Pengujian Kuesioner Tabel Frekuensi dan Tabel Silang

108 Menurut Sevilla dalam Arisandy 2005, untuk menentukan jumlah responden yang akan dijadikan sampel digunakan rumus Slovin, yaitu salah satu teknik penentuan jumlah sampel untuk penelitian sosial dengan mempertimbangkan jumlah populasi, dengan formula sebagai berikut. n = N 1 + Ne 2 dimana n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen toleransi kesalahan pengambilan sampel

2. Pengujian Kuesioner

Sebelum disebarkan kepada responden, kuesioner diuji terlebih dahulu reliabilitasnya. Menurut Ancok dalam Singarimbun dan Effendi 1989 reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Teknik reliabilitas ini menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk menghitung indeks reliabilitas digunakan teknik pengukuran ulang, yaitu dengan meminta responden yang sama agar menjawab pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak dua kali dengan selang waktu antara 15-30 hari. Hasil pengukuran pertama dan kedua kemudian dikorelasikan dengan teknik korelasi menggunakan rumus product moment. Pengujian realibilitas ini dilakukan sekaligus pada responden yang sama dengan jumlah minimal 30 orang, dengan demikian maka distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal, ini sangat diperlukan dalam perhitungan statistik. Rumus korelasi product moment adalah : 109 r = N ∑XY – ∑X∑Y √[N∑X 2 – ∑X 2 ] [N ∑Y 2 – ∑Y 2 ] dimana X = skor total pada pengukuran I Y = skor total pada pengukuran II N = jumlah pengamatan responden r = indeks reliabilitas Nilai r yang didapat dibandingkan dengan nilai r pada tabel angka kritis korelasi nilai r. Jika nilai r lebih besar dari nilai r tabel, maka korelasi tersebut signifikan. Hal ini berarti hasil pengukuran pertama dan pengukuran kedua relatif konsisten.

3. Tabel Frekuensi dan Tabel Silang

Langkah pertama dalam menganalisa data adalah menyusun tabel frekuensi. Tujuannya adalah untuk menggambarkan karakteristik sampel penelitian karena setiap sampel biasanya dipilih dari populasi yang lebih luas dan tabel frekuensi ini dianggap dapat menerangkan karakteristik dari populasi Effendi dan Manning dalam Singarimbun dan Effendi, 1989. Analisis tabel silang adalah metode yang paling sederhana tetapi memiliki daya menerangkan cukup kuat untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pada analisis ini dapat digunakan distribusi persentase pada sel-sel dalam tabel sebagai dasar untuk menyimpulkan hubungan antara variabel-variabel tersebut Effendi dan Manning dalam Singarimbun dan Effendi, 1989. Menurut Rangkuti 1997, tabel silang adalah teknik untuk membandingkan atau melihat hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam tabel silang biasanya dihitung persentase responden untuk setiap kelompok agar mudah dilihat hubungan antara dua variabel. 110

4. Uji Kebebasan Chi-Kuadrat