Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dan Instrumen Penelitian

Pekalongan, SMK Veteran Pekalongan, SMK Baitussalam Pekalongan, SMK Syafi’i Akrom Pekalongan dan SMK Perikanan Irma Pekalongan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa terdapat sekolah yang tidak terdapat subyek penelitian dalam arti konselor, dan juga terdapat sekolah yang tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian terdapat 30 konselor di Kota Pekalongan.

3.4 Metode pengumpulan data dan Instrumen Penelitian

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data sangat penting dalam penelitian karena dengan pengumpulan data akan diperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan reliabel. Ada banyak metode pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian, antara lain wawancara, angket, observasi, tes, dokumentasi, skala psikologi, dan sebagainya. Metode pengumpulan data pada prinsipnya berfungsi untuk mengungkap variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini data yang akan diungkap yaitu faktor determinan ketidakterlaksanaan layanan bimbingan kelompok. Berdasarkan hal di atas, maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket. Metode angket adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada responden untuk memperoleh informasi dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal yang telah diketahuinya. Nazir 2003: 203 mengemukakan bahwa “angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan setiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.” Peneliti menggunakan angket karena angket merupakan salah satu alat pengumpul data yang tepat dan sesuai dalam mengungkap atau memperoleh data mengenai keadaan dilapangan. Ada bermacam-macam bentuk dan jenis angket, menurut Sugiyono 2008: 143 bahwa angket digolongkan menjadi dua, yaitu angket yang terstruktur tertutup dan angket tidak berstruktur terbuka. Yang dimaksud angket terstruktur atau tertutup adalah angket yang memiliki sifat tegas dan konkrit, dengan pertanyaan yang terbatas sehingga responden hanya memberi cek atau silang pada jawaban tersebut. Sedangkan yang dimaksud angket tak berstruktur atau terbuka adalah angket yang pertanyaan-pertanyaannya masih memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi responden untuk menambahkan jawaban yang belum lengkap dalam pertanyaan tersebut. Menurut Arikunto 2006: 152 ada beberapa keuntungan menggunakan angket yaitu sebagai berikut: a. Tidak memerlukan rnya peneliti b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing- masing, dan menurut waktu senggang responden d. Dapat dibuat anonym sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Arikunto 2006: 153 mengemukakan bahwa selain keuntungan, ada juga kelemahan dari penggunaan angket yaitu: a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya. b. Seringkali sukar dicari validitasnya c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang betul atau tidak jujur d. Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos e. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang- kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat. Anggapan yang dipegang peneliti dalam metode angket, yaitu a bahwa subyek adalah orang yang paling mengetahui dirinya sendiri, b bahwa apa yang diyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah adalah benar dan dapat dipercaya, c bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti. Untuk mengatasi kelemahan angket maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: a. Peneliti memberikan langsung angket kepada konselor b. Pengisian angket dilakukan secara bersama dengan ditunggu oleh peneliti c. Responden diberikan batas waktu tertentu dan pengisian angket yang dinilai peneliti cukup senggang dalam mengisi angket

3.4.2 Instrumen Penelitian