RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 21 -
bermuara ke Selat Bangka. Sungai-sungai tersebut adalah Sungai Sugihan yang mengalir di wilayah Kecamatan Air Sugihan, Sungai Dua belas dan Sungai Lebong
Itam yang mengalir di wilayah Kecamatan Tulung Selapan, Sungai Lumpur yang membatasi Kecamatan Tulung Selapan dan Kecamatan Cengal, Sungai Jeruju dan
Sungai Pasir yang mengalir di wilayah Kecamatan Cengal.
Sungai-sungai ini memiliki peran yang sangat vital bagi masyarakat di sekitarnya, yaitu sebagai prasarana transportasi air, terutama sebagai akses bagi
daerah-daerah yang tergolong masih terisolir seperti di kawasan timur. Selain itu, sungai berperan pula dalam kegiatan ekonomi seperti pencaharian ikan, perdagangan
pasar terapung, dan pengadaan air bersih water intake.
c. Kerawanan Bencana Alam
Kemungkinan bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilirsesuai dengan topografi wilayah antara lain: banjir, kebakaran hutangambut, dan
angin puting beliung. Tinjauan terhadap kawasan rawan bencana alam, menunjukkan bahwa Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki sejumlah kawasan yang tergolong
sebagai kawasan rawan bencana alam, terutama bencana banjir, kebakaran hutan, dan angin puting beliung. Kecamatan Lempuing memiliki kawasan rawan banjir di
Desa Cahaya Bumi, Desa Tebing Suluh, Desa Bumi Arja, dan Desa Sungai Belida. Adapun di Kecamatan Tanjung Lubuk, kawasan rawan banjir adalah di Desa Tanjung
Beringin. Fenomena alam ini pada dasarnya dikarenakan volume air yang meresap ke bawah permukaan jauh lebih kecil dari pada air yang membentuk aliran bebas run
off di permukaan sebab tanah pembentuk alam bersifat impermiabel atau kedap air. Selain faktor tanah, bencana alam banjir kemungkinan diakibatkan pula oleh:
1 Luapan air dari sungai-sungai kecil, karena air sungai tidak mengalir akibat
sampah buangan yang membendung aliran sungai; 2
Sistem pengaliran drainase yang kurang baik sehingga terjadi konsentrasi atau genangan air permukaan;
3 Penyempitan areal tangkapan air catchment areas akibat penimbunan untuk
areal permukiman dan pembuatan jaringan jalan; 4
Naiknya permukaan air rawa ketika musim penghujan dan; 5
Kombinasi peristiwa-peristiwa tersebut.
Tercatat pada tahun 2008 terjadi bencana terpaan puting beliung di Kecamatan Teluk Gelam, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kecamatan Lempuing, Kecamatan Sirah Pulau
Padang dan Kecamatan Pedamaran. Kawasan rawan bencana ini merupakan kawasan yang paling mendesak ditangani dalam periode lima tahun ke depan.
RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2005 – 2025 - 22 -
d. Demografi
Jumlah penduduk pada tahun 2009 adalah 707.627 jiwa dan diprediksi pada tahun 2025 berjumlah 934.065 jiwa dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 2
pertahun. Ditinjau dari sebaran geografis, jumlah penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ilir terbanyak di Kecamatan Lempuing sebesar 9,13 dan yang terkecil
terletak di kecamatan Pedaman Timur sebesar 2,75. Sebaran penduduk menurut jumlah per kecamatan ditunjukkan pada grafik berikut ini:
Gambar. G-1.4
Sumber : Kab. Ogan Komering Ilir Dalam Angka 2009
Gambar di atas menunjukkan bahwa persebaran penduduk tidak merata antar kecamatan. Kondisi ini memicu ketidakmerataan pembangunan, terutama antara
Kecamatan Lempuing dan Kecamatan Pedamaran Timur. Kesenjangan pembangunan antar bagian wilayah ini, terutama dengan kawasan-kawasan yang masih terisolasi
memerlukan
prioritas penanganan
guna mencegah
bertambahnya tingkat
kesenjangan, meningkatkan tingkat pemerataan pembangunan antar wilayah sehingga mencegah potensi konflik horizontal.
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat