17 Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dana
dekonsentrasi ini adalah tahun 2016 oleh Dinas Perkebunan Provinsi. Waktu
pelaksanaan kegiatan ditentukan oleh pelaksana kegiatan
dekonsentrasi, sebelum
kegiatan dilaksanakan agar terlebih dahulu berkoordinasi
dengan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan cq. Subdit Pemasaran minimal
2 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan.
f. Lokasi Lokasi kegiatan pertemuan Fasilitasi Pemasaran
Karet adalah di 11 sebelas Provinsi seperti tercantum pada Lampiran.
B. Sumber Biaya
Sumber biaya untuk melaksanakan kegiatan Fasilitasi Pemasaran Karet berasal dari APBN TA. 2016.
18 Kegiatan Fasilitasi Pemasaran Karet
Belanja Bahan - Perbanyakan materi kegiatan
- Perbanyakan materi laporan
Honor yang terkait dengan output kegiatan - Honor panitia
Belanja Jasa Profesi -
Honor Narasumber -
Honor Moderator
Belanja perjalanan biasa -
Dalam rangka koordinasi dan pembinaan -
Dalam rangka konsultasi ke pusat
Belanja perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota -
Fasilitasi akses pasar komoditi perkebunan karet -
Fasilitasi perjalanan Narasumber
19 Penjelasan tentang penggunaan dana kegiatan diatas,
adalah sebagai berikut : a. Biaya Belanja Bahan merupakan biaya yang digunakan
untuk pembelian
ATK, perbanyakan
materi dan
penggandaan laporan kegiatan. b. Biaya honor yang terkait dengan output kegiatan
merupakan biaya yang diberikan kepada staf Dinas Perkebunan yang ditugaskan dalam penyelenggaraan
kegiatan. c. Biaya Belanja Jasa Profesi merupakan biaya yang
diberikan kepada Narasumber dan Moderator yang terlibat pada saat acara berlangsung.
d. Belanja Perjalanan Biasa merupakan biaya yang disediakan bagi Staf Dinas Perkebunan Provinsi dalam
rangka melakukan koordinasi dan pembinaan ke Kabupaten dan Konsultasi ke Direktorat Jenderal
Perkebunan Pusat terkait dengan kegiatan pemasaran komoditi karet.
20 e. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
merupakan biaya yang dipergunakan untuk pengadaan akomodasi dan konsumsi serta ruang meeting pertemuan
kegiatan Fasilitasi Pemasaran Karet dan biaya perjalanan Narasumber kegiatan.
21
IV. PENUTUP
Semoga petunjuk teknis peningkatan akses pemasaran hasil perkebunan ini dapat menjadi acuan untuk
melaksanakan kegiatan peningkatan akses pemasaran hasil perkebunan dengan seluruh pemangku kepentingan
dan stakeholder yang terkait, sehingga diharapkan dari kegiatan itu akan dapat menghasilkan rumusan-rumusan
konkrit dalam pemecahan permasalahan pemasaran hasil perkebunan serta berkembangnya jaringan dan akses
pemasaran didaerah-daerah
sentra produksi
hasil perkebunan. Terbangunnya akses pemasaran antara
produsen dengan konsumen atau user ataupun produsen dengan produsen, maka akan menghasilkan suatu hubungan
yang baik
dan pemasaran
menjadi mudah
yang menguntungkan bagi seluruh pihak yang terlibat
didalamnya. Akhirnya diharapkan tidak ada disparitas harga yang
tinggi antara
petanipekebun dengan
industri pengolahan ataupun dengan konsumen akhir.