Bimbingan Sebagai Proses Perubahan Pengetahuan

Komponen utama dalam bimbingan beradasarkan kompetensi adalah penggunaan bimbingan, dimana para fasilitator memberikan ketrampilan atau aktivitas terlebih dahulu, kemudian memberikan demonstrasi dengan menggunakan alat ajar seperti slide atau modul. Menurut Besty 1997, bimbingan merupakan suatu proses dalam membantu sesorang mengerti tentang keadaan diri dan lingkungan. Selain itu membantu sesorang dalam berinteraksi dalam membangun kebiasaan yang baik termasuk kebiasaan makan sehingga menjadi sehat dan produktif. Bimbingan biasanya tidak memakan waktu yang lama. Bimbingan dapat mendorong sesorang untuk lebih mempunyai motivasi belajar sebab diri mempunyai tambahan pengetahuan akibat proses bimbingan.

2.4.1. Bimbingan Sebagai Proses Perubahan Pengetahuan

Proses perubahan perilaku akan menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap mental, sehingga mereka tahu, mau dan mampu melaksanakan perubahan perubahan dalam kehidupannya demi tercapainya perbaikan kesejahteraan keluarga yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan. Titik berat bimbingan atau penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku adalah penyuluhan yang berkesinambungan. Dalam proses perubahan perilaku dituntut agar sasaran berubah tidak semata-mata karena adanya penambahan pengetahuan saja, namun diharapkan juga adanya perubahan pada keterampilan sekaligus sikap mantap yang menjurus kepada tindakan atau kerja yang lebih baik, produktif dan menguntungkan. Universitas Sumatera Utara Bimbingan sebagai proses perubahan perilaku yang tidak mudah, hal ini menuntut suatu persiapan yang panjang dan pengetahuan yang memadai bagi penyuluh maupun sasarannya. Penyuluh sebagai proses perubahan perilaku, selain membutuhkan waktu yang relatif lama juga membutuhkan perencanaan yang matang, terarah dan berkesinambungan Lucie, 2005. Menurut Notoatmodjo 2003 untuk merubah perilaku, seseorang harus mengikuti tahap-tahap proses perubahan : pengetahuan knowledge, sikap attitude, dan praktek practice. Dalam hal ini penyuluhan berperan sebagai salah satu metode penambahan dan peningkatan pengetahuan seseorang sebagai tahap awal terjadinya perubahan perilaku. Bimbingan dapat dilakukan dengan menggunakan metode pendidikan individual perorangan dengan bentuk pendekatan penyuluhan ataupun konseling Dengan cara ini komunikasi antara sasaran bimbingan dengan peneliti lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh individu dapat dibantu penyelesainnya, sehingga individu dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku yang disarankan atau mengubah perilaku Notoatmodjo, 2007. Selain itu bimbingan dapat dilaksanakan dengan pendekatan asuhan gizi individu dan pendekatan asuhan gizi berkelompok. Universitas Sumatera Utara Pendekatan individu dilakukan terhadap sasaran yang tergolong gizi kurang. Proses metode bimbingan dilakukan melalui tiga tahap Susanti, 2010 : a. Bimbingan intensif. Tahap ini dilakukan pendampingan intensif oleh peneliti guna membantu ibu menerapkan praktek asuhan gizi bagi anak dan keluarganya. Diharapkan dapat mengajarkan ibu tentang cara pengolahan makanan anak dengan metode konsultasi. b. Penguatan Tahap ini dilaksanakan selama satu minggu yaitu hari ke 8 – 14 minggu kedua. Pada tahap ini, sasaran tidak dikunjungi setiap hari, namun hanya dua kali seminggu. Tujuannya adalah untuk memberikan penguatan atas apa yang dilakukan ibu. Bagi ibu yang kurang mampu mengikuti instruksi di anjurkan untuk didekati secara pesuasif agar mampu melakukan praktek secara sederhana. c. Praktek mandiri Setelah melakukan penguatan melalui pengukuran pengetahuan, ibu atau pengasuh anak diberikan kesempatan dua minggu hari ke 15 sampai ke 28 untuk mempraktekan secara mandiri terhadap instruksi bimbingan yang telah diberikan. Pada tahap ini, sasaran tidak lagi dikunjungi kecuali pada hari ke 28, dimana peneliti akan melakukan penelitian terhadap output bimbingan. Output yang akan dinilai pada akhir sesi ini adalah kenaikan berat badan anak dan kemampuan ibu dalam melaksanakan praktek penyusunan menu. Universitas Sumatera Utara Transfer pengetahuan gizi dapat dilakukan melalui prose penyuluhan atau konsleing gizi. Menurut Dewanti, Mahar dan Fajar 2013, penyuluhan merupakan pendekatan edukatif yang diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana, terarah dengan serta aktif individu maupun kelompok masyarakat untuk memecahkan masalah masyarakat dengan faktor sosial, ekonomi dan budaya setempat. Sedangkan menurut Pedoman Gizi Rumah Sakit 1991, konsultasi gizi merupakan serangkaian proses belajar untuk mengembangkan pengertian pengetahuan dan sikap positif terhadap makanan agar penderita dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makan yang baik dalam hidup sehari-hari.

2.4.2. Penerapan Metode Ceramah dalam Bimbingan Penyusunan Menu

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dalam Membaca Grafik Pertumbuhan KMS Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Glugur Darat 1

0 35 74

Efektifitas Penyuluhan dengan metode ceramah dan Media Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Gizi Balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara

3 43 86

Efektifitas Penyuluhan dengan metode ceramah dan Media Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Gizi Balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara

0 4 86

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN KADER Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah dan Audio Visual Terhadap Pengetahuan Kader Tentang Sadari Di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

Perbedaan Pengaruh Antara Metode Diskusi Simulasi Dan Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan bab 1

0 1 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYUSUNAN MENU BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KEMIRI, KECAMATAN KALORAN, KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 2 249

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI METODE CERAMAH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DI KECAMATAN KLATEN UTARA

0 0 20

Pengaruh Bimbingan Penyusunan Menu Balita dengan Metode Ceramah dan Permainan terhadap Pengetahuan Ibu di Kecamatan Medan Belawan

0 0 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menyusun Menu - Pengaruh Bimbingan Penyusunan Menu Balita dengan Metode Ceramah dan Permainan terhadap Pengetahuan Ibu di Kecamatan Medan Belawan

0 26 28

Pengaruh Bimbingan Penyusunan Menu Balita dengan Metode Ceramah dan Permainan terhadap Pengetahuan Ibu di Kecamatan Medan Belawan

0 0 16