̅
2
: Rata-rata kelas eksperimen n
1
: Jumlah anggota sampel kelas kontrol n
2
: Jumlah anggota sampel kelas eksperimen s
: simpangan baku Pertimbangan pemilihan rumus t-test adalah jumlah sampel dan varians
sampel. Adapun ketentuan dalam pemilihan t-test adalah: 1 bila jumlah anggota sampel dan varians sampel sama maka dapat digunakan
kedua rumus di atas dengan dk = dk = n
1
+ n
2
– 2, 2 bila n
1
≠ n
2
dan varians sampel sama dapat digunakan polled varians dengan dk = n
1
+ n
2
– 2, 3 bila n
1
= n
2
dan varians sampel tidak sama dapat digunakan kedua rumus t- test dengan dk = n
1
-1 atau dk = n
2
– 1, 4 bila jumlah sampel maupun varians berbeda maka digunakan rumus t-test
separated varians dengan harga t sebagai pengganti harga t tabel dihitung dari selisih harga t tabel dengan dk = n
1
-1 dan dk = n
2
– 1, dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang sangat kecil.
Hipotesis yang digunakan adalah : Ho
: tidak ada perbedaan penguasaan konsep antara kelas kontrol dan eksperimen
Ha : terdapat perbedaan penguasaan konsep antara kelas kontrol dan
eksperimen
3.7.2.6.2 Uji Perbedaan Strategi Metakognitif Kelas Kontrol dan Eksperimen
Sudjana 2005: 239 menyebutkan setelah dilakukan pengujian populasi data yang menggunakan uji normalitas dan homogenitas, maka apabila data
populasi terdistribusi normal dan data populasi homogen maka dilakukan uji t untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan. Sugiyono 2010 : 138
menambahkan bahwa terdapat dua rumus t test yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen. Rumus itu adalah separated
varians dan polled varians. Adapun rumus separated varians :
2 2
2 1
2 1
2 1
n s
n s
x x
t
Rumus polled varians adalah :
2 1
2 1
2 2
2 2
1 2
1 2
1
1 1
2 1
n n
n n
s n
s n
n x
x t
Keterangan: t
: Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung ̅
1
: Rata-rata kelas kontrol ̅
2
: Rata-rata kelas eksperimen n
1
: Jumlah anggota sampel kelas kontrol n
2
: Jumlah anggota sampel kelas eksperimen s
: simpangan baku Pertimbangan pemilihan rumus t-test adalah jumlah sampel dan varians
sampel. Adapun ketentuan dalam pemilihan t-test adalah : 1 bila jumlah anggota sampel dan varians sampel sama maka dapat digunakan
kedua rumus di atas dengan dk = dk = n
1
+ n
2
– 2, 2 bila n
1
≠ n
2
dan varians sampel sama dapat digunakan polled varians dengan dk = n
1
+ n
2
– 2,
3 bila n
1
= n
2
dan varians sampel tidak sama dapat digunakan kedua rumus t- test dengan dk = n
1
-1 atau dk = n
2
– 1, 4 bila jumlah sampel maupun varians berbeda maka digunakan rumus t-test
separated varians dengan harga t sebagai pengganti harga t tabel dihitung dari selisih harga t tabel dengan dk = n
1
-1 dan dk = n
2
– 1, dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang sangat kecil.
Hipotesis yang digunakan adalah : Ho : tidak ada perbedaan strategi metakognitif antara kelas kontrol dan
eksperimen Ha
: terdapat perbedaan strategi metakognitif antara kelas kontrol dan eksperimen
3.7.2.6.2 Uji Hubungan Strategi Metakognitif dengan Penguasaan Konsep
Data yang digunakan dalam pengujian ini adalah data rata-rata skor angket metakognitif dan data rata-rata skor posttest di kelas eksperimen dan
kontrol. Tujuan pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keduanya. Analisis yang dilakukan yaitu melalui uji korelasi product momment.
Persamaanna product momment menurut Sugiyono 2010:228 adalah sebagai berikut :
2 2
2 2
i i
i i
i i
i i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n r
Ho : tidak ada hubungan antara strategi metakognitif dengan penguasaan konsep siswa
Ha : Ada hubungan antara strategi metakognitif dengan penguasaan konsep
siswa dengan kriteria pengujian yakni melihat angka probabilitas dengan aturan:
a r
hitung
r
tabel
, maka Ho diterima b r
hitung
r
tabel
, maka Ho ditolak Kriteria koefisien korelasi :
0,00 r 0,199 : Sangat rendah
0,20 r 0,399 : Rendah
0,40 r 0,599 : Sedang
0,60 r 0,799 : Kuat
0,80 r 1
: Sangat Kuat
95
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep melalui pembelajaran
reflektif berbasis jurnal belajar dibandingkan dengan peningkatan penguasaan konsep yang dihasilkan oleh pembelajaran reflektif tanpa jurnal belajar.
2. tidak terdapat perbedaan peningkatan strategi metakognitif melalui pembelajaran reflektif berbasis jurnal belajar dibandingkan dengan
peningkatan yang dihasilkan oleh pembelajaran reflektif tanpa jurnal belajar. 3. terdapat hubungan yang kuat antara strategi metakognitif siswa terhadap
penguasaan konsep siswa.