11
pengadaan,  Kelompok  Tanipenerima  TP, akademisitenaga ahli.
Pembinaan dilakukan secara bersama – sama
baik  dari  unsur  pusat,  provinsi  maupun kabupaten. Dalam pembinaan ini, dapat juga
bekerjasama  dengan  akademisitenaga  ahli BPTP atau perguruan tinggi.
Untuk mengetahui kondisi kelembagaan UPH, petugas
dinas melakukan
penilaian menggunakan
form perkembangan
kelembagaan  kelompok  dan  perkembangan usaha  kelompok  Lampiran  1  dan  2  .
Penilaian  dilakukan  pada  saat  sebelum bantuan  diterima  dan  pada  akhir  tahun
anggaran.
2. Monitoring  dan  Evaluasi  Pengolahan  Hasil Perkebunan
a. Tujuan:
Untuk melihat
perkembangan pemanfaatan  fasilitasi  alat  dan  mesin
pengolahan  hasil  perkebunan  dan  kinerja unit usaha poktangapoktan.
12
b. Sasaran:
Unit pengolahan
hasil yang
difasilitasi  oleh Ditjen PPHP  sampai dengan tahun  2015  dan  Ditjen  Perkebunan  tahun
2016. c.
Mekanisme Pelaksanaan 1
Monitoring Monitoring  fasilitasi  UPH  dilakukan  oleh
pihak pusat,
provinsi dan
kabupatenkota.  Monitoring  dilakukan terhadap
perkembangan pelakanaan
kegiatan tahun
2016, dengan
menggunakan form lampiran 3 dan 4 Monitoring  terhadap  perkembangan  UPH
yang difasilitasi
dilakukan dengan
menggunakan form pada lampiran 5. Data  yang  diperoleh  selama  melakukan
monitoring akan
dibahas pada
pertemuan  evaluasi  yang  dilakukan  di Provinsi.
Adapun pelaksanaannya
dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan
13
Optimalisasi Unit
Pengolahan Hasil
Perkebunan yang dilakukan oleh Pusat. 2
Pelaporan Hasil
yang sudah
dibahas pada
pertemuan evaluasi di  Provinsi termasuk keberhasilannya  succes  story,  harus
dibawa  pada  pertemuan  Optimalisasi Unit  Pengolahan  Hasil  Perkebunan  di
tingkat  pusat,  yang  akan  dilaksanakan bulan November 2016.
3. Bimbingan Teknis
Pengolahan Hasil
Perkebunan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh dinas perkebunan Provinsi dalam bentuk pertemuan.
a. Tujuan:  Untuk  meningkatkan  kompetensi
peserta di
bidang pengolahan
hasil perkebunan.
b. Sasaran:  petugas  dinas  kabupatenkota dan
pengelola usaha
pengurus PoktanGapoktan
baik yang
telah mendapatkan  fasilitasi  dan  yang  belum
14
difasilitasi, tetapi
berpotensi untuk
mengembangkan pengolahan
hasil perkebunan.
c. Kriteria Peserta:
Petugas Dinas KabupatenKota: 1
Orang yang
menangani bidang
pengolahan hasil perkebunan. 2
Komunikatif  sehingga  mampu  mengawal dan mendampingi UPH.
3 Bersedia  mengikuti  bimbingan  teknis
mulai dari awal sampai akhir kegiatan. 4
Mempunyai  komitmen  untuk  melakukan pembinaan dan pendampingan.
Pengelola usaha
pengurus PoktanGapoktan:
1 Pengelola  UPH  penerima  bantuan  dana
TP  dan  yang  potensial  mengembangkan pengolahan perkebunan.
2 Bersedia  mengikuti  bimbingan  teknis
mulai dari awal sampai akhir kegiatan.
15
3 Mempunyai  komitmen  untuk  melakukan
pembinaan dan pendampingan. d.
Materi Bimbingan Teknis Materi
Bimbingan Teknis
minimal mencakup:
1 Teknologi  pengolahan  hasil,  limbah  dan
pemanfaatannya. 2
Penerapan manajemen mutu. 3
Manajemen kelembagaan dan usaha. 4
Perijinan 5
Pemasaran e.
Narasumber Narasumber
bimbingan teknis
harus kompeten  dibidangnya,  dapat  berasal  dari
balai penelitian
dan pengembangan,
akademisi,  pengelola  usaha  yang  sudah berhasil,  Badan  POM,  Dinas  Koperasi,
lembaga  pembiayaan,  dan  instansi  terkait lainnya.
16
f. Pelaporan
Penyusunan  laporan  berisi  seluruh  tahapan mulai
dari persiapan
sampai akhir
pelaksanaan kegiatan.
4. Penyediaan Alat Pengolahan Hasil Perkebunan
Penyediaan  alat  pengolahan  hasil  perkebunan disalurkan  melalui  dana  Tugas  Pembantuan.
Kegiatan ini mempunyai tujuan membangun dan menumbuhkembangkan  agroindustri  berbasis
kelompok di pedesaan, yang profesional. Dalam  rangka  membentuk  agroindustri  seperti
tersebut  di  atas,  maka  diupayakan  terintegrasi dengan unit usaha di sektor lainnya.
Kegiatan  Penyediaan  alat  pengolahan  hasil perkebunan terdiri dari:
1 Fasilitasi Pengolahan Tebu,
2 Fasilitasi Pengolahan Karet,
3 Fasilitasi Pengolahan Kopi,
4 Fasilitasi Pengolahan Kakao,
5 Fasilitasi Pengolahan Sagu,
6 Fasilitasi Pengolahan Kelapa,
17
a. Tujuan:
Membangun  dan  menumbuh  kembangkan unit  pengolahan  hasil  perkebunan  berbasis
kelompok dalam
rangka meningkatkan
kesejahteraan petani
dan membuka
kesempatan kerja. b.
Sasaran: Terbangunnya  55  unit  usaha  pengolahan
hasil perkebunan berbasis kelompok. c.
Lokasi Kabupaten
Penerima Dana
Tugas Pembantuan TA 2016.
d. Ruang lingkup kegiatan
Ruang  lingkup  kegiatan  meliputi:  fasilitasi sarana  dan  prasarana  pengolahan  komoditi
perkebunan  yang  terdiri  dari  fasilitasi bangunan  unit  pengolahan  hasil,  alat  dan
mesin pengolahan,
fasilitasi pengelola
usahasite  manajer,  serta  running  usaha komersial.
18
e. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
1 Tahap Persiapan
a Penetapan
calon penerimacalon
lokasi Verifikasi CPCL untuk kegiatan tahun
2016 hendaknya sudah dilakukan pada tahun 2015. Apabila belum dilakukan,
agar  segera  dilakukan  pada  awal tahun  2016.  Surat  Keputusan  SK
CPCL  ditetapkan  oleh  kepala  dinas provinsi.  Khusus  untuk  TP  kabupaten
satker  mandiri  ditetapkan  kepala dinas
kabupaten. SK
CPCL ditetapkan  paling  lambat  akhir  maret
2016.  Kriteria  poktangapoktan  calon penerima sebagai berikut:
Memiliki  potensi  bahan  baku  yang memenuhi skala ekonomi.
Sanggup  menyediakan  lahan  untuk lokasi  bangunan  pengolahan  yang
jelas statusnya.
19
Mempunyai komitmen
untuk mengembangkan usaha pengolahan
hasil  perkebunan  dengan  mengisi formulir  naskah  ikatan  kerjasama
pengelolaan barang. Verifikasi  CPCL  dilakukan  pada  tahun
2016  untuk  kegiatan  tahun  2017  yang dilakukan  oleh  petugas  Provinsi  dan
kabupaten.  Verifikasi  CPCL  sesuai dengan form verifikasi lampiran 6.
b Pembentukan Tim Teknis
Tim  teknis  dibentuk  oleh  kepala dinas
yang membidangi
perkebunan. Tim  Teknis  adalah  petugasstaf
teknis  yang  kompeten  di  bidang perkebunan,  terdiri  dari  petugas
Dinas Provinsi dan KabupatenKota sesuai
usulan Kepala
Dinas KabupatenKota,
apabila diperlukan
tim teknis
dapat
20
berasal dari Balai Penelitian, BPTP Dinas
terkait dan
Perguruan Tinggi.
Tim  Teknis  bertugas  melakukan pemantapan
CPCL, membantu
menyusun dan mengesahkan RUKK, pengawalan,
monitoring dan
evaluasi  terhadap  kondisi  sarana dan  prasarana  sampai  dengan
selesainya uji coba komersil. Untuk  kegiatan  yang  ada  dana
bahan  running  usaha  komersial, tim  teknis  bersama-sama  dengan
rekanan  dan  pengelola  unit  usaha melakukan
running usaha
komersial dan
membuat laporannya  sebagai  dasar  berita
acara  serah  terima  barang  dari dinas ke poktangapoktan.
21
c Penyusunan  Rencana  Usulan  Kegiatan
Kelompok RUKK RUKK
disusun berdasarkan
kebutuhan kelompok
sesuai lampiran 7.
Penyusunan  RUKK  dilakukan  oleh kelompokgapoktan
dibantu pembina  kabupaten  dan  Provinsi
dan  disetujui  tim  teknis  serta ditetapkan
oleh Kepala
Dinas Provinsi KabupatenKota.
2 Tahap Pelaksanaan
Dalam  tahap  pelaksanaan  antara  lain meliputi:
a Pengadaan gedung pengolah hasil
Pengadaan  gedung  pengolah  hasil mengacu  pada  Perpres  70  tahun
2012 tentang
Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa.
Pembangunan UPH mengacu pada Peraturan
Menteri Pertanian
22
Nomor 35PermentanOT.14072008
tentang persyaratan
dan penerapan  cara  pengolahan  hasil
pertanian  asal  tumbuhan  yang baik
Good Manufacturing
Practices. Luas
bangunan menyesuaikan
standar  harga  biaya  setempat dengan pagu anggaran yang ada.
Pengadaan  bangunan  termasuk didalamnya  pemasangan  instalasi
listrik dan penyambungannya. b
Pengadaan alat dan mesin Pengadaan
alat dan
mesin pengolahan  hasil  harus  sesuai
dengan Peraturan
Menteri Pertanian
Nomor 35PermentanOT.14072008
tentang persyaratan
dan
23
penerapan  cara  pengolahan  hasil pertanian  asal  tumbuhan  yang
baik Good
Manufacturing Practices.
Mesin pengolah
hasil harus
memenuhi persyaratan
SNI mempunyai
sertifikat penggunaan  tanda  SNI  SPPT  SNI
atau minimal memiliki test report yang  dikeluarkan  oleh  lembaga
berwenang Lampiran
8. Beberapa  mesin  pengolah  hasil
yang  telah  memiliki  test  report dapat
dilihat di
www.bpm- alsintan.com
Pengadaan  alat  yang  tertuang dalam
RUKK harus
sudah termasuk pemasangan alat, mesin
genset, pelatihan
petugas pengelola
operasional, perawatan,  perbaikan,  running
24
test serta jaminangaransi selama 1 tahun.
Contoh  spesifikasi  beberapa  alat dan  mesin  pengolahan  dapat
dilihat pada lampiran 9. c
Running usaha komersial Tahapan
ini dilaksanakan
pada kegiatan  yang  mempunyai  anggaran
running  usaha  komersial.  Setelah alat dan mesin terinstall, maka harus
dilakukan  running  usaha  komersial sampai
alat dan
mesin dapat
beroperasi  optimal  sesuai  dengan spesifikasi  teknis,  yang  dibuktikan
dengan laporan
seperti pada
lampiran 10. Berita  acara  serah  terima  barang
ditandatangani  bila  running  usaha komersial  telah  dilaksanakan  dan
25
berhasil memenuhi
persyaratan sesuai dengan kelayakan teknis.
d Naskah
Ikatan Kerja
Sama Pengelolaan Barang
Gapoktan penerima
harus menandatangani
naskah ikatan
kerjasama pengelolaan
barang sebagaimana  contoh  yang  tercantum
pada lampiran 11. e
Penyerahan kepada Gapoktan Penyerahan  alat,  mesin,  dan  gedung
dari dinas
yang membidangi
perkebunan di
provinsi kepada
gapoktan  dilengkapi  dengan  Berita Acara  Hasil  Pemeriksaan  dan  Berita
Acara  Serah  Terima  Barang  sesuai format pada lampiran 12 - 13
f Organisasi Usaha Kelompok
Kepemilikan  usaha  dan  pengelolaan usaha:
26
Unit  usaha  dimiliki  oleh  gabungan kelompok tani PoktanGapoktan.
Pengelolaan usaha
dilakukan secara
profesional oleh
site managerpengurus
poktangapoktan. Dinas
yang memiliki
alokasi anggaran  site  manager  diharapkan
melakukan Recruitment
Site Manager  dan  Asisten  Site  Manager
dengan ketentuan sebagai berikut: 1
Berpengalaman dan
mempunyai jiwa
wirausaha dan  memiliki  latar  belakang
pendidikan minimal SMA 2
Berasalberdomisili dalam
wilayah  dimana  unit  usaha kelompok berada
3 Site  manager  tidak  sebagai
pengurus poktangapoktan
27
4 Site  manager  dan  asisten  site
manager yang
terpilih ditetapkan  dengan  SK  kepala
dinas provinsi 3
Pengelolaan Unit Usaha a
Bahan  baku  diutamakan  berasal  dari anggota poktangapoktan.
b Proses pengolahan hasil, pengemasan
dan  penyimpanan  dilakukan  sesuai kaidah  -  kaidah  penerapan  jaminan
mutu  sehingga  menghasilkan  produk yang  bermutu  secara  konsisten  dan
aman dikonsumsi. c
Produksi yang
dihasilkan dapat
berupa  diversifikasi  produk  secara vertikal  maupun  diversifikasi  produk
secara  horizontal  produk  samping. Produk
yang dihasilkan
harus memenuhi standar produk yang ingin
dicapai secara konsisten.
28
4 Peningkatan Kompetensi SDM
Dalam  rangka  meningkatkan  kinerja UPH,  maka  perlu  dilakukan  pelatihan
secara  internal  dan  mengikuti  pelatihan eksternal yang relevan
PEDOMAN TEKNIS PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN 2016
29
IV. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan daerah dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 berikut:
Table 1.
Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Pengolahan
Hasil Perkebunan
di Daerah Tahun 2016
No Kegiatan
Bulan
1 2
3  4 5
6  7 8
9 10  11
12 1
Pembinaan, pengawalan dan monitoring
pengolahan hasil Perkebunan
2   Monitoring Evaluasi Pengolahan Hasil
Perkebunan 3   Bimbingan Teknis
Pengolahan Hasil Perkebunan
PEDOMAN TEKNIS PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN 2016
30
Table 2 . Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Alat dan Mesin Pengolahan Perkebunan Tahun 2016
No Kegiatan
Bulan
1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12 1
Penetapan SK CPCL 2
Penetapan SK ULPTim Pengadaan Barang dan Jasa 3
Mengumumkan Rencana Pengadaan barang dan Jasa di E- announcement
4 Melakukan proses pengadaan barang
5 Penetapan Pemenang pengadaan Barang dan Jasa  Kontrak
6 Pelaksanaan Pengadaan Barang
7 Pemeriksaan Barang oleh Tim Penerima Barang
8 Uji coba alat dan pelatihan Teknis
9 Running usaha komersial
10 Serah terima alat kepada poktangapoktan
11 Operasionalisasi peralatan
12 Monitoring dan Evaluasi