Fasilitasi Pemasaran Karet. Kegiatan Provinsi Dekonsentrasi

12

III. PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI EMASARAN KARET

A. Kegiatan Provinsi Dekonsentrasi

1. Fasilitasi Pemasaran Karet.

c. Metoda Pelaksanaan  Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pertemuan antara seluruh stakeholderspemangku kepentingan komoditas karet. Pertemuan akan dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Perkebunan Provinsi,Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Perkebunan Kabupaten sentra produksi, petanipekebun, pengelola pasar lelang karet, pedagang pengumpul, perwakilan industri pengolahan karet, asosiasi petanipekebun, lembaga pembiayaan, asosiasi industry pengolahan, peneliti dan eksportir. 13  Pola pertemuan dalam bentuk : Temu Usaha, Fasilitasi kerjasama pemasaran, Workshop, dll. d. Tahapan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Untuk melakukan pertemuan fasilitasi pemasaran karet adalah sebagai berikut :  Pengumpulan data primer dan sekunder terkait dengan komoditas karet yang akan di fasilitasi di daerah sentra produksi.  Identifikasi peserta dan narasumber  Peserta dari kegiatan pertemuan fasilitasi pemasaran karet hasil pertanian adalah:  Perwakilan Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi dan KabupatenKota sentra produksi.  PetaniPekebun dari sentra produksi yang produknya sudah dapat difasilitasi pemasarannya. 14  Pelaku usaha seperti pedagang besar, industri pengolahan, eksportir dan lembaga-lembaga pembiayaan dan lainnya.  Lembaga Pembiayaan.  Akademisi, peneliti yang berkaitan dengan pemasaran karet. Asosiasi industry pengolahan karet  Asosiasi petanipekebun karet  Narasumber pertemuan Fasilitasi Pemasaran Karet disesuaikan dengan permasalahan pemasaran serta tujuan yang ingin dicapai oleh pelaksana kegiatan. Narasumber dapat berasal dari : Direktorat Jenderal Perkebunan, DinasInstansi yang membidangi Perkebunan, PerdaganganPerindustrian, Pelaku Usaha Pemasaran Karet, Industry Pengolahan, Asosiasi Industry Pengolahan, Akademisi, Peneliti, Pengelola Pasar Lelang atau lembaga pemasaran lainnya. 15  Moderator pertemuan Fasilitasi Pemasaran Karet dapat berasal dari Dinas Perkebunan Provinsi danatau Direktorat Jenderal Perkebunan. 7 Persiapan kegiatan pertemuan  Penyusunan Jadwal kegiatan dan materi kegiatan.  Surat Undangan kepada peserta, narasumber, moderator dan lain-lain.  Sambutan Pembukaan dan arahan pimpinan.  Perlengkapan peserta ATK, dll.  Administrasi pelaksanaan kegiatan. 8 Koordinasi dengan instansi terkait Perlu dilakukan koordinasi dengan instansi terkait didaerah maupun pusat dan stakeholder ataupun dinas diluar Perkebunan terkait untuk menjamin pelaksanaan kegiatan pertemuan 16 sehingga kegiatan dapat dilakukan dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 9 Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan oleh Dinas Perkebunan Provinsi yang menerima dana dekonsentrasi disesuaikan dengan waktu kesiapan pelaksana kegiatan pada tahun 2016. 10 Penyusunan dan pelaporan kegiatan Setelah kegiatan dilaksanakan, pelaksana kegiatan dinas propinsi harus melaporkan hasil kegiatan ke Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Subdit Pemasaran Hasil Perkebunan dalam waktu paling lama + 1 bulan setelah kegiatan. e. Waktu Pelaksanaan 17 Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dana dekonsentrasi ini adalah tahun 2016 oleh Dinas Perkebunan Provinsi. Waktu pelaksanaan kegiatan ditentukan oleh pelaksana kegiatan dekonsentrasi, sebelum kegiatan dilaksanakan agar terlebih dahulu berkoordinasi dengan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan cq. Subdit Pemasaran minimal 2 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan. f. Lokasi Lokasi kegiatan pertemuan Fasilitasi Pemasaran Karet adalah di 11 sebelas Provinsi seperti tercantum pada Lampiran.

B. Sumber Biaya