Uji Kebebasan Chi-Kuadrat Koefisien Kontingensi Analisa Kelompok

110

4. Uji Kebebasan Chi-Kuadrat

Menurut Siegel 1994, uji chi-kuadrat merupakan suatu uji yang digunakan untuk menetapkan signifikansi perbedaan-perbedaan antara dua kelompok yang idependen. Hipotesis dapat diuji dengan formula sebagai berikut : X 2 = ∑ ∑ O ij – E ij 2 E ij dimana X 2 = nilai chi-kuadrat O ij = frekuensi pengamatan pada sel kolom ke-i dan baris ke-j E ij = frekuensi harapan pada sel kolom ke-i dan baris ke-j r = jumlah baris k = jumlah kolom Untuk mendapatkan frekuensi yang diharapkan bagi masing- masing sel E ij , jumlah total baris dan total kolom pada sel tertentu dikalikan, kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah sampel N. Hipotesis yang digunakan adalah : H = kedua peubah bersifat bebas H 1 = kedua peubah bersifat berhubungan Hipotesis nol ditolak jika nilai X 2 yang diperoleh lebih dari atau sama dengan nilai kritis chi-kuadrat dari tabel dan sebaliknya diterima bila nilai X 2 kurang dari nilai kritis chi-kuadrat tabel. Derajat bebas db yang digunakan dihitung dengan rumus db = k-1 r-1 dan tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 95 persen.

5. Koefisien Kontingensi

Menurut Rangkuti 1997, koefisien kontingensi Φ digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Koefisien kontingensi dapat dicari dengan rumus : r k i j 111 Φ = [ X 2 X 2 + n ] 12 dimana n = jumlah sampel X 2 = nilai Chi-kuadrat Nilai koefisien kontingensi antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 berarti hubungan antar kedua variabel semakin erat, atau dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut saling mempengaruhi.

6. Analisa Kelompok

Analisa kelompok cluster analysis memungkinkan peneliti untuk menempatkan variabel atau objek ke dalam sub grup atau cluster. Cluster analysis bisa diterapkan terhadap variabel atau objek seperti orang, produk, tempat dan lain-lain. Cluster analysis banyak digunakan dalam riset pemasaran Kinnear dan Taylor, 1995. Analisis kelompok dibagi menjadi dua, yaitu hirarki dan non hirarki. Analisis kelompok hirarki digunakan jika jumlah unit pengamatan tidak terlalu banyak dan jumlah kelompok diperoleh setelah proses pengelompokan. Analisis kelompok non hirarki digunakan untuk jumlah unit pengamatan yang relatif banyak dan jumlah kelompok ditentukan terlebih dahulu Chatfield dan Collins, 1980. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kelompok non hirarki. Menurut Rahayu 2005 pengelompokan non hirarki dapat dilakukan dengan cara : • menseleksi N objek atau kasus menjadi k kelompok sehingga seluruh objek teralokasikan seluruhnya atau • menetapkan k pusat kelompok awal. Adapun metode pengelompokan non hirarki yang dipilih adalah K-Means Clustering. 112

7. Analisa SWOT