eksternal dalam penelitian ini adalah : beban tugas konselor, kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, serta sarana dan prasarana. Setelah dilakukan analisis
faktor terhadap masing-masing indikator, untuk faktor eksternal diperoleh hasil bahwa beban tugas konselor merupakan indikator tertinggi yang mempengaruhi
ketidakterlaksanaan layanan bimbingan kelompok di sekolah.
4.2.3.1 Beban Tugas Konselor
Faktor eksternal ketidakterlaksanaan layanan bimbingan kelompok yang pertama adalah beban tugas konselor. Sesuai dengan pendapat Sukardi 2000: 62
karena kekhususan bentuk tugas dan tanggung jawab konselor sebagai suatu profesi yang berbeda dengan bentuk tugas sebagai guru mata pelajaran, maka
beban tugas atau penghargaan jam kerja guru pembimbing ditetapkan 36 jamminggu. Penghargaan jam kerja konselor tersebut terbagi dalam penyusunan
program, pelaksanaan program, dan evaluasi hasil program. Faktor ini berpengaruh dalam penelitian karena dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya seorang konselor dituntut untuk melakukan kegiatan penyusunan program bimbingan konseling, pelaksanaan program bimbingan
konseling, evaluasi program bimbingan konseling dan bertanggung jawab atas program yang sudah dibuat kepada kepala sekolah.
Sering kali kepala sekolah memberikan tugas tambahan kepada konselor sehingga dalam menyelesaikan tugas utamanya sebagai konselor secara
administrasi sering mengalami kendala dan kekurangan waktu. Ada juga di beberapa sekolah yang menganggap bimbingan konseling kurang begitu penting
sehingga berdampak pada peniadaan jam tatap muka secara klasikal dengan siswa.
Ditambah dengan keadaan dilapangan yang menjelaskan bahwa jumlah siswa asuh dengan jumlah konselor di sekolah belum menunjukan jumlah seimbang
yang seharusnya untuk satu orang konselor mengampu 150 siswa asuh. Berdasarkan hasil penelitian tentang ketidakterlaksanaan layanan
bimbingan kelompok yang menunjukan bahwa beban tugas konselor berpengaruh cukup tinggi dengan ditunjukan nilai koefisien korelasi sebesar 76,9. Maka
dapat dijelaskan bahwa rata-rata konselor di SMK belum memiliki keseimbangan waktu dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas pokok dan tugas tambahan
yang diamanatkan. Hambatan juga terjadi saat konselor harus melayanai sejumlah siswa asuh yang melebihi batas ideal untuk masing masing konselor dan
kurangnya jam tatap muka dengan siswa karena peniadaan jam bimbingan konseling sehingga faktor beban tugas konselor berkontribusi tinggi dalam
ketidakterlaksanaan layanan bimbingan kelompok.
4.2.3.2 Kepala Sekolah