7. Permainan dapat dipergunakan untuk semua tingkatan dan berbagai
keterampilan berbahasa sekaligus.
2.4.4. Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Perubahan Perilaku
Penelitian yang dilakukan Mulyaty 2004, dalam jurnal gizi klinik Indonesia tahun 2004 dengan judul pengaruh pendidikan gizi kepada ibu terhadap konsumsi
makanan dan status gizi anak balita penderita TBC primer di rawat jalan RSUP Dr Karyadi Semarang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol terhadap perubahan status gizi anak balita berdasarkan berat badan dibanding umur dan berat badan dibanding tinggi badan.
Nurhalinah 2006, dalam penelitiannya dengan judul Pengaruh pendidikan kesehatan tentang gizi balita terhadap kemampuan ibu dalam memberikan asupan gizi balita di
Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir menunjukkan perbedaan bermakna peningkatan kemampuan ibu memberikan asupan gizi balita antara ke lompok
intervensi dan kelompok kontrol dengan p=0,0000. Ayu 2008 dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh program
pendampingan gizi terhadap pola asuh, kejadian infeksi dan status gizi balita kurang energi protein menyatakan ada peningkatan skor pengetahuan gizi ibu dari 47,80
menjadi 73,30 p=0,001 dan skor pola asuh praktek makan anak,praktek pengobatan anak, praktek kebersihan anak meningkat dari 69,42 menjadi 81,05,
dan terjadi penurunan balita gizi kurang dari 72,50 menjadi 38,20. Hal ini sejalan dengan penelitian Amir 2008, bahwa penyuluhan gizi merupakan salah satu upaya
Universitas Sumatera Utara
untuk meningkatkan pengetahuan gizi sehingga menghasilkan perilaku gizi yang lebih baik sehingga ada perbedaan pengetahuan antara dua kelompok penelitian.
Menurut Notoatmojo 2007, bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam waktu yang pendek. Penelitian Suraya
2011 tentang pengaruh penyuluhan dengan metode ceramah dapat meningkatkan sikap baik dari 4,7 sebelum penyuluhan menjadi 98,4 setelah dilakukan
penyuluhan pada ibu balita usia 6 – 24 bulan. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh Emilia 2009, mengenai pengaruh penyuluhan terhadap sikap ibu
hamil secara signifikan dapat meningkatkan sikap ibu terhadap pemberian asi eksklusif. Hal ini sejalan dengan penelitian Nurhalinah 2006, tentang pengaruh
pendidikan kesehatan tentang gizi balita terhadap kemampuan ibu dalam memberikan asupan gizi balita yang menunjukkan perbedaan peningkatan asupan yang bermakna
antara kelompok penelitian p = 0,0001. Menurut Azwar 2009, pandangan umum antara sikap dan perilaku
mengatakan bahwa sikap verbal merupakan petunjuk yang cukup akurat untuk memprediksikan perilaku seseorang. Perseption yaitu mengenal dan memilih
berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan indikator praktik perilaku tingkat pertama Notoatmojo, 2007. Penelitian ini juga
searah dengan hasil penelitian Mulyati 2004, bahwa pendidikan gizi pada ibu dapat mengubah pengetahuan gizi dan sikap ibu, yang akhirnya dapat merubah perilaku ibu
kearah yang lebih baik dan dapat meningkatkan status gizi balita. Hasil penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
sejalan dengan hasil penelitian Ayu 2008, tentang pengaruh pendampingan gizi dapat meningkatkan rata-rata pengetahuan gizi sebesar 29,94 poin. Menurut
Notoatmojo 2007, bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam waktu yang pendek.
2.4.5. Pengetahuan Gizi