Pengaruh konsentrasi NaOH, suhu dan waktu reaksi terhadap perolehan karotenoid CME

55

b. Pengaruh konsentrasi NaOH, suhu dan waktu reaksi terhadap perolehan karotenoid CME

Gambar 18 menunjukkan kecenderungan perolehan karotenoid yang menurun dengan peningkatan konsentrasi NaOH dan waktu reaksi. Sedangkan pada perlakuan suhu mula-mula perolehan karotenoid meningkat pada suhu 50 o C dan menurun pada suhu 60 o C. Perolehan karotenoid tertinggi yaitu sebesar 87.93 diperoleh pada perlakuan konsentrasi NaOH 1, suhu reaksi 50 o C dan waktu reaksi 60 menit, sedangkan perolehan terkecil yaitu 14.38 diperoleh pada perlakuan konsentrasi NaOH 2, suhu reaksi 40 o C dan waktu reaksi 120 menit Tabel 9. Berdasarkan analisis sidik ragam, konsentrasi NaOH memberikan pengaruh nyata terhadap perolehan karotenoid p0.05 Lampiran 11. Konsentrasi NaOH 1 memberikan perolehan karotenoid yang optimum. Hal ini berbanding terbalik dengan yang diperoleh pada pada parameter konsentrasi karotenoid dimana konsentrasi NaOH yang optimum adalah 2. Pada konsentrasi NaOH 2 rendemen CME sangat rendah. Konsentrasi NaOH 1 dapat diperkirakan sebagai kondisi terbaik dalam proses reaksi, hal ini karena perolehan karotenoid lebih utama dibanding konsentrasi karotenoid. Pertimbangan selanjutnya yaitu melihat perolehan metil ester yang dihasilkan untuk menentukan kondisi optimum yang sebenarnya. Sama halnya dengan konsentrasi NaOH, suhu reaksi juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap perolehan karotenoid CME p0.05 Lampiran 11. Perolehan karotenoid CME optimum pada suhu 50 o C. Walaupun pada suhu 60 o C konsentrasi karotenoid CME paling tinggi, perolehan karotenoid CME secara keseluruhan pada suhu ini rendah. Hal ini diduga karena rendemen CME yang dihasilkan pada kondisi ini rendah. Suhu 50 o C dapat diperkirakan sebagai kondisi terbaik reaksi transesterifikasi. Menurut Worker 1957, karotenoid belum mengalami kerusakan oleh pemanasan pada suhu 60 o C, reaksi 56 oksidasi karotenoid berjalan lebih cepat pada suhu yang relatif tinggi terutama jika terdapat prooksidan. Sejalan dengan teori ini maka dengan penggunaan suhu yang lebih rendah ternyata dapat menghasilkan CME dengan perolehan karotenoid yang tinggi. Gambar 18. Perolehan karotenoid metil ester pada kombinasi perlakuan konsentrasi NaOH, suhu dan waktu reaksi Waktu reaksi memberikan hasil yang berbeda dibandingkan faktor lainnya, yaitu tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perolehan karotenoid CME p0.05. Pada 60 menit waktu reaksi, perolehan karotenoid mencapai optimum. Waktu reaksi 60 menit dapat diperkirakan sebagai kondisi terbaik karena menghasilkan perolehan karotenoid terbesar dan merupakan waktu reaksi yang tersingkat. Suhu reaksi yang rendah dan waktu reaksi yang singkat akan memberikan keuntungan dalam proses reaksi transesterifikasi. Interaksi antara konsentrasi NaOH, suhu dan waktu reaksi memberikan pengaruh yang nyata terhadap perolehan karotenoid CME p0.05. Oleh karena itu, kondisi proses pada konsentrasi NaOH 1, suhu reaksi 50 o C, dan waktu reaksi 60 menit dapat dianggap sebagai kondisi terbaik reaksi 4060 4090 40120 5060 5090 50120 6060 6090 60120 2.0 1.5 1.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 P ero le h a n Ka ro te n o id Suhu o CWaktu me nit Konse ntrasi NaOH 57 4060 4090 40120 5060 5090 50120 6060 6090 60120 2.0 1.5 1.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 R e nde m e n C M E Suhu o CWaktu me nit Konse ntrasi NaOH yang menghasilkan CME dengan perolehan karotenoid yang tinggi. Pada kondisi tersebut perolehan karotenoid merupakan yang terbesar.

c. Pengaruh konsentrasi NaOH, suhu dan waktu reaksi terhadap rendemen CME