Tahap kegiatan dapat juga disebut sebagai tahap inti. Pada tahap ini anggota kelompok dengan dipimpin pemimpin kelompok membahas topik
tertentu sesuai dengan kesepakatan anggota kelompok bimbingan kelompok topik bebas dan topik yang sudah disiapkan oleh pemimpin kelompok
Bimbingan kelompok topik tugas.
2.2.6.4 Tahap Pengakhiran
Tahap pengakhiran yaitu tahap akhir kegiatan untuk melihat kembali apa yang sudah dilakukan dan dicapai oleh kelompok, serta merencanakan kegiatan
selanjutnya. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini meliputi: a
Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
b Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan
hasil pada tahap kegiatan. c
Membahas kegiatan lanjutan.
2.2.7 Keunggulan Layanan Bimbingan Kelompok
2.2.7.1 Efisiensi Waktu
Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan sesuatu yang praktis dan efisien semakin meningkat karena padatnya aktifitas dan sedikitnya waktu luang
menjadikan seseorang
membutuhkan pemenuhan
kebutuhan dengan
meminimalisir penggunaan waktu. Pada saat ini keadaan masyarakat sudah semakin terbuka, informasi dan mobilitas penduduk semakin tinggi, segala
macam jenis kebutuhan meningkat baik jenis maupun intensitasnya, hal itu semua yang mengakibatkan semakin banyaknya orang yang memerlukan pelayanan yang
tepat dalam waktu yang relative singkat.
Keadaan di lapangan untuk satu orang konselor di sekolah dengan jumlah siswa yang diampu melebihi jumlah ideal jelas menunjukan keadaan yang tidak
seimbang. Sedangkan di sisi lain jumlah volume kegiatan layanan bimbingan kelompok yang harus di lakukan oleh konselor di sekolah mendapat prosentase
paling tinggi yaitu berkisar antara 12 - 20 Hikmawati, 2011: 12 sehingga layanan bimbingan kelompok dianggap penting dan tetap harus dilaksanakan
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang belum terpenuhi dari layanan klasikal maupun individual. Sesuai dengan pendapat Jacobs,dkk 1994, dalam
Wibowo,2005: 44 menyebutkan bahwa “ada dua pertimbangan dalam
penggunaan kelompok, yang pertama adalah kepentingan efisiensi dan yang kedua sumber yang didapatkan dari format kelompok
”. Layanan bimbingan kelompok lebih mengarah pada sekelompok individu secara umum dengan satu
kali kegiatan layanan ini dapat memberikan manfaat kepada sejumlah orang sehingga dipandang cukup efektif dan efisien apabila digunakan oleh konselor
untuk melayani sejumlah peserta didik dengan keterbatasan waktu yang dimiliki.
2.2.7.2 Dinamika Kelompok
Dalam layanan bimbingan kelompok interaksi antar anggota individu adalah sesuatu yang khas, yang tidak mungkin terjadi pada konseling perorangan.
Dengan interaksi sosial yang intensif dan dinamis selama berlangsungnya layanan diharapkan tujuan dari layanan dapat tercapai dengan lebih mantap. Sesuai dengan
yang diungkapkan oleh Prayitno 1995: 3 dinamika kelompok adalah “sinergi
dari semua faktor yang ada dalam suatu kelompok, artinya merupakan pengerahan secara serentak semua faktor yang dapat digerakkan dalam kelompok itu
”.
Melalui dinamika kelompok terdapat banyak manfaat untuk semua anggota
kelompok mulai
dari kesempatan
mengemukakan pendapat,
mengungkapkan tanggapan, dan reaksi yang sesuai dengan topik yang dibahas sehingga interaksi yang multiarah ini yang memudahkan seluruh anggota
kelompok untuk dapat mencapai tujuan dari layanan bimbingan kelompok. Secara umum manfaat dari dinamika kelompok adalah suatu proses pengembangan
pribadi dari masing-masing anggota kelompok bagaimanapun suasana kelompok yang ditimbulkan apakah menggembirakana atau sebaliknya, dan secara khusus
manfaat dari dinamika kelompok adalah pemecahan masalah pribadi para anggota kelompok sesuai dengan topik yang tengah dibahas.
2.3 Faktor
Determinan Ketidakterlaksanaan
Layanan Bimbingan Kelompok
Secara garis besar faktor determinan ketidakterlaksanaan layanan bimbingan kelompok di kelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Adapun yang termasuk dalam faktor internal adalah latar belakang pendidikan konselor, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional. Sedangkan yang termasuk di dalam faktor eksternal adalah beban tugas konselor, kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan
sarana dan prasarana.
2.3.1 Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang berkaitan dengan ketidakterlaksanaan layanan bimbingan kelompok di sekolah
maka faktor internalnya adalah konselor selaku penyelenggara dari kegiatan