seperti vitamin dan mineral yang terdiri dari sayur dan buah 2-3 porsi. Agar gizi balita lebih lengkap dan sempurna, maka tidak lupa untuk tetap memberikan susu
sebagai sumber tenaga yang mengandung berbagai komponen penting.
2.3. Dampak Kekurangan Gizi pada Balita
Gizi merupakan salah satu unsur penting yang harus dicukupi bagi tubuh. Gizi memiliki peranan penting bagi pertumbuhan anak dan perkembangan otak anak.
Sebagai orang tua harus mengetahui segala kebutuhan gizi yang diperlukan anak agar anak terhindar dari kekurangan gizi. Selain harus mengerti mengenai gizi yang baik
seperi apa, orang tua harus mengerti tentang bagaimana gejala jika anak kurang gizi, sehingga orang tua mampu memperbaiki asupan gizi anak. Balita kurang gizi tentu
menjadi hal yang sangat memprihatinkan karena seharusnya usia balita merupakan masa yang penting untuk tumbuh dan berkembang. Balita kurang gizi akan
mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik, otak dan juga psikologisnya. Kurangnya gizi pada balita awalnya ditandai dengan fisik yang terlihat kurus,
anak memiliki berat badan di bawah rata-rata pada usia yang seharusnya. Balita kurang gizi mengalami kesulitan atau bahkan tidak mengalami kenaikan berat badan
selama 3 bulan berturut-turut. Sebenarnya tidak hanya berat badan saja yang menjadi indikator utama kekurangan gizi pada Balita. Ukuran tinggi badan, lingkar lengan dan
lingkar kepala bisa menjadi indikator pelengkap. Balita yang mengalami kekurangan gizi juga mudah terkena penyakit. Oleh sebab itu, jika balita sering sekali sakit seperti
diare, demam, anemia dan penyakit lainnya maka kemungkinan balita kurang gizi.
Universitas Sumatera Utara
Balita yang mengalami kekurangan gizi umumnya memiliki mata yang cekung, rambut bayi tipis, mudah untuk dicabut dan umumnya berwarna kemerahan.
Secara psikologis, Balita yang kurang gizi cenderung menjadi pendiam dan tidak aktif. Kekurangan gizi pada Balita Indonesia umumnya karena kekurangan energi
protein. Ciri-ciri bayi yang mengalami kekurangan energi atau kalori sering disebut dengan marasmus antara lain bayi sangat kurus, bagian pantatnya keriput dan bagian
perutnya cekung. Selain itu, kulit di tubuhnya kering dan keriput. Bayi kurang gizi ini mudah sekali rewel. Sedangkan ciri-ciri bayi yang kekurangan protein kwashiorkor
adalah bayi yang mengalami kebengkakan di tubuhnya. Bagian utama yang terlihat bengkak adalah kaki dan punggung. Sementara ototnya mengalami pengecilan yang
bisa terlihat saat sedang duduk atau berdiri. Wajah bayi kurang gizi ini bulat seperti bulan purnama dan tampak keriput. Organ penglihatan mata tampak sayu. Selain itu
di kulitnya muncul bercak yang berwarna merah muda dan kelamaan menjadi kehitaman. Sama seperti bayi kurang gizi lainnya, bayi mudah sekali rewel dan sering
menangis.
2.4. Bimbingan Penyusunan Menu