Permasalahan Pembangunan Daerah Masalah penyediaan infrastruktu pembangunan;

RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 61 -

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

su-isu strategis adalah kondisi atau hal yang diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan dua puluh tahunan mengingat dampaknya yang signifikan bagi masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir di masa depan. Isu strategis, apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Demikian pula sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan akan dapat menghilangkan peluang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Suatu isu strategis dirumuskan melalui identifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah yang bersifat strategis dan diperkirakan dapat mempengaruhi agenda pembangunan dalam 20 tahun kedepan. Berbagai permasalahan yang sangat mendesak, memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan pembangunan, dan menentukan pencapaian tujuan pembangunan dalam 20 tahun kedepan harus diidentifikasi dengan jelas dan lugas.

3.1. Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation”antara kinerja pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dilakukan. Guna membantu memastikan visi dan misi daerah dirumuskan dengan tepat, dibutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi Kabupaten Ogan Komering Ilir. Permasalahan pembangunan diperlukan dalam perumusan visi dan misi daerah, yang selanjutnya akan dituangkan dalam perumusan sasaran pokok RPJPD. Identifikasi permasalahan pembangunan dapat diverifikasi dari informasi pada gambaran umum kondisi daerah. Berdasarkan hasil analisis permasalahan I BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 62 - pembangunan untuk masing-masing aspek dan urusan, serta kesepakatan dari para pemangku kepentingan, maka permasalahan pembangunan jangka panjang Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah, sebagai berikut :

a. Masalah penyediaan infrastruktu pembangunan;

Permasalahan dalam infrastruktur pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir yang paling utama menyangkut ketersediaan infrastruktur dasar bagi berjalannya roda pembangunan daerah meliputi permasalahan aksesibilitas daerah, irigasi teknis, dan kelistrikan. 1. Rendahnya aksesibilitas daerah karena belum memadainya ketersediaan jalan dan belum terintegrasinya transportasi jalan dan sungai; Ketersediaan dan kualitas infrastruktur terutama jalan darat dan jembatan, air bersih, serta listrik sangat diperlukan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan roda perekonomian daerah. Karakteristik geomorfologi pembentukan wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang terdiri dari daerah rawa dan daerah aliran sungai, menyebabkan Kabupaten Ogan Komering Ilir membutuhkan tranportasi antar moda. Moda transportasi darat terutama terdapat dibagian Barat Kabupaten Ogan Komering Ilir, sementara aksebilitas di bagian Timur didominasi oleh angkutan sungai. Berdasarkan kondisi tersebut maka pengembangan sistem transportasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir harus memadukan moda darat dan moda angkutan sungai. 2. Belum tersedianya irigasi teknis yang mendukung pertanian; Sebagai sektor yang paling besar potensinya dan paling banyak menyerap tenaga kerja, pertanian menjadi pilar pembangunan ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pengelolaan sektor pertanian, selain berhubungan dengan pembangunan ekonomi secara menyeluruh, juga sangat berhubungan dengan ketahanan pangan. Dukungan sarana dan prasarana perlu dipastikan agar berada pada kapasitas yang memadai. Oleh karena itu, ketersediaan irigasi teknis menjadi suatu kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan sektor pertanian. 3. Belum terdistribusinya pelayanan listrik secara merata; Kebutuhan akan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir masih cukup memprihatikan, terutama di desa- desa yang jauh dari ibukota kecamatan. Secara keseluruhan, rasio desa berlistrik di Kabupaten Ogan Komering Ilir baru mencapai 72,3. Sedangkan cakupan persentase rumah tangga yang telah menggunakan listrik baru sekitar 40,6. Ditinjau dari sebaran geografisnya, kondisi pelayanan kelistrikan di kawasan Barat jauh lebih baik dibandingkan kawasan tengah dan timur. RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 63 - Penyebaran penduduk yang belum merata, dimana kawasan barat dan tengah lebih padat dari pada kawasan timur, turut mempengaruhi belum meratanya distribusi penggunapelanggan listrik. Diharapkan melalui pembangunan 20 tahun kedepan, pelayanan distribusi listrik telah merata disemua wilayah.

b. Masalah pemanfaatan tata ruang yang berdimensi lingkungan hidup;