139 Sebanyak 35,66 responden mengetahui kemasan ZESTEA membuat
isi produk lebih steril dibandingkan menggunakan kemasan lain, mengingat proses pengisian ZESTEA ke dalam kemasan dengan metode hot filling.
Sisanya, sebanyak 12,70 responden hanya mengetahui bahwa keuntungan kemasan ZESTEA adalah unik dan menarik karena bentuk kemasannya yang
berbeda dengan kemasan teh hijau kemasan siap minum lainnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Keuntungan kemasan ZESTEA yang diketahui responden
Keuntungan kemasan ZESTEA yang diketahui responden
Jumlah Persentase
Produk tidak cepat rusak tahan lama 126
51,64 Produk steril
87 35,66
Lainnya 31 12,70
Total 244 100
Setiap responden dapat memilih lebih dari satu keuntungan
F. PENGUJIAN DUA VARIABEL
Pengujian dua variabel dilakukan untuk melihat keterkaitan antara karakteristik demografi dengan perilaku konsumen. Hubungan tersebut diuji
dengan menggunakan uji Chi-kuadrat dan koefisien kontingensi. Hipotesa- hipotesa yang menguji hubungan antar variabel tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Hubungan antara tingkat usia responden dengan frekuensi pembelian
teh hijau kemasan siap minum
Hubungan antara tingkat usia responden dengan frekuensi pembelian teh hijau kemasan siap minum dapat dilihat pada Tabel 26.
Perhitungan menggunakan analisis chi kuadrat terhadap tabel silang awal menunjukkan bahwa terdapat 60 nilai yang diharapkan dari masing-
masing sel kurang dari lima sehingga tabel harus ditransformasikan dengan cara menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan untuk
140 digabungkan. Tabel silang awal dan hasil transformasinya dapat dilihat
pada Lampiran 5. Hasil transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 35,614. Nilai X
2
hitung lebih besar daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 16,92. Hal ini berarti terdapat hubungan antara
usia responden dengan frekuensi pembelian teh hijau kemasan siap minum.
Dari tabel silang dapat dilihat bahwa kelompok usia 25-34 tahun paling sering membeli teh hijau kemasan siap minum. Kebanyakan dari
mereka membeli teh hijau kemasan siap minum antara 2-5 kemasan per minggu dan sebagian lagi jarang membeli. Kelompok selanjutnya yang
paling sering membeli adalah yang berusia kurang dari 25 tahun. Kebanyakan dari mereka juga membeli teh hijau kemasan siap minum per
minggu antara 2-5 kemasan dan jarang membeli. Tabel 26. Tabel silang antara tingkat usia responden dengan frekuensi
pembelian teh hijau kemasan siap minum
Usia tahun
Frekuensi pembelian teh hijau kemasan siap minum
Total Baru
1 kali 2-5
kemasan minggu
6 kemasan
minggu Jarang
membeli 25
14 54
4 67
139 25-34 21
51 2
68 142 35-44 18
26 2
17 63 45
2 25
4 9
40
Total 55 156 12 161
384 X
2
hitung = 35,614 X
2
tabel = 16, 92; C = 0,291
2. Hubungan antara pekerjaan responden dengan frekuensi pembelian
teh hijau kemasan siap minum
Hubungan antara pekerjaan responden dengan frekuensi pembelian teh hijau kemasan siap minum dapat dilihat pada Tabel 27. Perhitungan
menggunakan analisis chi kuadrat terhadap tabel silang awal menunjukkan bahwa terdapat 66,7 nilai yang diharapkan dari masing-masing sel
141 kurang dari lima sehingga tabel harus ditransformasikan dengan cara
menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan untuk digabungkan. Tabel silang awal dan hasil transformasinya dapat dilihat pada Lampiran 6.
Hasil transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 13,986. Nilai X
2
hitung lebih besar daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 12,59. Hal ini berarti terdapat hubungan antara
pekerjaan responden dengan frekuensi pembelian teh hijau kemasan siap minum..
Dari tabel silang dapat dilihat bahwa kelompok pegawai, baik negeri maupun swasta, paling sering membeli teh hijau kemasan siap
minum. Mereka paling banyak membeli teh hijau kemasan siap minum antara 2-5 kemasan per minggu dan sebagian lagi jarang membeli. Hal ini
sesuai dengan data penelitian awal, bahwa kelompok pegawai telah memiliki daya beli dan mengerti akan kesehatan dengan mengkonsumsi
teh hijau. Tabel 27. Tabel silang antara pekerjaan responden dengan frekuensi
pembelian teh hijau kemasan siap minum
Pekerjaan Frekuensi pembelian teh hijau kemasan
siap minum Total
Baru 1 kali
2-5 kemasan
minggu 6
kemasan minggu
Jarang membeli
Pelajar mahasiswa
11 42 3 44 100
Pegawai negeri, pegawai swasta
38 91 6 110 245
Ibu rumah tangga, wiraswasta,
lainnya 6
23 3 7 39
Total 55 156 12 161
384 X
2
hitung = 13,986 X
2
tabel = 12,59; C = 0,187
142
3. Hubungan antara pendidikan responden dengan frekuensi pembelian
teh hijau kemasan siap minum
Pada tabel 28 dapat dilihat bahwa tidak terdapat hubungan antara pendidikan responden dengan frekuensi pemebelian teh hijau kemasan
siap minum. Hasil transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 12,103. Nilai X
2
hitung lebih kecil daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 12,59. Hal ini juga didukung oleh sangat kecilnya
nilai koefisien kontingensi yang hanya sebesar 0,175. Tabel 28. Tabel silang antara pendidikan responden dengan frekuensi
pembelian teh hijau kemasan siap minum
Pendidikan terakhir
Frekuensi pembelian teh hijau kemasan siap minum
Total Baru
1 kali 2-5
kemasan minggu
6 kemasan
minggu Jarang
membeli SMP, SMA
16 47
2 48
113 Diploma
Akademi 15 22 0 20 57
Sarjana S1, lainnya S2
24 87 10 93 214
Total 55 156 12 161
384 X
2
hitung = 12,103 X
2
tabel = 12,59; C = 0,175
4. Hubungan antara tingkat pengeluaran responden dengan frekuensi
pembelian teh hijau kemasan siap minum
Pada tabel 29 dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara pendidikan responden dengan frekuensi pemebelian teh hijau kemasan
siap minum. Hasil transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 30,637. Nilai X
2
hitung lebih besar daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 21,03.
Pada tabel silang dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengeluaran pribadi antara Rp 2.000.000,00-3.000.000,00 per bulan
merupakan responden yang paling banyak mengkonsumsi teh hijau kemasan siap minum. Mereka pada umumnya memebeli teh hijau kemasan
2-5 kemasan per minggu.
143 Tabel 29. Tabel silang antara tingkat pengeluaran responden dengan
frekuensi pembelian teh hijau kemasan siap minum
Pengeluaran pribadi per
bulan Frekuensi pembelian teh hijau kemasan
siap minum Total
Baru 1 kali
2-5 kemasan
minggu 6
kemasan minggu
Jarang membeli
1 juta 12
22 46
80 1 – 2 juta
12 46
3 48
109 2 – 3 juta
22 41
4 44
111 3 – 4 juta
4 16
2 14
36 4 juta
5 31
3 9
48
Total 55 156 12 161
384 X
2
hitung = 30,637 X
2
tabel = 21,03; C = 0,272
5. Hubungan antara usia responden dengan jumlah pembelian ZESTEA
Hubungan antara tingkat usia responden dengan pembelian ZESTEA dapat dilihat pada Tabel 30. Perhitungan menggunakan analisis
chi kuadrat terhadap tabel silang awal menunjukkan bahwa terdapat 33,3 nilai yang diharapkan dari masing-masing sel kurang dari lima sehingga
tabel harus ditransformasikan dengan cara menggabungkan kategori- kategori yang berdekatan untuk digabungkan. Tabel silang awal dan hasil
transformasinya dapat dilihat pada Lampiran 9. Hasil transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 28,342. Nilai X
2
hitung lebih besar daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 12,59. Hal ini berarti terdapat hubungan antara
usia responden dengan jumlah pembelian ZESTEA. Tabel silang menunjukkan bahwa kelompok usia kurang dai 25
tahun dan kelompok usia 25-34 tahun paling banyak membeli ZESTEA. Mereka pada umumnya pernah membeli ZESTEA sebanyak 2-5 kali. Hal
ini sesuai dengan data penelitian awal, bahwa kelompok pegawai telah memiliki daya beli dan mengerti akan kesehatan dengan mengkonsumsi
teh hijau, dalam hal ini membeli produk ZESTEA.
144 Tabel 30. Tabel silang antara tingkat usia responden dengan jumlah
pembelian ZESTEA
Usia tahun
Jumlah Pembelian ZESTEA Total
Baru 1 kali 2 - 5 kali
5 kali 25
43 63
23 129
25-34 45 54 15 114 35-44 12 22 21 91
45 2
25 9
36
Total 102 164 68 334
X
2
hitung = 28,342 X
2
tabel = 12,59; C = 0,280
6. Hubungan antara pekerjaan responden dengan jumlah pembelian ZESTEA
Pada tabel 31 dapat dilihat bahwa tidak terdapat hubungan antara pekerjaan responden dengan jumlah pembelian ZESTEA. Hasil
transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 9,085. Nilai X
2
hitung lebih kecil daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 9,49.
Tabel 31. Tabel silang antara pekerjaan responden dengan jumlah pembelian ZESTEA
Pekerjaan Jumlah Pembelian ZESTEA
Total
Baru 1 kali 2 - 5 kali
5 kali Pelajar
mahasiswa 34 42 16 92
Pegawai negeri, pegawai swasta
64 98 45 207 Ibu rumah tangga,
wiraswasta, lainnya
4 24 7 35
Total 102 164 68 334
X
2
hitung = 9,085 X
2
tabel = 9,49; C = 0,163
145
7. Hubungan antara pendidikan responden dengan jumlah pembelian ZESTEA
Pada tabel 32 dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara pendidikan responden dengan jumlah pemebelian ZESTEA. Hasil
transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 15,141. Nilai X
2
hitung lebih besar daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 9,49. Dari tabel silang dapat dilihat bahwa kelompok sarjana
paling banyak membeli ZESTEA. Mereka pada umumnya pernah membeli ZESTEA sebanyak 2-5 kali.
Tabel 32. Tabel silang antara pendidikan responden dengan jumlah pembelian ZESTEA
Pendidikan terakhir
Jumlah Pembelian ZESTEA Total
Baru 1 kali 2 - 5 kali
5 kali SMP,
SMA 33 53 15
101 Diploma
Akademi 23 23 4 50
Sarjana S1, lainnya S2
46 88 49 183
Total 102 164 68 334
X
2
hitung = 15,141 X
2
tabel = 9,49; C = 0,208
8. Hubungan antara tingkat pengeluaran responden dengan jumlah pembelian ZESTEA
Pada tabel 33 dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengeluaran responden dengan jumlah pembelian ZESTEA. Hasil
transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 29,628. Nilai X
2
hitung lebih besar daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 15,51.
Tabel silang menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengeluaran pribadi antara Rp 2.000.000,00-3.000.000,00 per bulan
merupakan responden yang paling banyak mengkonsumsi ZESTEA. Mereka pada umumnya pernah membeli ZESTEA sebanyak 2-5 kali.
Dengan melihat hal tersebut, variabel pengeluaran merupakan variabel yang penting untuk melakukan segmentasi pasar ZESTEA.
146 Tabel 33. Tabel silang antara tingkat pengeluaran responden dengan
jumlah pembelian ZESTEA
Pengeluaran pribadi per
bulan Jumlah Pembelian ZESTEA
Total
Baru 1 kali 2 - 5 kali
5 kali 1 juta
26 34
6 66
1 – 2 juta 28
49 19
96 2 – 3 juta
35 48
20 103
3 – 4 juta 7
15 2
24 4 juta
6 18
21 45
Total 102 164 68 334
X
2
hitung = 29,628 X
2
tabel = 15,51; C = 0,285
9. Hubungan antara tingkat usia responden dengan alasan pembelian ZESTEA lebih dari satu kali
Hasil transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 29,298. Nilai X
2
hitung lebih kecil daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 36,42. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara tingkat usia responden dengan alasan pembelian ZESTEA lebih dari satu kali. Hal ini juga didukung oleh sangat
kecilnya nilai koefisien kontingensi yang hanya sebesar 0,216. Tabel 34. Tabel silang antara tingkat usia responden dengan alasan
pembelian ZESTEA lebih dari satu kali
Alasan pembelian ZESTEA lebih dari 1 kali
Usia tahun Total
25 25-34
35-44 45 Kemasan menarik
23 12
15 16 66
Harga terjangkau 26
17 10
21 74
Rasanya enak 52
34 27
23 136
Mudah didapat 24
16 12
10 62
Praktis 16 12
10 14
52 Berkhasiat untuk kesehatan
19 23
17 20
79 Tanpa pengawet
9 7
5 3
24 Pelepas dahaga
45 31
20 10
106 Lainnya 0
2 2
Total 214 154 116 117 601
Setiap responden dapat memilih lebih dari satu alasan X
2
hitung = 29,298 X
2
tabel = 36,42; C = 0,216
147
10. Hubungan antara pekerjaan responden dengan alasan pembelian ZESTEA lebih dari satu kali
Pada tabel 35 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara profesi responden dengan alasan pembelian ZESTEA
lebih dari satu kali. Hasil transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 23,496. Nilai X
2
hitung lebih kecil daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 26,30. Hal ini juga didukung oleh sangat
kecilnya nilai koefisien kontingensi yang hanya sebesar 0,194. Tabel 35. Tabel silang antara pekerjaan responden dengan alasan
pembelian ZESTEA lebih dari satu kali
Alasan pembelian ZESTEA lebih dari
1 kali Pekerjaan
Total
Pelajar mahasiswa
Pegawai negeri,
pegawai swasta
Ibu rumah tangga,
wiraswasta, lainnya
Kemasan menarik 10
41 15
66 Harga terjangkau
20 35
19 74
Rasanya enak 31
89 16
136 Mudah didapat
14 42
6 62
Praktis 14 26
12 52
Berkhasiat untuk kesehatan
16 52 11 79
Tanpa pengawet 7
12 5
24 Pelepas dahaga
32 60
14 106
Lainnya 0 2
2
Total 144 359 98
601 Setiap responden dapat memilih lebih dari satu alasan
X
2
hitung = 23,496 X
2
tabel = 26,30; C = 0,194
11. Hubungan antara pekerjaan responden dengan tempat pembelian
ZESTEA
Hubungan antara profesi responden dengan tempat pembelian ZESTEA dapat dilihat pada Tabel 36. Perhitungan menggunakan analisis
chi kuadrat terhadap tabel silang awal menunjukkan bahwa terdapat 63,3 nilai yang diharapkan dari masing-masing sel kurang dari lima sehingga
tabel harus ditransformasikan dengan cara menggabungkan kategori-
148 kategori yang berdekatan untuk digabungkan. Tabel silang awal dan hasil
transformasinya dapat dilihat pada Lampiran 15. Hasil transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 8,038. Nilai X
2
hitung lebih kecil daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 12,59. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara pekerjaan responden dengan tempat pembelian ZESTEA. Artinya apapun pekerjaan responden, mereka dapat
membeli ZESTEA dimana saja. Hal ini juga didukung oleh sangat kecilnya nilai koefisien kontingensi yang hanya sebesar 0,140.
Tabel 36. Tabel silang antara pekerjaan responden dengan tempat pembelian ZESTEA
Tempat pembelian ZESTEA
Pekerjaan Total
Pelajar mahasiswa
Pegawai negeri,
pegawai swasta
Ibu rumah tangga,
wiraswasta, lainnya
Warungtoko terdekat
23 51 12 86
Tempat rekreasi, lainnya
6 10 3 19
Pasar swalayan hipermarket
63 160 32 255
Kantin sekolah kampuskantor
15 26 0 41
Total
107 247 47 401
Setiap responden dapat memilih lebih dari satu alasan X
2
hitung = 8,038 X
2
tabel = 12,59; C = 0,140
12. Hubungan antara tingkat usia responden dengan kondisi meminum
ZESTEA
Hubungan antara tingkat usia responden dengan alasan pembelian ZESTEA dapat dilihat pada Tabel 37. Perhitungan menggunakan analisis
chi kuadrat terhadap tabel silang awal menunjukkan bahwa terdapat 50 nilai yang diharapkan dari masing-masing sel kurang dari lima sehingga
tabel harus ditransformasikan dengan cara menggabungkan kategori-
149 kategori yang berdekatan untuk digabungkan. Tabel silang awal dan hasil
transformasinya dapat dilihat pada Lampiran 16. Hasil transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 36,632. Nilai X
2
hitung lebih besar daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 21,03. Hal ini berarti terdapat hubungan antara
usia responden dengan kondisi meminum ZESTEA. Nilai koefisien kontingensi sebesar 0,269 menandakan bahwa hubungan antar kedua
variabel tersebut lemah. Hal ini dapat dilihat bahwa berapapun usia responden kebanyakan mengkonsumsi ZESTEA pada saat santai.
Sebagian besar responden juga mengkonsumsi ZESTEA sewaktu perjalanan.
Tabel 37. Tabel silang antara tingkat usia responden dengan kondisi meminum ZESTEA
Kondisi meminum ZESTEA
Usia tahun Total
25 25-34
35-44 45 Saat santai
103 84
36 23
246 Rekreasi 4
9 12
13 38
Setelah makan 17
14 9
9 49
Dalam perjalanan 33
28 22
21 104
Saat menonton bioskop, lainnya
16 7 6 5 34
Total 173 142 85 71 471
Setiap responden dapat memilih lebih dari satu alasan X
2
hitung = 36,632 X
2
tabel = 21,03; C = 0,269
13. Hubungan antara profesi responden dengan kondisi meminum
ZESTEA
Pada tabel 38 dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara profesi responden dengan kondisi meminum ZESTEA. Hasil transformasi
menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 19,998. Nilai X
2
hitung lebih besar daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 15,51. Nilai koefisien kontingensi sebesar 0,202 menandakan bahwa hubungan
antar kedua variabel tersebut lemah. Hal ini dapat dilihat bahwa apapun pekerjaan responden kebanyakan mengkonsumsi ZESTEA pada saat
150 santai. Sebagian besar responden juga mengkonsumsi ZESTEA sewaktu
perjalanan. Tabel 38. Tabel silang antara pekerjaan responden dengan kondisi
meminum ZESTEA
Kondisi meminum ZESTEA
Pekerjaan Total
Pelajar mahasiswa
Pegawai negeri,
pegawai swasta
Ibu rumah tangga,
wiraswasta, lainnya
Saat santai 67
157 22
246 Rekreasi 4
22 12
38 Setelah makan
16 28
5 49
Dalam perjalanan 26
63 15
104 Saat menonton
bioskop, lainnya 11 18 5
34
Total 124 288 59
471 Setiap responden dapat memilih lebih dari satu alasan
X
2
hitung = 19,998 X
2
tabel = 15,51; C = 0,202
14. Hubungan antara pendidikan responden dengan kondisi meminum
ZESTEA
Hasil transformasi menghasilkan nilai chi kuadrat X
2
hitung sebesar 11,986. Nilai X
2
hitung lebih kecil daripada X
2
tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 15,51. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan kondisi meminum ZESTEA. Artinya apapun latar pendidikan responden, mereka dapat
mengkonsumsi ZESTEA dalam kondisi apapun. Hal ini juga didukung oleh sangat kecilnya nilai koefisien kontingensi yang hanya sebesar 0,158.
151 Tabel 39. Tabel silang antara pendidikan responden dengan kondisi
meminum ZESTEA
Kondisi meminum ZESTEA
Pendidikan terakhir Total
SMP, SMA
Diploma Akademi
Sarjana S1, lainnya S2
Saat santai 69
42 135
246 Rekreasi 12
2 24
38 Setelah makan
13 4
32 49
Dalam perjalanan 35
15 54
104 Saat menonton
bioskop, lainnya 16 3 15
34
Total 145 66 260
471 Setiap responden dapat memilih lebih dari satu alasan
X
2
hitung = 11,986 X
2
tabel = 15,51; C = 0,158
G. SEGMENTASI PASAR