sejalan dengan hasil penelitian Ayu 2008, tentang pengaruh pendampingan gizi dapat meningkatkan rata-rata pengetahuan gizi sebesar 29,94 poin. Menurut
Notoatmojo 2007, bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam waktu yang pendek.
2.4.5. Pengetahuan Gizi
Menyusun dan menilai hidangan merupakan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan oleh semua orang, terutama mereka yang bertanggung jawab
atas pengurusan dan penyediaan makanan Sediaoetama, 2008. Tingkat pengetahuan
akan mempengaruhi seseorang dalam memilih makanan. Untuk masyarakat yang berpendidikan dan cukup pengetahuan tentang gizi, pertimbangan fisiologis lebih
menonjol dibandingkan dengan kebutuhan kepuasan fisikis. Tetapi umumnya akan terjadi kompromi antara keduanya, sehingga akan menyediakan makanan yang lezat
dan bergizi seimbang. Tinggi rendahnya pengetahuan ibu merupakan faktor penting, karena mempengaruhi kemampuan ibu dalam mengelola sumber daya yang ada untuk
mendapatkan bahan makanan Sediaoetama, 2008. Semakin tinggi tingkat pengetahuan keluarga, terdapat kemungkinan semakin
baik tingkat ketahanan pangan keluarga Sediaoetama, 2008. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui sesudah melihat atau menyaksikan, mengalami atau
diajar. Jadi pengetahuan adalah apa yang telah diketahui dan mampu diingat oleh setiap orang setelah melihat sejak ia lahir sampai dewasa. Hal ini merupakan tingkat
terendah dari hasil belajar Poerwadarmita, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan gizi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi seseorang. Pengetahuan gizi dapat
membantu seseorang untuk menggunakan pangan dengan baik. Namun demikian kesalahan konsepsi tentang kebutuhan pangan dan nilai pangan adalah hal yang
umum terjadi. Kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kurangnya kemampuan untuk menerapkan pengetahuan gizi dan pangan dalam kehidupan sehari-hari dapat
menyebabkan gangguan gizi Suhardjo, 2008.
Dalam hal pola makan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya pengetahuan gizi ibu. Menurut Sapoetra 1997 menjelaskan bila pengetahuan tentang
bahan makanan yang masih kurang maka pemberian makanan untuk keluarga biasa dipilih bahan-bahan makanan yang hanya dapat mengenyangkan perut saja tampa
memikirkan apakah makanan itu bergizi atau tidak, sehingga kebutuhan energi dan gizi masyarakat dan anggota keluarga tidak tercukupi.
Pendidikan ibu sangat penting dalam penyediaan makanan bagi anak balitanya, pengethuan yang diperoleh baik formal maupun non formal sangat
menentukan untuk ditetapkan dalam hal pemilihan dan penentuan jenis makanan yang dikonsumsi oleh balita dan anggota keluarga lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kerangka Teori