ω 1 t 58 dimana ω 1 ≈ ω c , 1 Hz ω 1 - ω c 10 Hz atau 1 Hz ω c - ω 1 10 Hz. 3 Gelombang yang masuk ke rangkaian phase detector V i t = A Cos ω 1 t + C [cos ω c t + φt] 59 4 Gelombang yang keluar rangkaian phase detector V PD t = A Cos ω 1 t Cos ω c t + C [cos ω c t + φt]Cos ω c t = ½ A [Cos ω c t + ω 1 t + Cos ω c t - ω 1 t] + ½ C [Cos ω c t + φt + ω c t + Cos ω c t + φt - ω c t = ½ A [Cos ω c t + ω 1 t + Cos ω c t - ω 1 t] + ½ C [Cos 2 ω c t + φt + Cos φt] 60a atau untuk ω 1 ω c V PD t = ½ A [Cos ω c t + ω 1 t + Cos ω 1 t - ω c t] + ½ C [Cos 2 ω c t + φt + Cos φt] 60b Setelah melewati rangkaian LPF komponen frekuensi ω c t + ω 1 t ω cutoff dan 2 ω c t + φt ω cutoff akan diredam sehingga yang keluar LPF hanya frekuensi dibawah f c =1 kHz ω cutoff = 2 π f c , yaitu Cos ω 1 t - ω c t] untuk ω 1 ω c atau Cos ω c t - ω 1 t] untuk ω c ω 1 dan Cos φt dimana φt = ω m t, ω m = 2 πf m , sedangkan f m besarnya berkisar 20 Hz - 160 Hz berdasarkan hasil uji coba. V LPF t = Cos ω 1 t - ω c t] + Cos φt untuk ω 1 ω c 61a atau V LPF t = Cos ω c t - ω 1 t] + Cos φt untuk ω c ω 1 61b Jadi yang keluar rangkaian LPF adalah gelombang perubahan fase φt yaitu gelombang pantul akibat gerakan kawanan ikan dan gelombang gangguan dengan frekuensi ω c - ω 1 atau ω 1 - ω c yang besarnya sekitar 1 – 10 Hz. Adapun φt itu sendiri dapat berupa gelombang sinusoida, gelombang nonsinusoida atau gelombang tidak beraturan tergantung dari gerakan kawanan ikan yang diamati. Jadi gangguan dengan frekuensi lebih kecil atau lebih besar dari frekuensi pembawa yang besarnya diluar frequency range transducer tidak berpengaruh terhadap keluaran dari sistim pendeteksian fase dari gelombang pantul gerakan kawanan ikan tetapi bila gangguan berada dalam frequency range transducer akan timbul gangguan pada frekuensi 1 – 10 Hz yang seyogianya masih diluar dari frequency range gerakan kawanan ikan itu sendiri yaitu sekitar 20 – 60 Hz.

6.2.2 Pengaruh gangguan dari pantulan gelombang yang dipancarkan