Teknik pelaksanaan refleksi dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan guru dalam mendorong
terjadinya refleksi dalam diri siswa, di antaranya: a waktu dan ruang untuk merefleksi, b closing circle, c kartu indeks, d menulis jurnal, dan e menulis
surat. Sedangkan tahap pembelajaran terbagi menjadi empat tahap, yaitu: a pendahuluan meliputi apersepsi, mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan
pelajaran, dan menyampaikan tujuan pembelajaran; b diskusi meliputi diskusi kelompok dan presentasi kelompok dalam diskusi kelas; c refleksi meliputi
analisis, pemaksnaan dan evaluasi; dan d penutup meliputi konfirmasi dan penarikan kesimpulan Khodijah, 2011.
2.1.2 Jurnal Belajar
Jurnal belajar pada dasarnya adalah alat untuk melakukan refleksi. Moon, 2006b: 1. Menulis jurnal merupakan kegiatan refleksi secara disengaja
yang digunakan dalam berbagai lingkungan belajar untuk memfasilitasi belajar dan mendukung pengembangan wawasan, refleksi, kesadaran kognitif, berpikir
kritis dan untuk mempromosikan pertumbuhan pribadi Walti, 2003. Suprijono 2010 menambahkan bahwa jurnal dapat dianggap sebagai progress report atas
tugas yang dipikul siswa. Jurnal belajar merupakan dokumentasi siswa dalam bentuk tulisan
mengenai perkembangan materi yang sedang dipelajari Dwianto, 2010. Prayugo 2010 memperjelas jurnal belajar bukanlah ringkasan materi pembelajaran tetapi
lebih fokus pada refleksi diri dan hasil pemikiran siswa terhadap apa yang telah dipelajari. Sependapat dengan hal itu, Moon 2006b: 1-2 menyatakan bahwa
jurnal belajar bukan hanya catatan pembelajaran tetapi juga data rekaman rasa atau kesan terhadap suatu proses pembelajaran. Melalui jurnal belajar, pemikiran
siswa mengenai pengalaman belajarnya dapat menjadi jelas dan nyata. Dengan demikian siswa dapat mengetahui kelebihan dan kelemahannya dalam belajar
sehingga lebih mengenal dirinya. Penulisan jurnal belajar agar dapat menunjukkan siklus proses
pembelajaran menurut Mursyid 2010 sebaiknya memuat beberapa hal yang meliputi deskripsi pemaparan apa yang terjadi, apa yang dilihat, apa yang dialami
atau dilakukan selama proses pembelajaran, rasa dan pikiran siswa menggambarkan apa yang dirasakan dan terpikirkan sehubungan dengan kegiatan
yang dialami selama proses pembelajaran, analisis siswa mencari tahu apa yang sudah dan belum dipahami terhadap materi yang sedang dipelajari termasuk
materi yang menarik untuk dibaca dan ditindak lanjuti lebih detil, kesimpulan memaparkan kelebihan dan kekurangan terhadap proses pembelajaran, dan
rencana ke depan menentukan langkah apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Anggraeni 2009 menambahkan beberapa
petunjuk yang dapat membantu siswa dalam penulisan jurnal belajar seperti mencatat nama, tanggal dan waktu proses pembelajaran yang telah berlangsung,
menuliskan pengalaman belajar dengan bertanya pada diri sendiri mengenai apa yang didapat dari proses belajar, bagaimana pemahaman tentang proses belajar
dan langkah apa yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan belajar, membuat catatan kecil untuk menangkap pemikiran maupun gagasan yang melintas dalam
pikiran saat proses pembelajaran, dan sesegara mungkin membuat catatan kedalam bentuk jurnal belajar setelah proses pembelajaran berlangsung.
Pembuatan jurnal belajar oleh siswa sangat membantu bagi guru dalam menilai kinerja siswa selama proses pengerjaan dan membandingkan dengan hasil
yang diperoleh. Hiemstra 2001 menyatakan bahwa sebagian besar siswa dan guru
menggunakan jurnal
belajar untuk
menindaklanjuti belajarnya,
memperpanjang pengetahuan dan keterampilan yang telah diperolehnya dari kegiatan pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran yang dilakukan lebih
bermakna. Silberman, sebagaimana dikutip Septiyana 2012 : 10 menyatakan
sintak pelaksanaan jurnal belajar menurut adalah sebagai berikut: 1 meminta siswa untuk merenungkan kembali pengalaman belajarnya guna
menyadari apa yang didapat dari pengalaman belajar tersebut, 2 meminta siswa untuk membuat jurnal belajar tentang bagaimana proses belajar
yang telah dilakukannya, 3 meminta siswa untuk menuliskan tentang apa yang dipikirkan dan rasakan
mengenai hal-hal yang telah dipelajari, 4 meminta siswa untuk fokus pada apa yang telah diketahui dari proses
pembelajaran; kesulitan apa yang dihadapi dalam proses pembelajaran, apa yang ingin dipelajari lebih lanjut dari proses pembelajaran; bagaimana
pengalaman belajar siswa tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan; apa yang direncanakan agar proses pembelajaran dapat lebih baik dan
mencapai tujuan belajar, dan
5 mengumpulkan, membaca dan mengevaluasi jurnal belajar tersebut secara berkala agar siswa merasa bertanggung jawab untuk menyimpannya dan guru
dapat menerima umpan balik dari hasil belajar siswa-siswanya. Beberapa keuntungan yang didapat dari penulisan jurnal belajar,
diantaranya adalah membantu siswa dalam menganalisis dan mencari pemecahan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran karena dapat membantu mengetahui
apa yang telah dipelajari, bagian mana yang perlu ditingkatkan dan apa yang hendak dicapai atau sebagai penilaian diri self assessment, meningkatkan minat
dan keterlibatan siswa dengan materi pembelajaran, membantu melihat gaya belajar siswa, memberikan gambaran mengenai kemajuan yang didapat, dan
masalah yang ditemui serta cara yang memungkinkan untuk mengatasinya, membantu pengorganisasian pembelajaran, serta membantu mengembangkan
kemampuan menulis siswa. Dengan demikian, jurnal belajar dapat dijadikan sebagai proses refleksi diri dalam pembelajaran.
2.1.3 Metakognitif