Tingkat Pusat Tingkat Provinsi

47 Pedoman Teknis Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Tahun 2016

c. Kegiatan Tingkat KabupatenKota

1 Penyusunan Petunjuk Teknis Juknis; 2 Koordinasikonsultasi ke provinsi dan koordinasi ke lokasi dalam rangka persiapan dan pelaksanaan kegiatan; 3 Monitoring serta evaluasi; 4 Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan.

3. Pembinaan Usaha dan Perkebunan Berkelanjutan

Kegiatan Pembinaan Usaha dan Perkebunan Berkelanjutan dilaksanakan oleh Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ditjen Perkebunan dan Dinas Provinsi yang menangani fungsi perkebunan, dengan tugas masing-masing sebagai berikut:

a. Tingkat Pusat

- Menyusun Pedoman Teknis; - Melakukan koordinasi dengan Dinas yang menangani fungsi perkebunan tingkat ProvinsiKabupatenkota; 48 Pedoman Teknis Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Tahun 2016 - Melakukan pembinaan, pengawalan monitoring, dan evaluasi kegiatan pembinaan usaha perkebunan berkelanjutan; - Menyiapkan materi sosialisasi; - Bersama KPK menyelenggarakan rapat koordinasi GNPSDA dengan mengundang instansi terkait tingkat pusat, asosiasi terkait perkelapa sawitan dan kepala dinas yang membidangi perkebunan di provinsi prioritas; - Bersama KPK menyelenggarakan rapat evaluasi GNPSDA dengan mengundang instansi terkait tingkat pusat, asosiasi terkait perkelapa sawitan dan kepala dinas yang membidangi perkebunan di provinsi prioritas; - Menyusun laporan akhir kegiatan.

b. Tingkat Provinsi

- Menyusun Petunjuk Teknis kegiatan pembinaan usaha perkebunan berkelanjutan, meliputi: a. Koordinasi dan Suprevisi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam GNPSDA Sub Sektor 49 Pedoman Teknis Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Tahun 2016 Perkebunan b. Pembinaan dan Monev Penerapan Perkebunan Berkelanjutan pada Kelapa Sawit dan c. Sosialisasi Standar Perkebunan Kopi Berkelanjutan Indonesia; - Melakukan konsultasikoordinasi dengan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ditjen Perkebunan; - Melakukan koordinasi dengan Dinas KabupatenKota yang membidangi perkebunan dan instansilembaga terkait di provinsi dan kabupatenkota; - Melakukan koordinasi dengan perusahaan perkebunan PTPN dan PBS di provinsi dan kabupatenkota; - Melaksanakan kunjungan lapangan untuk memonitor dan mengevaluasi perusahaan perkebunan PTPN dan PBS serta kelompok tani kopi berkelanjutan; - Melaksanakan sosialiasi peraturan perundang-undangan yang terkait 50 Pedoman Teknis Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Tahun 2016 dengan perkebunan serta sosialisasi pedoman perkebunan berkelanjutan; - Menyusun laporan Monitoring dan Evaluasi kegiatan pembinaan usaha dan perkebunan berkelanjutan dan menyampaikannya ke Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ditjen Perkebunan; - Dinas yang membidangi perkebunan di 8 provinsi prioritas melakukan penyiapan data perizinan dan data spasial lokasi kebun melalui monitoring dan evaluasi ke kabupaten serta ke perusahaan perkebunan; - Dinas yang membidangi perkebunan di 8 provinsi prioritas melakukan pertemuanrapat evaluasi terhadap hasil verifikasi pengumpulan data GNPSDA, sesuai jadwal yang disepakati bersama Ditjen Perkebunan dan KPK. Kegiatan Standardisasi dan Mutu Dekon dilaksanakan oleh Pusat dan Propinsi, dengan tugas sebagai berikut: 51 Pedoman Teknis Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Tahun 2016 - Pusat Ditjen Perkebunan melakukan koordinasi dan melakukan pengawalan kegiatan terhadap:  Sosialisasi sistem jaminan mutu dan keamanan pangan;  Pendampingan penyusunan dokumen sistem mutu;  Verifikasi penerapan Sistem Kendali Internal SKI;  Penyiapan sertifikasiregistrasi sistem mutu dan keamanan pangan. - Daerah  Dinas perkebunan provinsi penerima dana dekonsentrasi Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Bimbingan Teknis Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan;  Dinas perkebunan provinsi melakukan identifikasi pelaku usaha perkebunan sebagai calon penerap sistem jaminan mutu dan keamanan pangan yang pelaksanaanya dikoordinasikan dengan dinas perkebunan Kabupatenkota;  Fasilitator sistem jaminan mutu dan keamanan pangan dinas perkebunan kabupatenKota melakukan pendampingan pelaksanaan penerapan 52 Pedoman Teknis Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Tahun 2016 sistem jaminan mutu dan keamanan pangan sistem kendali internal;  Calon PenerimaCalon Lokasi CPCL yang telah ditetapkan oleh kepala dinas perkebunan provinsi harus menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan secara konsisten dan berkesinambungan;  Dinas perkebunan KabupatenKota yang menjadi sentra bokar di provinsi penerima dana dekonsentrasi SJM Bokar bertanggung jawab untuk meregistrasi UPPB yang telah melakukan sistem jaminan mutu bokar;  Dinas perkebunan kabupatenkota yang menjadi sentra kakao di provinsi penerima dana dekonsetrasi bertanggung jawab untuk meregistrasi UFPBK serta mendampingi poktangapoktan dalam mengajukan permohonan sertifikasi jaminan keamanan pangan bagi UFPBK kepada OKKP-D. 53 Pedoman Teknis Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Tahun 2016 - Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah OKKP-D  Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah OKKP-D sebagai lembaga pengawas mutu dan keamanan pangan melakukan penilaian melalui mekanisme sertifikasi jaminan keamanan pangan kakao fermentasi dan sertifikasi GHPGMP terhadap pelaku usaha yang sudah menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan.

C. Lokasi, Jenis dan Volume 1. Kegiatan Pascapanen dan Pengolahan

Hasil Perkebunan Lokasi, Jenis dan Volume kegiatan penanganan pascapanen dan pengolahan hasil perkebunan tahun 2016 seperti pada Lampiran.

2. Kegiatan Pembinaan Usaha

a Koordinasi dan Supervisi Gerakan Nasional Penyelamatan SUmber Daya Alam GNPSDA Sub Sektor Perkebunan dilaksanakan di 8 delapan provinsi ;