RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 48 -
Gambar. G-1.20
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2009
b. Urusan Pelayanan Pilihan
Urusan pilihan merupakan urusan pemerintah yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan
potensi unggulan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Pertanian Pertanian Tanaman Pangan
Sampai dengan Tahun 2009, di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir ternyata masih tersedia lahan yang cukup untuk pengembangan tanaman pangan dan
hortikultura. Potensi lahan yang tersedia seluas 183.429 hektar, dimana luas lahan yang tidak ditanami masih mencapai 57.930 hektar dan luas lahan yang sementara
tidak diusahakan mencapai 36.940 hektar. Dengan kata lain, sekitar 52 potensi lahan belum dioptimalkan pemanfaatannya. Potensi lahan yang dimaksud terdiri dari lahan
sawah lebak, lahan daerah irigasi, lahan pasang surut, lahan tadah hujan, dan lahan kering. Di beberapa kecamatan masih tersedia lahan sawah lebak yang belum
dimanfaatkan, sepertidi Kecamatan Tanjung Lubuk, Teluk Gelam, Pedamaran, Pedamaran Timur, Sungai Menang, Jejawi, dan Pampangan. Sementara lahan irigasi
hanya ada di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya seluas 650 hektar. Lahan sawah pasang surut masih tersedia sangat luas di Kecamatan Air Sugihan yang
mencapai 30.563hektar.
Pada Tahun 2009, produksi padi Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 683.088 ton GKG dan surplus beras sebesar 272.225 ton. Selain tanaman pangan,
Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki potensi tanaman hortikultura yang bisa dikembangkan lagi, seperti duku, durian, jeruk, pisang, sawo, manggis, dan buah-
0,00 50,00
100,00 1,73
61,72
Persentase Panduduk Kabupaten OKI yang Telah Memanfaatkan Fasilitas Telepon
Data Nas.2009 Data 2009
RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 49 -
buahan lainnya. Upaya pengembangan dirasakan sangat penting karena produksi buah-buahan dari tahun ke tahun berfluktuasi.
Tanaman duku masih didominasi oleh Kecamatan Tanjung Lubuk, Teluk Gelam Sirah Pulau Padang, dan Pampangan. Tanaman durian paling banyak di Kecamatan
Tanjung Lubuk dengan jumlah pohon panen 21.325 pohon dan Kecamatan Sirah Pulau Padang 13.932 pohon. Tanaman durian ini masih dapat dikembangkan di banyak
wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tanaman jeruk yang selama ini menggunakan bibit asalan ternyata rentan terhadap penyakit virus. Di Kecamatan Pedamaran dan
Pedamaran Timur yang semula cukup luas dengan total 94.850 pohon jeruk, saat ini sebagian besar sudah tidak produktif lagi. Perlu upaya pengadaan bibit jeruk bermutu
tinggi yang dapat menghasilkan buah jeruk yang disukai konsumen, dapat menghasilkan jumlah buah yang banyak produktivitas tinggi dan tahan terhadap
hama dan penyakit.
Keluhan petani tanaman pisang dalam beberapa tahun terakhir terfokus pada penyakit yang menyebabkan buah pisang menjadi rusak selagi muda. Sebagai contoh,
di Kecamatan Tanjung Lubuk dan Teluk Gelam tinggal hanya 1.081.326 pohon dari yang sebelumnya 1.101.953 pohon, Kecamatan Sirah Pulau Padang yang semula
103.318 pohon saat ini hanya tinggal 100.998 pohon. Karena itu untuk meningkatkan jumlah areal tanam pisang harus diikuti dengan upaya penyediaan bibit pisang
bermutu tinggi, antara lain yang tahan terhadap hama dan penyakit.
Tanaman nanas memerlukan lahan yang tidak digenangi air. Akan tetapi lahan tersebut telah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan perkebunan besar baik sawit
maupun karet. Namun demikian, pada saat peremajaan perkebunan besar tersebut masih dapat ditanami nanas sebagai tanaman sela. Total luas secara keseluruhan akan
cukup berarti dalam pengembangan tanaman nanas. Di Kecamatan Tulung Selapan terdapat 85.622 tanaman nanas produktif, akan tetapi lahan tersebut tidak dapat
ditanami nanas lagi setelah perusahaan perkebunan besar menerima izin usaha perkebunan PT Lampung Karya Indah dan PT Nusantara Citrajaya dari Pemerintah
Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Tanaman sawo masih dapat dikembangkan melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Selama ini lahan pekarangan pada wilayah permukiman penduduk masih
belum efisien dari segi pemanfaatannya. Tanaman sawo termasuk tanaman yang relatif memiliki resiko rendah. Artinya di samping bibit yang tersedia cukup baik dan
tanaman sawo umumnya relatif tahan terhadap hama dan penyakit tanaman, juga merupakan tanaman buahan berumur panjang. Akan tetapi, saat ini jumlah pohon
panen terus menurun bahkan Kecamatan Mesuji, Mesuji Makmur dan Mesuji Raya hanya ada 1.330 pohon panen produktif yang sebelumnya ada 3.024 pohon.
Buah manggis di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, karena jenis tanaman ini mempunyai nilai
ekspor untuk memasuki pasar dunia. Hal ini disebabkan selain buah manggisnya yang dikonsumsi, tetapi juga kulit buahnya bisa dipergunakan sebagai senyawa kimia tanin
RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 50 -
dalam industri kimia pada negara-negara maju, seperti Inggris, Perancis. Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.
Tanaman manggis di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir masih sangat sedikit. Karena itu, tanaman manggis tersebut perlu dikembangkan baik sebagai
tanaman pekarangan maupun kebun rakyat. Luas lahan pekarangan di Kabupaten Ogan Komering Ilir yaitu 35.726 hektar.
Daerah pertanian tanaman pangan dan palawija yang cukup luas serta merata pada hampir semua kecamatan akan mendukung penyediaan pakan ternak seperti
itik, ayam buras, kambing dan sapi. Daerah pemasaran yang strategis baik dalam wilayah kabupaten, dalam Provinsi Sumatera Selatan maupun ke luar Provinsi
Sumatera Selatan dengan akses yang cukup memadai juga akan ikut mendorong pengembangan sektor peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Peternakan merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Ketersediaan lahan penggembalaan untuk pengembangan peternakan
terdapat hampir di beberapa kecamatan yang ada, seperti Kecamatan Pampangan, Kecamatan Pangkalan Lampam dan Kecamatan Tulung Selapan yang cocok untuk
pengembangan peternakan kerbau rawa dan itik, Kecamatan Mesuji, Kecamatan Mesuji Raya, Kecamatan Mesuji Makmur, Kecamatan Lempuing, Kecamatan
Lempuing Jaya dan Kecamatan Pedamaran Timur yang cocok untuk pengembangan peternakan sapi, sementara untuk ayam potong cocok dikembangkan di Kecamatan
Tanjung Lubuk, Kecamatan Teluk Gelam, Kecamatan Jejawi dan Kecamatan Sirah Pulau Padang.
Gambar. G-1.21
Sumber: Dinas Peternakan Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2010
33.846 15.354
28.168 2.067
23.897 830.000
160.000 142.990
- 200.000
400.000 600.000
800.000 1.000.000
Sapi Kerbau
Kambing Domba
Babi Ayam Kampung
Ayam Pedaging Itik
Jumlah Populasi Ternak Kabupaten OKI Tahun 2009
RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 51 -
Perkebunan
Kontribusi subsektor perkebunan pada sektor pertanian sangat dominan. Pada Tahun 2008 luas areal perkebunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir mencapai
309.269 ha yang terutama didominasi oleh perkebunan karet dan kelapa sawit, serta komoditi lain seperti kelapa, kopi, pinang, aren, kapuk, lada, dan kakao.
Berdasarkan potensi, baik ditinjau dari luas areal maupun serapan pasar, maka pengembangan kedepan lebih dititik beratkan pada pengembangan komoditi
karet dan kelapa sawit pada perkebunan rakyat maupun kemitraan dengan Perkebunan Besar Swasta Nasional PBSN.
Gambar. G-1.22
Sumber: Dinas PerkebunanKab.Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2010
Data-data 2006-2009 menunjukkan bahwa areal perkebunan karet dan kelapa sawit sangat mendominasi luas areal perkebunan yang ada. Lebih dari 50 luas areal
perkebunan adalah untuk ditanami karet, sedangkan sekitar 40 luas areal perkebunan ditanami kelapa sawit. Adapun sisanya ditanami komoditi lainnya seperti:
kelapa, pinang, kopi, kapuk, aren, kakao, lada, jambu mete, kunyit, dan jahe. 50
100
2006 2007
2008 2009
55 60
56 52
40 39
41 46
Persentase Luas Areal Komoditi Karet dan Kelapa Sawit Terhadap Luas Total Areal Perkebunan di Kab. OKI
2006-2009
Karet Kelapa Sawit
RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 52 -
Gambar. G-1.23
Sumber: Dinas PerkebunanKab.Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2010
Data-data produksi perkebunan selama 2006-2009 menunjukkan bahwa kelapa sawit merupakan komoditi unggulan Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Produksinya mampu mencapai lebih dari 90 terhadap total produksi perkebunan Kab. Kabupaten Ogan Komering Ilir. Adapun produksi komoditi karet mencapai 8
dari keseluruhan produk perkebunan. Adapun sisanya—sekitar 6--merupakan komoditi kelapa, pinang, kopi, kapuk, aren, kakao, lada, jambu mete, kunyit, dan jahe.
Kehutanan
Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki kawasan hutan yang beragam fungsi, terdiri dari hutan lindung 105.159 ha, hutan suaka alam 4.828 ha, hutan
produksi
615.504 ha, hutan produksi terbatas 9.986 ha, hutan produksi konversi seluas 188.913 ha, dan hutan rakyat 2.690 ha dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2010.
Apabila dibandingkan dengan luas wilayahnya 1.902.350 ha, seluas 924.390 ha atau 48,59 dari total luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan kawasan
hutan.
Selama hampir puluhan tahun sektor kehutanan tumbuh dan berkembang dengan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan di Kabupaten Ogan
Komering Ilir. Kondisi ini ditunjukkan oleh sebaran HPH pada waktu itu. Sektor kehutanan
juga telah berperan
dalam upaya
pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah di pedalaman Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kondisi ini mendorong sektor kehutanan berperan sebagai tulang punggung
pembangunan ekonomi regional pada saat tersebut.
50 100
2006 2007
2008 2009
7 9
8 9
73 90
91 90
Produksi Komoditi Karet dan Kelapa Sawit Kabupaten OKI 2006-2009
Karet Kelapa Sawit
RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 53 -
Selain hal tersebut, pembangunan kehutanan pada masa lalu telah pula menyebabkan degradasi baik luas maupun sumberdaya hutan. Data spasial analisis
penutupan lahan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 memperlihatkan bahwa sekitar 53 kawasan hutan Kabupaten Ogan Komering Ilirtidak lagi berhutan dan 47
masih tertutup vegetasi yang tidak produktif. Sehubungan dengan kondisi tsb, rehabilitasi telah dilaksanakan melalui kegiatan pengembangan hutan tanaman pada
kawasan hutan produksi. Sampai dengan Tahun 2010 telah ada 3 tiga investor swasta nasional Group Sinar Mas yang telah melaksanakan pembangunan hutan
tanaman seluas 225.974,86 ha yang sebagian besar berada di kawasan Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada Tahun 2008, salah satu perusahaan telah mulai
melaksanakan pemanenan, sedangkan dua perusahaan yang lain mulai panen padaTahun 2010. Perusahaan ini juga merencanakan pembangunan pabrik pulp
bubur kertas di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Sub-sektor kehutanan masih memiliki kekuatan berdasarkan uraian data ketersediaan lahan di atas. Melihat luasnya areal hutan tanaman yang akan dibangun
ke depan, sektor ini akan menjadi andalan pembangunan kehutanan dan akan menjadi pula pusat pertumbuhan terutama di kawasan Timur. Dalam konteks
peningkatan kontribusi sektor kehutanan dalam pembangunan pada masa mendatang, peran hutan rakyat akan lebih nyata apabila dikelola dengan program
dan manajemen yang jelas dan terarah. Pada masa lalu, masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir mengenal industri rakyat berupa anyam-anyaman berbahan rotan dan
bambu. Kedua komoditi ini dapat kembali dikembangkan pada sebagian wilayah hutan rakyat dan juga sebagian dari hutan tanaman industri.
Peluang pengembangan sub-sektor kehutanan sangat besar dengan adanya daya dukung lahan yang tersedia dan tersedianya ilmu pengetahuan dan teknologi
kehutanan mutakhir. Melalui pengembangan bibit tanaman kehutanan bernilai ekonomi tinggi, kebutuhan kayu baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor
akan dapat terpenuhi. Di samping itu juga pengembangan hasil hutan bukan kayu seperti rotan, bambu, lebah madu, sarang burung walet, getah dan damar dapat
dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dan menjadi sumber pendapatan asli daerah.
Sedangkan ancaman di sub-sektor kehutanan antara lain kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan hutan, perambahan hutan,
tradisi pola ladang berpindah yang didahului dengan pemekaran lahan hutan dan praktek illegal logging yang akan tetap menjadi ancaman bagi kelestarian hutan.
Pariwisata
Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah salah satu kabupaten yang memiliki potensi obyek wisata di Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu obyek wisata alam
yang menjadi andalan Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah sebuah objek wisata alam yang cukup indah, yaitu Danau Teluk Gelam di Kecamatan Teluk Gelam.
Kabupaten Ogan Komering Ilir juga masih menyimpan potensi obyek wisata alam
RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 54 -
lainnya yang tak kalah menarik yaitu Danau Rasau, Danau Ayek Itam, Danau Teloko, Tanjung Manjangan, Bukit Batu, Sungai Komering, dan Pulau Maspari. Pada obyek
wisata ini memang secara bertahap masih harus dilakukan berbagai perbaikan dan penambahan sarananya. Selain obyek wisata alam, Kabupaten Ogan Komering Ilir
juga memiliki potensi wisata budaya karena adat dan tradisi di wilayah ini sangatlah beragam dan masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Kelautan dan Perikanan
Sektor kelautan dan perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir terkait erat antara lain dengan nelayan dan perikanan.
Nelayan dan kegiatan budidaya Pertumbuhan rumah tangga perikanan RTP untuk perikanan tangkap
meningkat sebesar 0,28 per tahun, baik untuk perairan umum maupun untuk perairan laut. Demikian halnya pada RTP perikanan budidaya air tawar terjadi
kenaikan per tahun sebesar 0,57, namun RTP perikanan budidaya air payau justru mengalami penurunan sebesar 3,26.
Perkembangan armada perikanan di wilayah perairan umum tampak lebih tinggi, yaitu sebesar 2,07, sementara pada perairan laut hanya 0,28. Hal ini
mengindikasikan bahwa perairan umum memiliki potensi yang lebih besar dilihat dari perkembangan armada perikanan ini. Padahal wilayah laut sesungguhnya memiliki
potensi yang demikian besar untuk mengembangkan penangkapan ikan diatas 2 mil yang menggunakan kapal ukuran 56 T.
Armada perikanan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian berdasarkan jenis perahukapal yang digunakan untuk operasi
penangkapan yaitu terdiri dari perahu tanpa motor, motor tempel dan kapal motor. Armada terbesar adalah perahu tanpa motor yang mendominasi armada perairan
umum, namun untuk di laut didominasi oleh kapal motor dengan ukuran kurang dari 5 GT. Kondisi ini menunjukkan bahwa perkembangan sektor perikanan masih bersifat
tradisional sehingga di masa mendatang pengelolaannya perlu menerapkan teknologi yang tepat guna, terjangkau, dan aman bagi lingkungan.
Berdasarkan data BPS tahun 2009, bahwa jumlah sangkar karamba dalam budidaya ikan di air tawar berjumlah 2.398,9 buah. Jumlah ini mengalami penurunan
sebesar 0,45 dibanding tahun sebelumnya. Demikian halnya kolam budidaya ikan air tawar yang sebelumnya seluas 125,21 ha pada saat ini mengalami sedikit penurunan
sebesar 0,86. Namun demikian, budidaya ikan di air tawar pada areal persawahan dengan fence system dengan luas 22,98 ha telah mengalami peningkatan sebesar
11,30 dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan, luas budidaya ikan di air payau yang seluas 21.782 ha telah pula mengalami penurunan sebesar 9,78 dibanding tahun
sebelumnya.
RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 55 -
Produksi Ikan Secara umum produksi perikanan di Kabupaten Ogan Komering Ilir
meningkat, terutama budidaya air payau yang meningkat tajam akibat tingginya produksi ikan bandeng. Hal ini disebabkan banyaknya pembudidaya udang beralih ke
bandeng atau membudidayakan udang dan bandeng bersama-sama secara polyculture dalam satu tambak.
Produksi ikan di Kabupaten Ogan Komering Ilir baik dari perairan umum maupun dari perairan laut, selain dikonsumsi segar juga diawetkan dan diolah menjadi
ikan asin penggaraman, ikan sale pengasapan, terasi, dan bekasam. Jenis ikan air tawar yang banyak dijadikan produk ikan asin adalah ikan gabus, sepat dan tambakan,
sedangkan jenis ikan laut seperti kakap, gulamah, senangin dan lain-lain. Ikan sale umumnya dibuat dari jenis ikan baung dan lais untuk hasil perairan umum, sementara
dari hasil laut umumnya ikan mayung jambal, bedukang, linduikan duri dan sembilang.
Hasil perikanan, selain dipasarkan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir sendiri, juga dipasarkan ke luar daerah, baik dalam provinsi maupun ke luar provinsi.
Tujuan pemasaran antara lain Palembang, Lahat, Pagar Alam, Prabumulih dan lain- lain, sedangkan tujuan pasar di luar provinsi adalah Jakarta, Bandung, Padang,
Lampung dan lain-lain.
Sumbangan sektor kelautan dan perikanan terhadap PAD dari lelang lebak lebung sebesar Rp 3.069.733.500, mengalami penurunan sebesar 12,95 dibanding
tahun lalu. Sedangkan dari sumber TPKP Tanda Pencatatan Kegiatan Perikanan sebesar Rp 10.500.000,- juga mengalami penurunan sebesar 41,01 dibanding tahun
lalu. Hal demikian karena kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk pembebasan sebagian areal lebak lebung.
Budidaya air payau terdapat di sepanjang pesisir pantai Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir. Potensi lahan budidaya air payau seluas ± 430.277 ha, terletak
dalam wilayah Kecamatan Air Sugihan, Kecamatan Tulung Selapan, Kecamatan Cengal dan Kecamatan Sungai Menang. Potensi budidaya air tawar di kolam air
mengalir terdapat di Kecamatan Lempuing Desa Kutapandan dan Cahaya Bumi, kolam pasang surut di Kecamatan Air Sugihan dan Pemulutan serta kolam tadah
hujan di seluruh kecamatan. Potensi budidaya karamba terdapat hampir di seluruh kecamatan, terutama yang dialiri sungai-sungai besar seperti Sungai Komering,
Sungai Lempuing, Sungai Mesuji dan lain-lain. Potensi budidaya ikan di sawah dengan pola mix farming mina padi terdapat di wilayah yang dialiri irigasi teknis yaitu di Desa
Kutapandan dan Cahaya Bumi Kecamatan Lempuing. Potensi budidaya fence system terdapat di area lebak dan sungai-sungai kecil.
RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 56 -
Perdagangan
Sektor perdagangan termasuk dalam sektor tersier yang merupakan penunjang bagi perkembangan sektor-sektor unggulan seperti sektor pertanian,
peternakan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Produk-produk sektor unggulan tersebut yang diperjualbelikan akan menjadi output bagi sektor perdagangan. Seiring
dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, jumlah sarana-sarana ekonomi khususnya perdagangan terus mengalami penambahan. Tahun 2009, jumlah
pertokoan di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 495 unit, adapun pasar yang sifatnya permanensemi permanen ada sekitar 370 unit dan pasar tidak permanen
terdapat sekitar 76 unit.
Perindustrian
Pembangunan sektor industri pada hakikatnya merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah, memperluas lapangan dan kesempatan kerja,
menyediakan barang dan jasa yang bermutu, berdaya saing di pasaran, meningkatkan eksport
non migas,
menunjang pembangunan
daerah dan
sektor-sektor pembangunan lainnya serta sekaligus mengembangkan kemampuan teknologi.
Pembangunan industri hulu dan hilir kelapa sawit dan karet di Kabupaten Ogan Komering Ilir dilakukan secara bertahap, sehingga dampak pembangunan di sektor
industri belum merata di seluruh kawasan.
2.4. Aspek Daya Saing Daerah