saja, sedangkan gelombang longitudinal tidak mengalami gejala polarisasi. Suatu gelombang yang mempunyai banyak arah getar disebut gelombang tak
terpolarisasi, sedangkan gelombang yang memilki satu arah getar disebut gelombang terpolarisasi. Gejala polarisasi dapat digambarkan dengan gelombang
yang terjadi pada tali yang dilewatkan pada celah. Apabila tali digetarkan searah dengan celah maka gelombang pada tali dapat melewati celah tersebut. Sebaliknya
jika tali digetarkan dengan arah tegak lurus celah maka gelombang pada tali tidak bisa melewati celah tersebut Suharyanto, 2009 :74.
2.1.5.4 Persamaan Simpangan Gelombang Berjalan
Secara umum, persamaan simpangan getaran di suatu titik s yang berjarak x meter dari titk asal setelah bergetar selama t sekon di rumuskan sebagai
beikut: sin
kx t
A y
Gambar 2.7 Polarisasi Gelombang
Keterangan : Y
: simpangan gelombang m A
: amplitudo m ω
: frekuensi sudut rads k
: bilangan gelombang Kecepatan partikel di suatu titik yang berjarak x meter dari titk asal
setelah bergetar selama t sekon merupakan turunan pungsi simpangan y terhadap waktu dituliskan dalam persaman berikut :
cos kx
t A
v
Percepatan pada titik yang berjarak x meter dari titk asal setelah bergetar selama t sekon merupakan turunan pertama dari fungsi kecepatan v terhadap
waktu dituliskan dalam persamaan berikut : sin
2
kx t
A a
2.1.4.5 Persamaan Simpangan Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi karena interferensi terus menerus antara gelombang dan gelombang pantul. Gelombang stasioner
dibagi menjadi dua, yaitu gelombang ujung terikat dan gelombang ujung bebas. Persamaan simpangan gelombang stasioner ujung terikat :
t kx
A y
cos sin
2
Gambar 2.8 Gelombang Stasioner pada Tali Ujung Terikat
Persamaan simpangan gelombang ujung bebas :
t kx
A y
sin cos
2
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan
1 Achmad Aenal Yaqin dalam penelitian yang berjudul “ Model Quantum
Learning dengan teknik Peta Konsep untuk Meinmgkatkan Pemahaman Konsep dan Strategi Metakognitif Siswa”. Penelitian dilatarbelakangi masih
rendahnya pemahaman konsep IPA dan kemampuan mengontrol proses belajar metakognisi siswa SMP diKabupaten Sragen. Penelitian ini
bertujuan melihat perbedaan antara pemahaman konsep dan strategi metakognitif siswa yang diajar menggunakan model quantum learning dan
model konvensional. Hasil dari penelitian tersebut menunnjukkan perbedaan tingkat penguasaan konsep dan strategi metakognitif antara siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran quantum learning dan konvensional. 2
Annemie Desoete dalam penelitian yang berjudul “Evaluating and Improving The Mathematics Teaching-Learning Process through Metacognition
” pada tahun 2007. Penelitian dilatarbelakangi banyaknya penelitian pada
metakognisi, namun menggunakan teknik yang berbeda dalam pelatihan Gambar 2.9 Gelombang Stasioner pada Tali Ujung Bebas