Klasifikasi Gelombang Besaran-besaran pada Gelombang

2.1.5 Tinjauan Materi Karakteristik Gelombang

Gelombang adalah suatu gangguan yang menjalar dengan kecepatan tertentu. Sumber gangguan umumnya berupa suatu sistem osilasi. Gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan momentum tanpa perpinahan materi. Berdasarkan arah rambat getarnya, gelombang dibagi menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibagi menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Berdasarkan amplitudo gelombang dibagi menjadi gelombang berjalan dan gelombang statsioner Kanginan, 2014 : 416.

2.1.5.1 Klasifikasi Gelombang

Berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, gelombang dapat dibagi menjadi dua. Pertama, gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambat tegak lurus pada arah getarnya. Contohnya gelombang air, tali dan cahaya. kedua, gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah rambat dan arah getarnya sejajar. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pegas dan bunyi Handayani Damari, 2009 : 2. Gambar 2.1 Gelombang Transversal Berdasarkan mediumnya, gelombang juga dapat dibagi menjadi dua. Gelombang mekanik adalah gelombang yang membutuhkan media dalam merambat. Contoh gelombang mekanik adalah gelombang tali dan bunyi. Gelombang yang tidak membutuhkan media dalam merambat dinamakan gelombang elektromagnetik. Contoh gelombang elektromagnetik adalah cahaya, gelombang radio dan sinar-X. Berdasarkan amplitudonya, gelombang juga dapat dibagi menjadi dua. Gelombang yang amplitudonya tetap disebut gelombang berjalan. Gelombang yang amplitudonya berubah sesuai posisinya disebut gelombang stasioner Handayani Damari, 2009 : 2.

2.1.5.2 Besaran-besaran pada Gelombang

Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran. Diantaranya adalah panjang gelombang, frekuensi, periode dan cepat rambat gelombang. Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap detik. Sedangkan periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu panjang gelombang. Secara matematis frekuensi dan periode dapat ditulis Gambar 2.2 Gelombang Longitudinal t n f  n t T  Dengan, f = frekuensi Hz T = periode s t = waktu s Handayani Damari, 2009 : 3 Panjang gelombang yang disimbulkan λ merupakan panjang satu gelombang atau jarak yang ditempuh untuk satu kali gelombang. Untuk gelombang transversal satu gelombang sama dengan dari puncak ke puncak terdekat atau dari lembah ke lembah terdekat. Untuk gelombang longitudinal satu gelombang sama dengan dari regangan ke regangan terdekat atau dari rapatan ke rapatan terdekat. Berikutnya adalah besaran cepat rambat. Gelombang merupakan bentuk rambatan berarti memiliki kecepatan rambat. Sesuai dengan pengertian dasarnya maka cepat rambat ini dapat dirumuskan seperti berikut. t s v  Untuk gelombang, jarak tempuh merupakan panjang gelombang λ dan waktu tempuh adalah periode T, sehingga persamaan di atas dapat ditulis: T v   , karena f T 1  maka persamaan kecepatan dapat ditulis f v   Kanginan, 2014 : 420 Pada gelombang juga berlaku konsep fase yang sama seperti getaran. Fase gelombang dapat dikatakan sebagai keadaan getaran suatu benda yang berkaitan dengan simpangan dan arah geraknya. Pada getaran, dua getaran dengan amplitudo sama memiliki fase sama jika simpangan dan arah getarnya selalu sama. Begitu juga pada gelombang, dua titik yang memiliki simpangan dan arah getar yang sama maka kedua titik tersebut memiliki fase yang sama. Dua titik yang memiliki arah getar dan arah rambat yang saling berlawanan maka kedua titik tersebut dapat dikatan berlawanan fase Kanginan, 2014 :423.

2.1.5.3 Karakteristik Gelombang

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO GAME PENCEMARAN AIR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA.

6 32 55

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

0 1 46

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.

0 6 30

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA SISTEM PEREDARAN DARAH.

0 5 29

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN DISPOSISI BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF.

13 25 98

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN PRESTASI BELAJARA FISIKA SISWA SMA.

2 4 45

PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN.

0 0 82

STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA TOPIK KOROSI.

0 6 41

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

0 0 7

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS METAKOGNITIF UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR REFLEKTIF SISWA SMA

0 1 14