77 dipenuhi oleh suatu kondisi perlakuan tertentu. Rekapitulasi hasil
optimasi perlakuan nisbah abu sekam padisilika gel pada produksi konsentrat karotenoid dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Rekapitulasi hasil optimasi perlakuan nisbah abu sekam padisilika gel pada produksi konsentrat karotenoid
Nisbah Abu Sekam
PadiSilika Gel Konsentrasi
Karotenoid µgg
Tingkat Pemekatan
Perolehan Karotenoid
Jumlah Poin X
35:5 X
1 30:10 X X
X 3 25:15
X 1
Secara keseluruhan nisbah abu sekam padisilika gel terbaik adalah 30:10 karena perlakuan yang paling banyak memenuhi parameter yang
telah ditentukan. Pada perlakuan ini konsentrasi karotenoid produk konsentrat yang diperoleh adalah 1704.33 µgg dengan tingkat pemekatan
karotenoid sebesar 3.4 kali dan perolehan karotenoid 54.05.
2. Penentuan Jumlah CME yang Dilewatkan dalam Kolom Optimum
Jumlah CME yang dilewatkan dalam kolom yang menghasilkan konsentrat dengan konsentrasi karotenoid dan tingkat pemekatan yang
tinggi diseleksi melalui penerapan empat tingkatan bobot yaitu 1, 2, 3, dan 4 g.. Perlakuan jumlah CME yang dilewatkan dilakukan dengan nisbah
abu sekam padisilika gel hasil optimasi tahap sebelumnya yaitu 30:10. Gambar 30 menunjukkan profil kromatogram dalam pemisahan
karotenoid pada berbagai jumlah CME yang dilewatkan dalam kolom.
78 Gambar 30. Konsentrasi karotenoid setiap fraksi eluat pada berbagai jumlah CME
yang dilewatkan dalam kolom; a 1 g, b 2 g, c 3 g, dan d 4 g Pada perlakuan jumlah CME 1 gram fraksi berwarna pertama kali
muncul pada fraksi ke-26 dengan konsentrasi karotenoid sebesar 17.52 µgg dan mencapai puncak pada fraksi ke-27 dengan konsentrasi
karotenoid sebesar 43.96 µgg. Pada fraksi ke-28 konsentrasi karotenoid sedikit menurun menjadi 33.85 µgg dan selanjutnya menurun drastis pada
fraksi ke-29 lalu menurun secara perlahan hingga fraksi ke-43 Gambar 30a. Fraksi berwarna pertama muncul lebih cepat pada perlakuan jumlah
CME 2 gram yaitu muncul pada fraksi ke-21 dengan konsentrasi karotenoid sebesar 95.02 µgg dan mencapai puncak pada fraksi ke-22
dengan konsentrasi karotenoid sebesar 176.39 µgg. Fraksi ke-23
95.02 176.39
34.73 -20.0
0.0 20.0
40.0 60.0
80.0 100.0
120.0 140.0
160.0 180.0
200.0
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nom or frak s i K
o n
sen tr
asi kar
o ten
o id
µ g
g
a b
17.52 43.96
13.79 33.85
-5.0 0.0
5.0 10.0
15.0 20.0
25.0 30.0
35.0 40.0
45.0 50.0
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Nom or fraksi K
o n
sen tr
asi k a
ro te
n o
id µ
g g
320.85
57.29 57.69
-50.0 0.0
50.0 100.0
150.0 200.0
250.0 300.0
350.0
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nom or fraks i K
ons e
n tr
a s
i k a
ro te
no id
µ g
g
c d
178.15 284.70
93.45 70.99
-50.0 0.0
50.0 100.0
150.0 200.0
250.0 300.0
350.0
15 16 17
18 19 20
21 22 23
24 25 26
27 28 29
30 31 32
Nom or frak si K
o n
sen tr
asi kar o
ten o
id µ
g g
79 menunjukkan penurunan konsentrasi yang drastis dan pada fraksi
selanjutnya penurunan terjadi perlahan hingga fraksi ke-33. Fraksi berwarna muncul lebih cepat lagi pada jumlah CME 3 gram
yaitu pada fraksi ke-19 dengan konsentrasi karotenoid 57.29 µgg Gambar 30c. Fraksi berwarna yang memiliki konsentrasi karotenoid tertinggi
muncul pada fraksi ke-20 dengan konsentrasi 320.85 µgg. Fraksi ke-21 mengalami penurunan konsentrasi karotenoid yang tajam yaitu menjadi
57.69 µgg dan selanjutnya menurun secara perlahan hingga fraksi ke-32. Pada perlakuan jumlah CME 4 gram fraksi berwarna pertama dapat
terlihat pada fraksi ke-18 dengan konsentrasi karotenoid sebesar 178.15 µgg dan mencapai puncak pada fraksi ke-19 menjadi 284.70 µgg. Fraksi
ke-20 memiliki konsentrasi karotenoid yang jauh lebih kecil dibanding fraksi ke-19 dan selanjutnya konsentrasi menurun secara perlahan hingga
fraksi ke-31. Berdasarkan hasil di atas, terlihat bahwa dengan semakin banyak
jumlah CME yang dilewatkan ke dalam kolom semakin cepat fraksi berwarna muncul dan semakin sedikit jumlah fraksi berwarnanya. Semua
perlakuan memperlihatkan bahwa tiga fraksi berwarna pertama memiliki kandungan karotenoid yang sangat tinggi dibanding fraksi lainnya.
Konsentrasi karotenoid fraksi pada ketiga fraksi ini semakin tinggi dengan meningkatnya jumlah CME yang dilewatkan ke dalam kolom.
Gambar 31 memperlihatkan bahwa konsentrasi karotenoid produk konsentrat tertinggi dicapai pada jumlah CME 1 gram dan terus
mengalami penurunan hingga jumlah CME dilewatkan ke dalam kolom sebanyak 4 gram. Konsentrasi karotenoid tertinggi yaitu sebesar 3065.41
µgg sedangkan konsentrasi terendah sebesar 655.84 µgg. Gortner 1953 menyatakan bahwa dengan penambahan jumlah sampel menyebabkan
permukaan aktif adsorben yang berinteraksi dengan bahan yang diadsorpsi semakin kecil. Hasil ini berbeda dengan yang terlihat pada profil
kromatogram pemisahan karotenoid yang menunjukkan bahwa pada jumlah sampel yang diperbesar konsentrasi karotenoid pada fraksi
80 berwarna pertama sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena pada fraksi
berikutnya karotenoid tidak terlalu terpisah dengan metil ester. Proses penjerapan mengalami kejenuhan ketika jumlah sampel diperbanyak
sehingga pemisahan tidak lagi berlangsung dengan baik.
Keterangan: a,b = huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata dan huruf yang berbeda menunjukkan
berbeda nyata
Gambar 31. Konsentrasi karotenoid produk konsentrat pada berbagai jumlah CME yang dilewatkan ke dalam kolom
Hasanah 2006 menyebutkan bahwa proses penjerapan memiliki titik kejenuhan. Pada titik kejenuhan ini adsorben tidak lagi mampu
meningkatkan kemampuannya dalam menjerap karotenoid maupun non karotenoid, sehingga komponen dalam sampel yang tidak teradsorpsi akan
keluar melalui kolom. Semakin banyak jumlah sampel yang dilewatkan ke dalam kolom menyebabkan semakin banyak pula komponen non
karotenoid yang turun akibat tidak terjerap, sehingga konsentrasi karotenoid menurun.
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa jumlah CME yang dilewatkan ke dalam kolom berpengaruh nyata terhadap konsentrasi
karotenoid produk konsentrat p0.05 Lampiran 23. Jumlah CME 1 gram merupakan kondisi terbaik untuk menghasilkan produk konsentrat
dengan konsentrasi karotenoid tinggi. Hasil yang serupa juga diperoleh
3065.41
655.84 759.41
912.77 300.0
800.0 1300.0
1800.0 2300.0
2800.0 3300.0
1 2
3 4
5
Bobot S am pe l g Ko
n se
n tr
a si
Ka r
o te
n o
id
µ g
g
a
b b
b
81 pada parameter tingkat pemekatan karotenoid dimana jumlah CME 1 gram
menghasilkan tingkat pemekatan tertinggi. Tingkat pemekatan tertinggi diperoleh pada perlakuan jumlah CME
1 gram yaitu sebesar 6.2 kali konsentrasi karotenoid CME awal Gambar 32. Pada perlakuan jumlah CME lainnya terjadi penurunan tingkat
pemekatan karotenoid yang signifikan. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan jumlah CME yang dilewatkan ke dalam
kolom berpengaruh nyata terhadap tingkat pemekatan karotenoid produk konsentrat p0.05 Lampiran 24.
Keterangan: a,b = huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata dan huruf yang berbeda menunjukkan
berbeda nyata
Gambar 32. Tingkat pemekatan karotenoid produk konsentrat pada berbagai jumlah CME yang dilewatkan ke dalam kolom
Gambar 33 memperlihatkan bahwa perolehan karotenoid pada berbagai jumlah CME tidak jauh berbeda dimana semuanya memberikan
perolehan karotenoid lebih dari 79. Pada perlakuan jumlah CME 4 gram memberikan perolehan karotenoid tertinggi yaitu sebesar 83.53.
Penambahan jumlah CME lebih dari 1 gram yang dilewatkan ke dalam kolom kemungkinan akan memberikan perolehan karotenoid yang tinggi.
Hal ini disebabkan karena terjadi kejenuhan pada adsorben saat peningkatan jumlah sampel sehingga kemampuannya dalam mengadsorpsi
6.25
1.86 1.34
1.55 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0 7.0
1 2
3 4
5
Bobot S am pe l g T
ing ka
t P e
m e
ka ta
n
a
b b
b
82 komponen karotenoid dan non karotenoid berkurang. Walaupun sebagian
besar karotenoid dalam CME dapat diperoleh kembali, konsentrasi dan tingkat pemekatan karotenoidnya sangat rendah. Hasil analisis sidik ragam
menunjukkan bahwa perlakuan jumlah CME yang dilewatkan ke dalam kolom tidak berpengaruh nyata terhadap perolehan karotenoid produk
p0.05 Lampiran 25.
Keterangan: a = huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
Gambar 33. Perolehan karotenoid produk konsentrat pada berbagai jumlah CME yang dilewatkan ke dalam kolom
Pada perlakuan jumlah CME 4 gram dihasilkan konsentrat dengan konsentrasi yang paling rendah yaitu 655.84 µgg dengan tingkat
pemekatan yang sangat rendah pula yaitu 1.3 kali. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan jumlah CME 1 gram dimana konsentrasi karotenoid
produk sebesar 3065.41 µgg dengan tingkat pemekatan 6.2 kali serta perolehan karotenoid 79.38. Baharin et al. 1998 menyatakan bahwa
perolehan karotenoid terutama tergantung pada dua faktor yaitu kompetisi minyak dan karotenoid pada permukaan adsorben serta kapasitas adsorpsi
dari adsorben yang digunakan. Berdasarkan hasil yang diperoleh terlihat bahwa kapasitas adsorpsi adsorben yang digunakan cukup rendah dimana
dengan peningkatan jumlah CME dari 1 gram menjadi 2 gram pemekatan karotenoidnya menjadi jauh lebih rendah.
83.53 79.11
79.64 79.38
40.0 50.0
60.0 70.0
80.0 90.0
1 2
3 4
5
Bobot S am pe l g P
e r
o le
ha n K
a r
o te
no id
a a a a
83 Perlakuan terbaik dipilih berdasarkan jumlah parameter produk CME
yang paling banyak dipenuhi oleh suatu kondisi perlakuan tertentu. Rekapitulasi hasil optimasi perlakuan jumlah CME yang dilewatkan dalam
kolom pada produksi konsentrat karotenoid dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Rekapitulasi hasil optimasi perlakuan jumlah CME yang
dilewatkan dalam kolom pada produksi konsentrat karotenoid
Jumlah CME g
Konsentrasi Karotenoid
µgg Tingkat
Pemekatan Perolehan
Karotenoid Jumlah
Poin X
1 X X
X 3
2 X
1 3
X 1
4 X
1
Secara keseluruhan kondisi terbaik diperoleh pada perlakuan jumlah CME yang dilewatkan ke dalam kolom sebanyak 1 gram dengan nisbah
adsorben abu sekam padisilika gel 30:10. Pada kondisi ini dihasilkan konsentrat karotenoid dengan konsentrasi sebesar 3065.41 µgg, tingkat
pemekatan karotenoid 6.2 kali dan perolehan karotenoid 79.38.
D. PRODUKSI DAN KARAKTERISASI PRODUK KONSENTRAT