dari jarak tempuh juga tergantung dari Target Strength TS ikan yang dipantulkan.
Dari perumusan pengaruh dari beberapa jenis gangguan terhadap penerimaan perubahan fase dari gelombang pantul obyek bergerak atau gerakan
kawanan ikan di atas, diajukan hipotesis sebagai berikut : Gangguan akibat pantulan oleh obyek disekitarnya, dari perangkat lainnya
dengan frekuensi sama dengan frekuensi keja alat dan dari bising suara mesin, tidak mempengaruhi
perubahan fase gelombang pantul dari gerakan kawanan ikan atau obyek yang bergerak.
1.5.4 Posisi transducer terhadap arah gerakan kawanan ikan ke arah horisontal
Dalam kenyataan kawanan ikan yang akan diamati arah gerakannya tidak selalu tegak lurus terhadap arah pancar transducer secara horisontal. Berdasarkan
Gambar 7 posisi transducer terhadap arah gerakan kawanan ikan tidak
a b
c Gambar 7. Arah pancar transducer terhadap arah gerakan kawanan ikan
a arah gerakan tegak lurus pancaran transducer b arah gerakan
φ terhadap arah pancar transducer
c bentuk gelombang pantul yang dihasilkan.
Arah gerakan
α φ
v
t’
2
t’
1
ϕ d
1
d
2
Arah gerakan
t
1
v
t
2
d
1
d
2
t
1
= d
1
v t
2
= d
2
v t’
1
= d
1
v t’
2
= d
2
v
t
t’
2
= t
2
t’
1
= t
1
mempengaruhi bentuk gelombang yang dipantulkan gerakan kawanan ikan tersebut. Hal tersebut dapat dikatakan juga arah gerakan kawanan ikan terhadap
posisi transducer tidak berpengaruh sehingga perubahan fase dari gelombang pantul yang diterima tidak terpengaruh arah datangnya kawanan ikan yang
diamati. Dari perumusan di atas, diajukan hipotesis sebagai berikut : pengaruh
terhadap posisi transducer terhadap arah gerakan kawanan ikan tidak mempengaruhi perubahan fase gelombang
yang dipantulkan oleh gerakan kawanan ikan.
1.5.5 Pengaruh pantulan pada permukaan perairan
Pengaruh pantulan pada permukaan perairan terjadi bila gelombang dipancarkan kearah horisontal. Peristiwa ini dapat terjadi bila jarak transducer
sedemikian dekatnya dengan permukaan perairan sehingga dapat terjadi pantulan pada permukaan perairan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan indeks bias antara
udara dengan air . Bedasarkan hukum Snellius, bila gelombang mengenai lapisan yang berbeda indeks biasnya akan terjadi pantulan atau pembiasan tergantung dari
besar sudut datangnya. Untuk gelombang yang arah rambatannya horisontal, makin jauh jaraknya, makin besar sudut datangnya sehingga pada saat sudut datangnya
besarnya adalah critical angle :
i
Sin θ
= 0,707
udara air
η η
15 dimana
air
η = indeks bias air =
air
ε = 1.26
udara
η = indeks bias udara = 1
maka sudut datang kritis critical angle θ
i
= 63
o
. Jika θ
i
63
o
maka gelombang akan dibiaskan ke udara. Untuk transducer dengan beamwidth 45
, untuk sudut 63 redamannya terhadap daya pada sudut 0
atau pada arah horisontal adalah 6345 x 0.707 = 0.98 atau besar gain terhadap null dalam dB turun 5.9 dB dimana untuk
sudut 45 gainnya turun 3 dB. Untuk transducer dengan beamwidth 15
, gain pada sudut 63
turun menjadi 15.48 dB terhadap gain pada sudut null, dimana gain pada
sudut 15 turun 3 dB. Untuk menghindari adanya pantulan pada perumukaan
perairan, digunakan transducer dengan beamwidth sekecil mungkin. Meskipun demikian dari hipotesis pada Subbab 1.5.3 3, gelombang yang dipantulkan obyek
disekitarnya termasuk permukaan perairan tidak berpengaruh nyata. Dari perumusan di atas, diajukan hipotesis sebagai berikut : pengaruh pantulan dari
permukaan perairan dapat diredam sesuai dengan hipotesis pada Subbab 1.5.3. 3.
1.5.6 Pengaruh azas Doppler