Sistematika Penulisan Maksud dan Tujuan

RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 16 - Gambar. G-1.3 Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan revisi RPJPD ini meliputi tujuh bab, terdiri dari: BAB I Pendahuluan; berisi latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan revisi RPJPD, landasan hukum, dan hubungan RPJPD dengan dokumen perencanaan lainnya. BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah ; menggambarkan kondisi umum daerah mencakup aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah. BAB III Analisis Isu-isu Strategis; mengemukakan permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir. BAB IV Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang; berisi pernyataan visi dan misi pembangunan daerah jangka panjang. BAB V Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang ; berisi sasaran pembangunan daerah jangka panjang, arah pembangunan, dan sasaran pokok masing-masing tahapan pembangunan lima tahunan. RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 17 - BAB VI Kaidah Pelaksanaan; berisi prinsip-prinsip kaidah pelaksanaan, mekanisme pelaksanaan,pemantauan, pengendalian, dan evaluasi hasil RPJPD. Bab VII Penutup; merupakan penutup dari keseluruhan tulisan tentang revisi RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir.

1.5. Maksud dan Tujuan

Penyusunan revisi RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir dimaksudkan untuk menyesuaikan RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan PP No 8 Tahun 2008, Permendagri 54 Tahun 2010, dan selanjutnya digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembangunan daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam jangka waktu 20 dua puluh tahun, terhitung sejak tahun 2005. Sedangkan, tujuan penyusunan RPJPD adalah: 1. mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; 2. memungkinkan terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah, maupun antara pusat dan daerah; 3. membantu memastikan terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; 4. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; 5. membantu memastikan terciptanya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 18 - BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ambaran umum kondisi daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir memberikan gambaran awal tentang kondisi daerah dan capaian pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir secara umum. Gambaran umum menjadi pijakan awal penyusunan rencana pembangunan dua puluh tahun kedepan melalui pemetaan secara objektif kondisi daerah dari aspek geografi dan demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Sejak Tahun 2003, berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003, Kabupaten Ogan Komering Ilir mengalami pemekaran menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan Ilir OI. Dengan luas wilayah 19.023,47 km 2 , pada 2009 Kabupaten Ogan Komering Ilir berpenduduk 707.627jiwa. Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir sampai dengan lima tahun terakhir telah mencatat sejumlah capaian penting, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Angka kematian bayi mampu diturunkan dari 431000 kelahiran hidup pada Tahun 2006 menjadi 301000 kelahiran hidup pada Tahun 2009; 2. Angka kematian ibu melahirkan menurun dari 490100.000 kelahiran hidup pada Tahun 2005 menjadi 225100.000 kelahiran hidup pada Tahun 2009; 3. Usia harapan hidup meningkat dari 67,50 tahun pada Tahun 2008 menjadi 67,90 tahun pada Tahun 2009; 4. Angka Melek Huruf tahun 2009 mencapai 95,24 5. Angka partisipasi sekolah tahun 2009adalah: - 7 – 12 tahun telah mencapai 98,22; - 13 – 15 tahun mencapai 56,24; - 16 – 18 tahun baru mencapai42,50. G BAB II GAMBARAN UMUM KODISI DAERAH RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 19 - 6. Rata-rata lama sekolah meningkat dari 6,70 tahun pada Tahun 2005 menjadi 6,73 tahun pada Tahun 2009; 7. Tingkat pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan pada 5,72; 8. Pertumbuhan pendapatan per kapita atas harga berlaku mencapai 8,87Rp. 7.381.394 dan pendapatan perkapita atas harga konstan tumbuh sebesar 3,43 Rp. 4.069.011; 9. Tingkat pengangguran turun dari 9,91 pada Tahun 2005 menjadi 7,4 pada Tahun 2009; 10. Tingkat kemiskinan turun dari 24,7 pada Tahun 2005 menjadi 18,3 pada Tahun 2009; 11. Sekitar 95 wilayah telah terjangkau jaringan transportasi darat jalan dan sungai; 12. Rasio desa berlistrik mencapai 72,3 dan 100 wilayah telah dilengkapi dengan prasarana telekomunikasi; 13. Indeks Pembangunan Manusia IPM meningkat dari 68,80 pada Tahun 2005 menjadi 70,60 pada Tahun 2009.

2.1. Aspek Geografidan Demografi