Penentuan kecepatan pengadukan optimum Penentuan konsentrasi NaOH, waktu reaksi dan suhu reaksi optimum

28

a. Penentuan kecepatan pengadukan optimum

Reaksi transesterifikasi terjadi antara minyak CPO dengan metanol. Proses ini dipengaruhi oleh kecepatan pengadukan saat reaksi terjadi. Kecepatan pengadukan yang menghasilkan CME dengan tingkat ester dan konsentrasi karotenoid yang tinggi diseleksi melalui penerapan empat tingkatan kecepatan yaitu 150, 200, 250 dan 300 putaran per menit rotation per minuterpm. Proses transesterifikasi dilakukan pada temperatur 60 o C selama 1 jam dalam orbital thermoshaker dengan nisbah CPOmetanol 1:10 molmol serta konsentrasi NaOH 1 bb CPO. Setelah reaksi selesai, campuran reaksi di-sentrifuge sehingga terbentuk dua lapisan. Lapisan atas berwarna merupakan fase ester dengan karotenoid di dalamnya dan lapisan bawah tak berwarna adalah fase air dan gliserol. Lapisan atas dicuci dengan air dan dipisahkan dengan sentrifuge , kemudian dilihat penampakan hasil dan pemisahan lapisannya secara kualitatif serta dianalisis tingkat ester dan kandungan total karotennya.

b. Penentuan konsentrasi NaOH, waktu reaksi dan suhu reaksi optimum

Reaksi transesterifikasi dapat terjadi dengan adanya katalis, baik berupa asam ataupun basa. Katalis yang digunakan dalam penelitian adalah natrium hidroksida NaOH. Di samping itu, reaksi transesterifikasi dapat berlangsung dengan baik pada suhu dan waktu reaksi tertentu. Ketiga faktor ini dikombinasikan sebagai perlakuan optimasi proses produksi CME. Kombinasi perlakuan konsentrasi NaOH, waktu reaksi dan suhu reaksi yang menghasilkan metil ester kasar dengan tingkat ester dan konsentrasi karotenoid tinggi diseleksi melalui penerapan tiga tingkatan konsentrasi NaOH, waktu reaksi dan suhu reaksi. Konsentrasi NaOH yang diterapkan yaitu 1, 1.5, dan 2. Waktu reaksi yang diterapkan yaitu 60, 90, dan 120 menit, sedangkan suhu reaksi yang diterapkan yaitu 40, 50 dan 60 o C. Perbandingan CPOmetanol yang digunakan dalam 29 reaksi adalah 1: 10 molmol. Kecepatan pengadukan yang digunakan adalah kecepatan pengadukan optimum yang terpilih pada tahap sebelumnya. Metil ester yang terbentuk kemudian dianalisis tingkat ester dan kandungan total karotennya.

3. Pemekatan Karotenoid pada CME