121
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN KUESIONER
Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan teknik pengulangan test retest. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali dengan
menggunakan responden yang sama. Responden sebanyak 30 orang diminta mengisi kuesioner yang sama sebanyak dua kali dengan jangka waktu 15 – 30
hari. Contoh kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1. Pada pengujian reliabilitas kuesioner didapatkan nilai r hitung sebesar
0,926. Nilai tersebut berada di atas nilai r tabel pada selang kepercayaan 95 yaitu 0,361 dan pada selang kepercayaan 99 yaitu 0,463.
Menurut Ancok dalam Singarimbun dan Effendi 1989, jika angka nilai r hitung lebih besar daripada angka kritis nilai r pada tabel dalam tingkat
signifikansi 1 dan 5, maka kuesioner dapat dikatakan reliabel dan dapat diandalkan konsistensinya bila dipakai untuk pengukuran lebih dari satu kali.
Dari hasil perhitungan uji reliabilitas kuesioner, dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah reliabel atau dapat
diandalkan dan responden cukup konsisten dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan pada kuesioner. Hasil pengujian reliabilitas kuesioner dapat dilihat
pada Lampiran 3.
B. PENYEBARAN KUESIONER
Kuesioner disebarkan ke tempat-tempat umum di DKI Jakarta, seperti mal, kantor, toko, kampus, sekolah, pusat kebugaran dan lain-lain, dengan
pertimbangan bahwa di tempat-tempat tersebut banyak ditemui responden dengan berbagai usia, pendidikan, pekerjaan dan karakteristik lainnya yang
heterogen. Responden yang mengisi kuesioner adalah mereka yang belum pernah maupun yang pernah membeli teh hijau kemasan siap minum Ready
to drink-RTD .
122 Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah tidak acak, yaitu
teknik pengambilan sampel kemudahan convenience sampling. Teknik ini merupakan prosedur pengambilan sampel yang memilih sampel dari orang
yang paling mudah dijumpai. Jumlah sampel sebanyak 400 didapat dari perhitungan Rumus Slovin
dengan tingkat kesalahan 5. Untuk penelitian sosial dengan analisis data statistik non parametrik, tidak terdapat ketentuan khusus mengenai jumlah
sampel penelitian, sehingga jumlah sampel yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan, dengan pertimbangan biaya, tenaga dan waktu, namun tetap harus
mewakili populasi dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencegah adanya kuesioner yang tidak valid, maka kuesioner
yang disebarkan sebanyak 450 buah. Wilayah penyebaran hanya dibatasi di 5 kotamadya di DKI Jakarta, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat,
Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Hal ini dilakukan karena 5 wilayah kotamadya tersebut merupakan pasar sasaran dari teh hijau kemasan siap
minum merek ZESTEA. Dari 450 buah kuesioner yang disebarkan, kuesioner yang diolah
sebanyak 423 buah. Hal ini karena beberapa kuesioner dianggap tidak valid yang kebanyakan disebabkan oleh jawaban responden yang tidak lengkap.
C. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Sasaran responden tidak membedakan jenis kelamin, karena diasumsikan sasaran teh hijau kemasan siap minum mencakup seluruh lapisan
baik pria maupun wanita. Dari 423 kuesioner yang diuji, 51,77 responden adalah pria dan 48,23 adalah wanita. Persentase jumlah antara penduduk
pria dan wanita di DKI Jakarta hampir sama yaitu 50,12 pria dan 49,88 wanita dari total penduduk DKI Jakarta Badan Pusat Statistik, 2003.
123 Sasaran pemasaran teh hijau kemasan siap minum tidak dibedakan
berdasarkan jenis kelamin. Pada Tabel 1 dapat dilhat bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi kebiasaan seseorang dalam mengkonsumsi teh hijau
kemasan siap minum. Hal ini terlihat dari jumlah pengkonsumsi teh hijau kemasan siap minum pria dan wanita tidak berbeda secara signifikan, yaitu
pria sebanyak 194 orang dan wanita sebanyak 190 orang. Tabel 1. Jenis kelamin responden
Jenis Kelamin Jumlah orang
Persentase Konsumen Non
Konsumen
Pria 194 25
51,77 Wanita 190
14 48,23
Total 384 39
100 Responden terbanyak konsumen teh hijau kemasan siap minum berusia
25-34 tahun yaitu sebanyak 37. Jumlah responden terbanyak berikutnya adalah responden yang berusia 15-24 tahun, yaitu sebanyak 36. Sisanya
adalah 16 berusia 35-44 tahun, 9 berusia 45-54 tahun, 1 berusia lebih dari 55 tahun dan 1 berusia kurang dari 15 tahun.
Hasil penelitian Gambar 3 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak mengkonsumsi teh hijau kemasan siap minum adalah dengan
tingkat usia antara 15-34 tahun, yaitu sekitar 70. Hal ini disebabkan pada usia tersebut 15-34 tahun, responden banyak melakukan aktivitas di luar
rumah dan senang untuk mencoba sesuatu yang baru. Sedangkan responden yang berusia lebih dari 55 tahun hanya 1 yang mengkonsumsi teh hijau
kemasan siap minum, karena pada usia tersebut responden biasanya lebih senang mengkonsumsi teh hijau bubuk atau celup daripada ready to drink.
124 Tabel 2. Usia responden
Usia Jumlah orang
Persentase Konsumen Non
Konsumen
15 tahun 2
2 0,95
15 – 24 tahun 137
5 33,57
25 – 34 tahun 142
17 37,59
35 – 44 tahun 63
11 17,49
45 – 54 tahun 35
2 8,75
55 tahun 5
2 1,65
Total 384 39
100
Gambar 3. Grafik usia responden konsumen dan non konsumen teh hijau kemasan siap minum
Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa konsumen teh hijau kemasan siap minum terbanyak adalah pegawai swasta sebanyak 59. Selanjutnya
konsumen terbanyak kedua adalah pelajar atau mahasiswa, yaitu sebanyak 26.
Sekitar 60 responden yang mengkonsumsi teh hijau kemasan siap minum berprofesi sebagai pegawai dikarenakan pegawai lebih banyak
melakukan aktivitas di luar rumah dan memiliki daya beli. Hal ini didukung oleh data yang menyebutkan bahwa responden yang banyak mengkonsumsi
teh hijau kemasan siap minum adalah kelompok usia 25-34 tahun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kelompok pegawai yang berusia 25-34 tahun
dapat dijadikan pasar potensial bagi Tang Mas dalam memasarkan ZESTEA.
Konsumen teh hijau kemasan siap minum
15 - 24 36
25 - 34 37
35 - 44 16
45 - 54 9
15 1
55 1
Non konsumen teh hijau kemasan siap minum
15 5
15 - 24 13
25 - 34 44
35 - 44 28
45 - 54 5
55 5
125 Tabel 3. Jenis pekerjaan responden
Pekerjaan Jumlah orang
Persentase Konsumen Non
Konsumen
PelajarMahasiswa 100 4
24,59 Pegawai negeri
20 4,73
Pegawai swasta 225
26 59,34
Ibu rumah tangga 8
2 2,36
Wiraswasta 27 7 8,04
Lainnya 4 0,95
Total 384 39
100
Gambar 4. Grafik jenis pekerjaan responden konsumen dan non konsumen teh hijau kemasan siap minum
Gambar 5 menunjukkan bahwa konsumen teh hijau kemasan siap minum terbanyak memiliki pendidikan akhir sebagai sarjana 51. Hal ini
menunjukkan bahwa responden yang mengkonsumsi teh hijau kemasan siap minum cukup berpendidikan, dengan kata lain mereka telah sadar akan
pentingnya kesehatan. Tabel 4. Tingkat pendidikan responden
Pendidikan terakhir
Jumlah orang Persentase
Konsumen Non Konsumen
SD 0 SMP 2
2 0,95
SMA 111 9
28,37 DiplomaAkademi 57
7 15,13
Sarjana S1 197
18 50,83
Lainnya 17 3
4,73
Total 384 39
100
Konsumen teh hijau kemasan siap minum
Pelajar Mahasiswa
26 Pegawai
negeri 5
Pegawai swasta
59 Lainnya
1 Ibu rumah
tangga 2
Wiraswasta 7
Non konsumen teh hijau kemasan siap minum
Pegawai swasta
67 Ibu rumah
tangga 5
Lainnya Pelajar
Mahasiswa 10
Pegawai negeri
Wiraswasta 18
126 Gambar 5. Grafik tingkat pendidikan responden konsumen dan non konsumen
teh hijau kemasan siap minum Sebagian besar konsumen teh hijau kemasan siap minum memiliki
pengeluaran pribadi per bulan sebesar Rp 2.000.000,00 – 3.000.000,00 29 dan Rp 1.000.000,00 – 2.000.000,00 28. Sisanya adalah konsumen yang
memiliki pengeluaran pribadi per bulan sebesar Rp 500.000,00 – 1.000.000,00 19, lebih dari Rp 4.000.000,00 13, Rp 3.000.000,00 – 4.000.000,00
9 dan kurang dari Rp 500.000,00 2. Sebesar hampir 60 responden yang mengkonsumsi teh hijau
kemasan siap minum memiliki pengeluaran pribadi antara Rp 1.000.000,00 – 3.000.000,00. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang mengkonsumsi teh
hijau kemasan siap minum cukup mapan dan memiliki daya beli. Hal ini didukung oleh data yang menyatakan bahwa mayoritas responden yang
mengkonsumsi teh hijau kemasan siap minum adalah yang berusia 15-34 tahun dan bekerja sebagai pegawai.
Tabel 5. Tingkat pengeluaran responden per bulan
Pengeluaran pribadi per bulan Rp
Jumlah orang Persentase
Konsumen Non Konsumen
500.000 7
6 3,07
500.000 – 1.000.000 73
6 18,68
1.000.000 – 2.000.000 109
14 29,07
2.000.000 – 3.000.000 111
7 27,90
3.000.000 – 4.000.000 36
2 8,98
4.000.000 48
4 12,29
Total
384 39 100
Konsumen teh hijau kemasan siap minum
SMA 29
Diploma Akademi
15 S1
51 SD
Lainnya 4
SMP 1
Non konsumen teh hijau kemasan siap minum
SMA 23
Diploma Akademi
18 S1
46 Lainnya
8 SD
SMP 5
127 Gambar 6. Grafik tingkat pengeluaran responden konsumen dan non
konsumen teh hijau kemasan siap minum
D. PERILAKU KONSUMEN DAN NON KONSUMEN TEH HIJAU