Aspek Pelayanan Umum Urusan Pelayanan Wajib

RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 29 -

c. Seni Budaya dan Olahraga

Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan daerah yang terbuka sehingga masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri heterogenitas masyarakat dapat ditilik dari kebudayaan. Pengelompokan kebudayaan ditunjukkan antara lain oleh adanya kebudayaan asli penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir yang terbentuk dalam satuan-satuan kehidupan budaya yang terikat oleh kesatuan teritorial-genealogis. Kesatuan budaya yang menonjol bersumber dari ikatan kesukuan. Suku bangsa yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri dari suku bangsa asli yaitu suku Melayu Palembang dengan varian Pegagan, Penesak, Rambang Senuling, Komering, dan Kayuagung. Secara popular dan praktis suku-suku di Ogan Komering Ilir dibedakan melalui dialek bahasa yang dipergunakannya. Namun, bahasa yang umumnya dipakai adalah bahasa Melayu Palembang. Disamping itu, terdapat pula kesatuan budaya dari luar yang berkembang di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang terbentuk oleh adanya transmigrasi maupun migrasi, di antaranya adalah kesatuan budaya Bali, Jawa, Bugis, Sunda dan lain sebagainya. Ikatan budaya merupakan ikatan yang dilandasi oleh ikatan primordial yang disertai ikatan emosional di antara anggota-anggotanya. Oleh karena itu, harmonisasi dalam kehidupan keragaman budaya harus didasarkan pada toleransi antar budaya melalui pemahaman antar bkelompok terhadap kelompok budayalain. Unsur-unsur budaya yang ada seperti bahasa, sistem kelembagaan, kesenian, sistem teknologi, adat istiadat dan lain sebagainya pada masing-masing kebudayaan yang ada muncul sebagai identitas kelompok. Peninggalan budaya masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir yang sampai sekarang masih dijumpai antara lain rumah bari, rumah seratus tiang, rumah adat, masjid tua, makam, bedug tua, Al Quran tua, dan peninggalan dalam bentuk benda purbakala seperti batu lesung, dan batu pengantin batu gajah. Nilai-nilai tradisionil dapat dijumpai dalam bentuk legenda seperti legenda negeri silap, legenda putri rambut putih, legenda jemaran, legenda seman lempuing, legenda berdirinya marga bengkulah, legenda buluh cawang, legenda bukit batu dan lain sebagainya. Kabupaten Ogan Komering Ilir juga memiliki berbagai adat seperti adat perkawinan, adat nyucuk, midang, mabang handak, legenda siberanak dan sembilan muyang, legenda panglima batu api, legenda puyang atung bungsu mengarak haji.

2.3. Aspek Pelayanan Umum

Bagian aspek pelayanan umum berikut ini menjelaskan perkembangan kinerja yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir, baik pada urusan pelayanan wajib dan urusan pilihan. RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 30 -

a. Urusan Pelayanan Wajib

Urusan pelayanan wajib merupakan urusan pemerintahan yang wajib diselengarakan oleh pemerintahdaerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Secara umum, penyelenggaraan pelayanan dasar Kabupaten Ogan Komering Ilir masih perlu ditingkatkan. Pendidikan dan Kesehatan Penyelenggaraan pendidikan merupakan pelayanan dasar yang wajib diberikan kepada masyarakat secara merata dan berkeadilan. Semua lapisan masyarakat berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dengan standar dan mutu yang sama Angka Partisipasi Sekolah APS merupakan indikator yang secara spesifik menunjukkan partisipasi dan tingkat kepedulian penduduk terhadap pentingnya pendidikan. APS menunjukkan daya serap pendidikan pada tiap jenjang dengan menghitung jumlah murid semua yang bersekolah sesuai dengan jenjang pendidikan. APSSDMI Kabupaten Ogan Komering Ilir mengalami kenaikan dari 98,08 pada tahun 2008 menjadi 98,22 pada tahun 2009. Peningkatan APS SDMI ini menunjukkan adanya peningkatan partisipasi dan kepedulian masyarakat serta pemerintah dalam pendidikan dasar. Capaian ini hampir memenuhi target nasional APS SDMITahun 2014 sebesar 99. Di tingkat SMPMTS, pada Tahun 2009, Angka Partisipasi Sekolah APS SMPMTs di Kabupaten Ogan Komering Ilir mencapai 56,24 persen. Angka ini meningkat dibandingkan dua tahun sebelumnya, namun masih jauh dari target nasional Tahun 2014 sebesar 95. Masih rendahnya angka partisipasi untuk pendidikan menengah disebabkan oleh minimnya ketersediaan sekolah dan kecukupan guru sebagai komponen mutu input pendidikan. Dibidang kesehatan, cakupan desakelurahan Universal Child Immunization UCI mengindikasikan terlaksanakannya imunisasi dasar pada bayi 0-11 bulan, ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis hepatitis B, 4 dosis polio, dan 1 dosis campak.Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi 2 dosis TT. Untuk anak sekolah dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis TT. Cakupan desakelurahan Universal Child Immunization UCI Kabupaten Ogan Komering Ilirmengalami penurunan antara tahun 2005-2009, dimana pada tahun 2007 cakupan desakelurahan Universal Child Immunization UCI mencapai 92,8 namun menurun pada Tahun 2008 dan 2009 menjadi 80. Penurunan ini mengindikasikan ketersediaan sumber daya penyelenggaraan desakelurahan UCI ini tidak mampu memenuhi kebutuhan pelayanan yang meningkat, seperti meningkatnya jumlah ibu hamil, wanita usia subur, meningkatnya jumlah bayi, maupun anak sekolah tingkat dasar. RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 31 - Gambar. G-1.9 Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2010 Data dalam RPJMN 2010-2014 Pekerjaan Umum Pada urusan Pekerjaan Umum, gambaran umum mencakup tingkat pelayanan prasarana jalan, yang ditunjukkan oleh indikator proporsi panjang jalan yang berkondisi baik. Ditinjau dari kondisi permukaan jalan baik, sedang, rusak, dari total panjang jalan kabupaten di Kabupaten Ogan Komering IlirTahun 2009 yaitu 1.853,57 km,22,43 panjang jalan berada pada kondisi baik, 31,40 berada pada pada kondisi sedang, dan sisanya 46,17 berkondisi rusak. Panjang jalan nasional dan provinsi yang berkondisi rusak pada tahun yang sama 2009, masing-masing adalah 6 dan 3. Fakta ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan jaringan jalan kabupaten sangat tidak memadai karena lebih dari 40 panjang jalan berada pada kondisi rusak. Dengan kata lain, hanya sekitar 54 dari panjang jalan kabupaten yang tersedia yang mampu berfungsi optimal. Gambar. G-1.10 98 56 80 98 84 80 99 95 90 20 40 60 80 100 120 Angka partisipasi sekolah SDMI Angka partisipasi sekolah SMPMTs Cakupan Desakelurahan Universal Child Immunization UCI Capaian Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir Data 2009 Data Nasional 2009 Target Nasional 2014 RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 32 - Sumber: Data Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2009 Gambar. G-1.11 Sumber: Data Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2009 Perumahan dan Permukiman  Perumahan Tinjauanterhadap proporsi rumah layak huni, digunakan data proporsi rumah tangga yang memenuhi kriteria rumah sehat. Sampai dengan Tahun 2009, telah terdapat sekitar 155.592 unit rumah yang memenuhi kriteria rumah sehat di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Angka ini setara dengan87,8 dari seluruh unit rumah yang ada. Dengan demikian masih terdapat 22,20 rumah yang belum merupakan rumah layak huni. Capaian ini telah hampir menyamai data capaian nasional 2009 dan diharapkan mampu memenuhi target nasional 2014 sebesar 100.  Air Bersih 20 40 60 Baik Sedang Rusak 22,43 31,4 46,17 Proposi Panjang Jalan Kabupaten OKI Menurut Kondisi Permukaan 20 40 60 Nasional Provinsi Kabupaten 6 3 46,17 Proporsi Jalan Dalam Kondisi Rusak RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 33 - Ditinjau dari proporsi rumah tangga yang telah menggunakan air bersih, sampai dengan 2009 baru 28 rumah tangga yang telah mengakses sumber air minum yang layak dan berkelanjutan. Angka ini masih dibawah data capaian nasional 2009 47,63, masih jauh dari target MDGs 2015 60 dan target nasional 2014 sebesar 70.  Sanitasi Sampai dengan 2009, telah terdapat sekitar 87,8 rumah tangga merupakan rumah tinggal bersanitasi. Dengan kata lain sekitar 88 penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir telah memiliki akses kepada sanitasi yang layak.Angka ini telah melebihi data capaian nasional 2009 sebesar 51 dan target MDGs sebesar 62. Diharapkan sampai dengan 2014, Kabupaten Ogan Komering Ilir mampu mencapai target nasional 2014 sebesar 100 rumah tangga telah bersanitasi.  Drainase Jaringan drainase dan pengendali banjir merupakan prasarana yang berfungsi menghindarkanmelindungi penduduk dari ancaman banjir dan genangan. Sampai dengan saat ini, frekuensi terjadinya genanganbanjir adalah 1 kali per tahun. Adapun daerah yang rawan banjir adalah Kecamatan Lempuing, Kecamatan Lempuing Jaya, dan Kecamatan Tanjung Lubuk. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kapasitas pelayanan prasarana drainase dan pengendali banjir yang telah tersedia saat ini masih belum memadai.  Rumah tangga berlistrik Ditinjau dari proporsi rumah tangga berlistrik, sampai dengan 2009 baru sekitar 40,6 rumah tangga dari seluruh rumah tangga di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang telah memanfaatkan pelayanan listrik. Adapun cakupan desa yang berlistrik rasio desa berlistrik baru mencapai 72,3. Fakta ini menunjukkan bahwa daya jangkau dan tingkat pemanfaatan pelayanan listrik masih belum memadai. Capaian ini masih relatif rendah jika dibandingkan dengan data nasional 2009 sebesar 66,3 dan target nasional 2014 sebesar 80 untuk proporsi rumah tangga yang telah menjangkau pelayanan listrik. Adapun cakupan desa yang telah dijangkau jaringan listrik, secara nasional ditargetkan mencapai 100 pada 2014. RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 34 - Gambar. G-1.12 Sumber : Data Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2010, Data dalam RPJMN 2010-2014 Penataan ruang Rencana Penataan Pola Ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir, meliputi:

1. Rencana pola ruang kawasan lindung;

Penetapan kawasan lindung dilakukan dengan mengacu pada kawasan lindung yang telah ditetapkan secara nasional dan memperhatikan kawasan lindung yang ditetapkan oleh provinsi dan kabupaten. Rencana pengembangan kawasan lindung meliputi: a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya; Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya adalah wilayah perlindungan terhadap keberadaan gambut sebagai penambat air dan pencegah banjir. Wilayah lindung gambut berada di Kecamatan Pampangan, Pengkalan Lampam, Mesuji, Mesuji Makmur, Mesuji Raya, Lempuing, Lempuing Jaya, dan Kecamatan Air Sugihan. b. Kawasan perlindungan setempat meliputi:  Sempadan pantai berupa kawasan hutan lindung pantai, yang menyebar disepanjang kawasan pantai Timur yang berada di Kecamatan Air Sugihan, Cengal, dan Sungai Menang seluas 105.159 hektar.  Sempadan sungai dikembangkan pada seluruh aliran sungai yang ada di kabupaten seperti Sungai Komering, Sungai Lempuing, Sungai SugihanBuluran Riding, Sungai Jeruju, Sungai Dua Belas, Sungai Mesuji dan anak sungainya. 28,0 87,8 40,6 47,6 51,0 66,3 70 100 80 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga ber- Sanitasi Rumah tangga pengguna listrik Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih, Sanitasi, dan Listrik Data Kab. OKI 2009 Data Nasional 2009 Target Nasional 2014 RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 35 -  Kawasan sekitar danau danatau rawa yaitu Danau Air Nilam, Danau Deling, Danau Teluk Gelam, Danau Rasau, Danau Air Itam, dan Danau Teloko;  Kawasan terbuka hijau, yang menyebar di kawasan perkotaan dan bukan perkotaan. c. Kawasan suaka alam; Kawasan Suaka Alam adalah Kawasan Hutan Suaka Alam Padang Sugihan di Kecamatan Pangkalan Lampam seluas kurang lebih 4.828 hektar. d. Kawasan rawan bencana alam, meliputi:  Kawasan rawan banjir, meliputi Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, Tanjung Lubuk, Sirah Pulau Padang, dan Kecamatan Jejawi;  Kawasan rawan kebakaran hutan danatau rawa bergambutmeliputi Kecamatan Kota Kayuagung, Sungai Menang, Pedamaran Timur, Pedamaran, Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Cengal, Tulung Selapan, Pangkalan Lampam, Pampangan, dan Kecamatan Air Sugihan. e. Kawasan lindung geologi, meliputi:  Kawasan rawan bencana tsunami, menyebar diseluruh kawasan pesisir pantai Timur yang meliputi Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal dan Kecamatan Sungai Menang;  Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah, berupa kawasan imbuhan air tanah seperti Sungai, Rawa dan Danau yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

2. Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya

Penetapan kawasan budidaya dilakukan dengan mengacu pada kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis nasional, serta memperhatikan kawasan budidaya provinsi dan kabupaten. Rencana pengembangan kawasan budidaya di Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri atas: a. Kawasan hutan produksi Rencana Pengembangan Kawasan Hutan Produksi, meliputi kawasan Hutan Produksi Tetap HPT yang terletak di Kecamatan Pedamaran dan Pedamaran Timur seluas 9,986 ha dan HPT seluas 615.504 ha yang tersebar di Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal, Lempuing, Mesuji, dan Sungai Menang. b. Kawasan hutan rakyat Rencana Pengembangan Hutan Rakyat dilakukan diluar kawasan hutan. Rencana pengembangan hutan rakyat dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan hutan rakyat, meliputi Kecamatan Air Sugihan, Cengal, Sungai Menang, Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Lempuing, RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 36 - Lempuing Jaya, Teluk Gelam, Tanjung Lubuk, Pedamaran, Pedamaran Timur, Pampangan dan Kecamatan Pangkalan Lampam. c. Kawasan perkebunan Rencana pengembangan kawasan perkebunan, dilakukan di seluruh wilayah kabupaten yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan perkebunan, meliputi Kecamatan Air Sugihan, Cengal, Sungai Menang, Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Lempuing, Lempuing Jaya, Teluk Gelam, Tanjung Lubuk, Pedamaran, Pedamaran Timur, Pampangan, dan Kecamatan Pangkalan Lampam. d. Kawasan pertanian pangan Rencana pengembangan kawasan Pertanian Pangan, dilakukan di seluruh wilayah kabupaten yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan pertanian pangan, meliputi:  Kawasan pertanian lahan sawah lebak dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang memiliki kesesuaian lahan untuk kegiatan pertanian sawah lebak seperti di Kecamatan Tanjung Lubuk, Teluk Gelam, Pedamaran, Kota Kayuagung, Sirah Pulau Padang, Jejawi, Pampangan, Pangkalan Lampam dan Kecamatan Tulung Selapan.  Kawasan pertanian sawah tadah hujan dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang memiliki kesesuaian lahan untuk kegiatan pertanian sawah tadah hujan seperti di Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Makmur, Mesuji Raya dan Kecamatan Pedamaran Timur.  Kawasan pertanian sawah pasang surut dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang memiliki kesesuaian lahan untuk kegiatan pertanian pasang surut seperti di Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal, dan Sungai Menang.  Kawasan pertanian sawah irigasi teknis dikembangkan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang dapat dijangkau oleh jaringan irigasi Uper Komering yakni di Kecamatan Lempuing seluas kurang lebih 13.000 hektar.  Kawasan pertanian lahan kering dan hortikultura dikembangkan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang memiliki kesesuaian lahan untuk kegiatan pertanian lahan kering dan hortikultura. Untuk pertanian lahan kering diKecamatan Mesuji, Mesuji Makmur, Mesuji Raya, Pedamaran Timur, Lempuing dan Lempuing Jaya. Untuk Holtikultura di Kecamatan Tanjung Lubuk, Teluk Gelam, Pedamaran, Kota Kayuagung, Sirah Pulau Padang, Jejawi, dan Kecamatan Pampangan. e. Kawasan perikanan dan kelautan Rencana pengembangan kawasan perikanan dan kelautan, dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan perikanan, meliputi: RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 37 -  Perikanan tangkap dikembangkan di kawasan pantai Timur Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal dan Kecamatan Sungai Menang;  Perikanan budidaya yang terdiri dari budidaya laut dan budidaya tambak serta budidaya air tawar. Perikanan budidaya laut dan budidaya tambak dikembangkan di Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal dan Kecamatan Sungai Menang. Perikanan budidaya air tawar, dikembangkan di Kecamatan Kota Kayuagung karamba, Sirah Pulau Padang karamba, Jejawi karamba, Pampangan, Pangkalan Lampam, Pedamaran, Tanjung Lubuk dan Kecamatan Teluk Gelam. f. Kawasan peternakan Rencana pengembangan kawasan peternakan,dilakukan di seluruh wilayah kabupaten yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan peternakan, meliputi:  Peternakan Sapi danKerbau Rawa di Kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampam, dan Kecamatan Tulung Selapan.  Peternakan Sapi, Kambing dan Unggas diKecamatan Pedamaran, Pedamaran Timur, Kota Kayuagung, Tanjung Lubuk, Teluk Gelam, Lempuing Jaya, Lempuing, Mesuji, Mesuji Raya dan Mesuji Makmur. g. Kawasan pertambangan Rencana pengembangan kawasan pertambangan, dilakukan di Wilayah Pertambangan WP yang menyebar di seluruh kecamatan yang memiliki potensi bahan tambang, meliputi:  Tambang galian golongan C seperti Pasir di Kecamatan Kota Kayuagung, Pedamaran, Tanjung Lubuk, Teluk Gelam, Lempuing, dan Kecamatan Lempuing Jaya.  Pasir Kuarsa di Kecamatan Cengal dan Kecamatan Tulung Selapan.  Batubara Muda dan Gas MetanCoal Bed Metane CBM di Kecamatan Sungai Menang, Pedamaran Timur, Lempuing, Mesuji Raya, Mesuji dan Kecamatan Mesuji Makmur. h. Kawasan industri Rencana pengembangan kawasan industri, dilakukan pada kawasan yang sesuai untuk pengembangan industriseperti:  Industri pengolahan hasil perkebunan Kelapa Sawit berupa Crude Palm Oil CPO di Kecamatan Pedamaran Timur, Lempuing Jaya, Lempuing, dan Kecamatan Mesuji. RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 38 -  Industri Pengolahan Kayu dari Hutan Tanaman Industri di Kecamatan Tulung Selapan dan Kecamatan Cengal.  Industri Pengolahan hasil tambang Pasir Kuarsa di Kecamatan Cengal.  Industri Batu Bata di Kecamatan Lempuing Jaya, Lempuing, Teluk Gelam, Kota Kayuagung dan Kecamatan Sirah Pulau Padang.  Industri Beras Milling Rice di Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya dan Kecamatan Sirah Pulau Padang.  Industri pengolahan ikan dan udang di Kecamatan Sungai Menang.  Industri kecil dan rumah tangga seperti Kripik Pisang, Kemplang, Pengawetan Ikan Sale, dan Tikar Purun di Kecamatan Kota Kayuagung, Tanjung Lubuk, Pedamaran. i. Kawasan pariwisata Rencana pengembangan kawasan pariwisata, memperhatikan kawasan dan jenis wisata yang dikembangkan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, terdiri dari:  Kawasan Wisata Budaya di Kecamatan Kayuagung, Tanjung Lubuk, dan Kecamatan Pampangan;  Kawasan Wisata Alam berupa wisata olahraga Dayung dan Sky Air di Danau Teluk Gelam Kecamatan Teluk Gelam; j. Kawasan permukiman Rencana pengembangan kawasan permukiman, meliputi permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan dikembangkan diseluruh wilayah kabupaten yang memenuhi kriteria sebagai permukiman yang, terdiri dari:  Kawasan Permukiman Perkotaan meliputi: Kawasan Perkotaan Kota Kayuagung; Kawasan Perkotaan Tugumulyo; danKawasan Perkotaan Tulung Selapan.  Kawasan Permukiman Perdesaandi seluruh wilayah kecamatan diluar kawasan perkotaan Kota Kayuagung, Tugumulyo, dan Kota Tulung Selapan yang memenuhi kriteria sebagai permukiman. k. Kawasan peruntukan lainnya Rencana pengembangan kawasan budidaya peruntukan lainnya, diatur dalam standar dan kriteria teknis pemanfaatan ruang dan merupakan persyaratan minimal yang berlaku di seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, meliputi:  Kawasan kantor pemerintahan;  Kawasan pendidikan;  Kawasan pertahanan keamanan daerah dan lingkungan;  Kawasan budidaya perairan di wilayah perairan umum Sungai, Danau, Rawa, dan Lebak serta kawasan pantai timur. RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 39 - 3. Pengembangan Wilayah Berbasis Rawa Lebih dari 65 dari luas Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan lahan rawa. Oleh karena itu, pengembangan wilayah ini harus memperhatikan karakteristik dan daya dukung kawasan rawa. Lahan-lahan rawa umumnya dicirikan dengan tata air yang kurang baik dan lahan dengan kandungan bahan organik yang tinggi serta miskin akan kandungan mineral. Dengan demikian pengembangan kawasan-kawasan rawa sebagai kawasan budidaya pertanian perlu pengembangan sistem tata air yang baik dan memanfaatkan teknologi ameliorasi dengan bahan-bahan yang mengandung mineral yang dibutuhkan tanaman. Disamping itu, kawasan rawa di Kabupaten Ogan Komering Ilir juga berpotensi dikembangkan sebagai kawasan perikanan darat. Pada musim hujan banyak kawasan rawa-rawa merupakan kawasan penangkapan ikan air tawar. Kawasan rawa yang menjadi kawasan penangkapan ikan air tawar dalam bahasa lokal disebut lebak lebung. Perhubungan Ditinjau dari kontribusi sektor terhadap PDRB, selama 2005-2009, sektor perhubungan—pengangkutan dan telekomunikasi—baru menyumbang kurang dari 1,50 terhadap PDRB Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sumbangan terbesar sektor pengangkutan dan telekomunikasi terhadap PDRB KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR adalah pada tahun 2005, yaitu 1,00. Namun jika ditinjau dari pertumbuhan sektor, pertumbuhan sektor pengangkutan dan telekomunikasi pada 2007 dan 2008 mampu melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR pada tahun berkenaan. Dapat dikatakan bahwa sektor pengangkutan dan telekomunikasi menunjukkan kemajuan dalam dua tahun terakhir dan prospek untuk terus berkembang. Jaringan transportasi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri dari transportasi jalan dan transportasi sungai. Dari seluruh kegiatan perhubungan yang telah berlangsung dalam lima tahun terakhir, rasio izin Trayek dan izin Usaha Kendaraan mencapai 74,18. Dapat dikatakan bahwa masih ada sekitar 26 angkutan yang beroperasi saat ini belum dilengkapi izin trayek namun keberadaannya diperlukan masyarakat. Keterpaduan Antarmoda Transportasi Kabupaten Ogan Komering Ilir mempunyai moda transportasi jalan dan transportasi sungai. Moda transportasi jalan terutama terdapat di bagian Barat Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sementara aksesibilitas bagian Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir didominasi oleh angkutan sungai. Berdasarkan kondisi tersebut, maka pengembangan sistem transportasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir harus memadukan moda angkutan jalan dan moda angkutan sungai. RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 40 -  Transportasi jalan Transportasi jalan umumnya telah melayani kawasan Barat dan kawasan tengah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Hal ini didukung oleh ketersediaan jaringan jalan yang lebih baik daripada di kawasan Timur. Kondisi tersebut turut dipengaruhi oleh jenis tanah pendukungnya. Kawasan Timur lebih didominasi oleh lahan rawa dengan kondisi tanah lebih lembek, sehingga menjadi kendala yang cukup signifikan dalam mengembangan jaringan jalan di daerah tersebut karena dana yang diperlukan per km jalan-nya akan lebih besar. Jaringan jalan yang ada hingga saat ini sebagian besar merupakan jalan tanah, menyebar hampir di setiap desakota ke pedalaman dan menghubungkan desakota ataupun sebagai akses ke lahan pertanianperkebunan. Dari total panjang jalan kabupaten yang tersedia saat ini hanya sekitar22,4 yang berada dalam kondisi baik. Selebihnya, dalam kondisi sedang, rusak dan rusak berat yang mengakibatkan tingkat aksesibilitas masih sangat rendah; dan mengakibatkan perkembangan daerah tersebut hampir tidak ada. Kondisi jalan yang demikian menjadi permasalahan utama dalam konteks pengembangan daerah, dan tentunya mempengaruhi aktifitas ekonomi yang pada gilirannya berdampak pula terhadap pendapatan daerah.  Transportasi sungai Sungai utama di Kabupaten Ogan Komering Ilir diantaranya Sungai Komering dan Sungai Mesuji. Selain itu, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dialiri juga sungai-sungai kecil, yaitu Sungai Jeruju, Sungai Sekapuk, Sungai Riding, Sungai Pedada, Sungai Belida, Sungai Bebatan, Sungai Lempuing, Sungai Deras, Sungai Dua Belas, Sungai Sugihan, Sungai Padang, Sungai Burnai, Sungai Kuala, Sungai Lebung Hitam, Sungai Sunur, dan Sungai Pasir. Dalam konteks transportasi, sungai-sungai di Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki peran yang sangat vital. Peran sungai sebagai sarana transportasi terasa masih dominan terutama di kawasan Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir, yaitu di daerah Kecamatan Air Sugihan, Cengal, dan Sungai Menang. Pola pergerakan transportasi air eksisting yaitu pola Hub dan Spoke. Pola pergerakan yang ada, terdiri dari rute:  Palembang – Air Sugihan  Palembang – Pedamaran  Palembang – Pampangan Pola tersebut memperlihatkan Palembang berfungsi sebagai Hub dan daerah tujuan sebagai Spoke.  Sungai Menang – Gajah Mati  Sungai Menang – Wahyuni Mandira  Sungai Menang – Pematang Panggang RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 41 - Dalam pola ini kecamatan Sungai Menang sebagai Hub dan daerah tujuan sebagai Spoke.  Tulung Selapan – Simpang Tiga – Sungai Lumpur  Tulung Selapan – Cengal  Tulung Selapan – Kayu Ara Pada pola ini Tulung Selapan sebagai Hub dan daerah tujuan sebagai spoke. Untuk mengangkut hasil perikanan dan produk lainnya dari wilayah Pantai Mesuji dan sekitarnya direncanakan akan dibangun dermaga di Sungai Mesuji oleh PT. Wahyu Mandira. Sedangkan, untuk mengangkut hasil perikanan dan produk lainnya dari wilayah Sungai Lumpur, sekarang tengah dibangun dermaga TPI di Sungai Lumpur di daerah Simpang Tiga. Jalur pelayaran sungai sudah mengalami perbaikan seperti yang sudah dilakukan di Kecamatan Air Sugihan oleh pemerintah kabupaten dengan menormalisasi alur anak sungai dari Tulung Selapan ke Simpang Tiga dan pengerukan kanal di Tulung Selapan sehingga pada saat air surut alur masih dapat dilayari. Mengingat kondisi tanah di sejumlah wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ilir kurang mendukung bagi pengembangan prasarana jalan dan bahwa potensi alur sungai sangat tinggi sebagai jalur transportasi, maka pengembangan dan pengelolaan jalur transportasi sungai di Kabupaten Ogan Komering Ilir harus menjadi prioritas. Lingkungan Hidup Urusan Lingkungan hidup yang paling menonjol adalah penanganan sampah dan air bersih.  Penanganan Sampah Penanganan sampah yang kurang baik dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Penanganan sampah Kabupaten Ogan Komering Ilir sudah cukup baik, dimana pada tahun 2009 persentase penanganan sampah di Kabupaten Ogan Komering Ilir telah mencapai 90,90. Angka tersebut telah melampaui target nasional 2014 sebesar 80. Capaian cakupan penanganan sampah hampir mencapai 100 sehingga dapat dikatakan hampir semua kawasan telah memperoleh pelayanan persampahan. Gambar. G-1.13 RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 42 - Sumber: Dinas Pengelolaan Pasar dan Pertamanan Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2009  Air bersih Tinjauan terhadap cakupan pelayanan air bersih menunjukkan bahwa baru 28 rumah tangga yang telah memiliki akses terhadap air bersih yang aman dan berkelanjutan.Penyediaan air baku untuk air minum di Kabupaten Ogan Komering Ilir belum merata. Proporsi kecamatan yang telah dilayani instalasi pengolahan air minum PAM adalah 61 sedangkan 39 kecamatan belum dilayani PAM. Kecamatan yang belum dilayani instalasi air minum tersebut adalah Kecamatan Lempuing, Kecamatan Sungai Menang, Kecamatan Cengal, Kecamatan Jejawi, dan Kecamatan Air Sugihan. Kecamatan Cengal dan Kecamatan Air Sugihan termasuk kecamatan yang rawan air, karena kondisi wilayah tersebut dipengaruhi intrusi air asin dan curah hujan yang rendah. Instalasi pengolahan air minum saat ini berada di Kecamatan Mesuji dengan kapasitas terpasang 5 literdetik yang berasal dari sumber air sumur bor, Kecamatan Tulung Selapan dengan kapasitas 5 literdetik yangberasal dari sumber air sumur bor, Kecamatan Pedamaran berkapasitas 10 literdetik dengan memanfaatkan sumber air baku dari sungai, Kecamatan Tanjung Lubuk dengan kapasitas 10 literdetik dengan sumber air dari sumur bor, Kota Kayuagung dengan kapasitas 40 literdetik yang diperoleh dari sumber air sungai, dan Kecamatan Sirah Pulau Padang dengan kapasitas 10 literdetik yang diambil dari sumber air sungai. Total kapasitas terpasang seluruhnya 80 literdetik dan sanggup melayani air bersih perpipaan untuk 14,69 rumah tangga. Rasio pelayanan air bersih perpipaan Kabupaten Ogan Komering Ilir baru mencapai 14,69 rumah tangga. Atas dasar rasio pelayanan air minum saat ini sebesar 14,69, dan kebutuhan air minum untuk rumah tangga sebesar 600 literorang maka proyeksi kebutuhan total air minum di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 80 literdetik pada tahun 2010, 97 literdetik pada tahun 2015, 114 literdetik pada tahun 2020, dan 176 literdetik pada tahun 2025. Dengan demikian, pengelolaan distribusi air minum perpipaan untuk meningkatkan cakupan rumah tangga yang terlayani air 70,00 80,00 90,00 100,00 Persentase penanganan sampah 90,90 80 Persentase Penanganan Sampah Kabupaten OKI Target Nas.2014 Data 2009 RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 43 - minum perlu menjadi perhatian sampai dengan 2025. Selanjutnya, masih diperlukan upaya pengembangan kapasitas terpasang beserta jaringan distribusinya sehingga prasarana air bersih termasuk pengelolaan air laut menjadi air tawar Kabupaten Ogan Komering Ilir mampu memenuhi kebutuhan air minum penduduknya secara andal, efisien, aman, dan berkelanjutan. Gambar. G-1.14 Sumber : PDAM Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2009 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Secara umum, tingkat partisipasi perempuan dalam pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir diperlihatkan dalam Gender-related Development Index GDI atau indeks pembangunan yang bertalian dengan gender dan Gender Empowerment Measure GEM atau ukuran pemberdayaan gender. Pencapaian GDI di Kabupaten Ogan Komering Ilir meliputi indikator tingkat pendapatan yang diperoleh perempuan mencapai 45,45; angka harapan hidup perempuan sekitar 66 tahun; angka melek huruf 94,60;dan lama pendidikan 6,7 tahun. Sedangkan pencapaian GEM ditunjukkan oleh indikator proporsi perempuan dalam parlemen yang mencapai 9,76, proporsi perempuan yang menduduki jabatan manajerial mencapai 14,56, dan partisipasi angkatan kerja perempuan mencapai 39,34 dari rasio penduduk yang bekerja sebesar 68 Angka partisipasi angkatan kerja perempuan Kabupaten Ogan Komering Ilir masih jauh dibandingkan dengan data nasional sebesar 52. Pemberdayaan perempuan di masa mendatang diharapkan mampu menjadikan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan sedikitnya sama dengan capaian nasional 2009 sebesar 52. 20 40 60 80 28 60 48 70 Persentase Penduduk ber-Akses Air Minum Kabupaten OKI Target Nas.2014 Data Nas.2009 MDGs Data 2009 RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 44 - Gambar. G-1.15 Sumber : Kantor Pemberdayaan Perempuan Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2009 Ketenagakerjaan Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang dimaksud dengan ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Tenaga kerja man power adalah penduduk dalam usia kerja dalam literatur: 15-64 tahun. Di Indonesia dipakai batasan umur 10 tahun. Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut. Berdasarkan publikasi ILO International Labour Organization, penduduk dapat dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja dikatakan juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi: angkatan kerja dan bukan angkatan kerja penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah bersekolah, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja. Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan merupakan potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja. Sedangkan, bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari kerja. Data angkatan kerja Kabupaten Ogan Komering Ilir selalu berfluktuatif antara tahun 2005-2009, dimana jumlah angkatan kerja Kabupaten Ogan Komering Ilir paling besar terjadi pada tahun 2005 sebesar 363.577 orang, tetapi mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi sebesar 344.343 orang. 50 100 Rasio penduduk yang bekerja Partisipasi angkatan kerja perempuan 68 39 92 52 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Kabupaten OKI Data Nas.2009 Data 2009 RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 45 - Rasio penduduk yang bekerja pada Tahun 2009 baru sebesar 68. Selanjutnya, penanganan ketenagakerjaan diharapkan mampu meningkatkan lapangan kerja baru sehingga rasio penduduk yang bekerja sedikitnya sama dengan target nasional 2014 sebesar 94 dan menekan tingkat pengangguran terbuka dari 7 pada 2009 menjadi kurang dari 5 pada akhir pembangunan jangka panjang Kabupaten Ogan Komering Ilir 2025. Gambar. G-1.16 Sumber : Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam Angka 2009 Keterangan : 1 = Tahun 2005, 2 = Tahun 2006, 3 = Tahun 2007, 4 = Tahun 2008, 5 = Tahun 2009 Gambar. G-1.17 Sumber : Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir Dalam Angka 2009 dan RPJMN 2010-2014 100 200 300 400 1 2 3 4 5 363,577 350,846 353,393 311,029 344,343 175,24 186,062 124,817 276,094 166,196 Angka Ketenagakerjaan Kabupaten OKI 2005-2009 Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja 67 7 92 8 94 6 20 40 60 80 100 Rasio penduduk yang bekerja Tingkat pengangguran terbuka Kinerja Ketenagakerjaan Kabupaten OKI Capaian Kab. OKI 2009 Capaian Nasional 2009 Target Nasional 2014 RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 46 - Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Koperasi dan Usaha Kecil Menengah UKM merupakan salah satu lembaga kekuatan ekonomi yang mampu berperan dalam pembangunan. Oleh karena itu, koperasi dan UKM tidak hanya dapat memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, namun diharapkan berperan lebih besar, sehingga dapat menggerakkan perekonomian daerah. Dalam upaya pengembangan Koperasi dan UKM, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir sampai dengan Tahun 2009 telah memberikan dukungan melalui pemberian bantuan modal, pelatihan penyuluhan, dan pembinaan manajerial. Bantuan tersebut berupa modal Rp. 180.000.000 untuk 90 Up2K, Rp. 1.700.000.000 untuk 29 unit usaha Koperasi Simpan Pinjam dan Rp. 7.715.000.000 untuk 29 Koperasi Unit Desa. Gambar. G-1.18 Sumber : Dinas Perindag dan Koperasi Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2009 Keterangan : 1 = Tahun 2005, 2 = Tahun 2006, 3 = Tahun 2007, 4 = Tahun 2008, 5 = Tahun 2009 Pembangunan bidang Koperasi dan UKM di Kabupaten Ogan Komering Ilir sampai dengan 2009 telah berhasil membentuk 315 unit lembaga koperasi dengan jumlah anggota 9304 orang, dengan jumlah simpanan mencapai Rp 62.514.679.000. 100 200 300 400 1 2 3 4 5 189 205 240 255 285 248 258 273 288 315 76,21 79,46 87,91 88,54 90,48 Jumlah Koperasi Kabupaten OKI 2005-2009 Jumlah koperasi aktif Jumlah koperasi Persentase koperasi aktif RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 47 - Gambar. G-1.19 Sumber : Dinas Perindag dan Koperasi Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2009 Keterangan : 1 = Tahun 2005, 2 = Tahun 2006, 3 = Tahun 2007, 4 = Tahun 2008, 5 = Tahun 2009 Komunikasi dan Informatika Pelayanan telekomunikasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir baru mampu menjadikan proporsi rumah tangga yang telah menggunakan telepon fixed line sebanyak 3.097 pelanggan atau baru mencapai 1,73 dari total rumah tangga. Begitupun, cakupan rumah tangga pengguna telepon tidak dapat mencerminkan kondisi riil tingkat pemanfaatan jaringan telekomunikasi, karena saat ini, sebagian besar penduduk—sampai dengan desa-desa—menggunakan telepon selular HP sebagai alat komunikasi. Selanjutnya, jika ditinjau dari tingkat penggunaan komputer dan akses internet melalui komputer, persentase rumah tangga yang mengakses internet melalui komputer rumah baru mencapai 0,57. Adapun data capaian nasional Tahun 2007 menunjukkan bahwa 9 rumah tangga telah memiliki komputer personal dan mengakses internet dengan komputer di rumah data Bappenas 2009 dan Laporan MDGs 2007. Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan jaringan telekomunikasi dan kesiapan memanfaatkan teknologi informasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir masih sangat perlu ditingkatkan. 2000 4000 6000 8000 10000 1 2 3 4 5 1271 4143 6169 7675 9304 3 3 3 3 3 1268 4140 6166 7673 9301 Jumlah Seluruh UKM Kabupaten OKI 2005-2009 Jumlah seluruh UKM Jumlah BPRLKM Jumlah UKM non BPRLKM RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 48 - Gambar. G-1.20 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2009

b. Urusan Pelayanan Pilihan