3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Medan Belawan dengan 2 kelurahan yang berbeda di Kecamatan Medan Belawan yaitu Kelurahan Bahari dan
Kelurahan Bagan Deli. Alasan pemeilihan lokasi tersebut dikarenakan bahwa kelurahan tersebut memiliki jumlah balita gizi kurang paling tinggi dibanding dengan
Kecamatan Medan Belawan lainnya. Penelitian ini rencananya akan dilakukan dari bulan Oktober sampai dengan
Maret 2014.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita gizi kurang di Kelurahan Bahari dan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.
3.3.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita gizi kurang di Kelurahan Bahari dan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Sampel
penelitian adalah total populasi, dengan kriteria sampel penelitian adalah : 1.
Ibu berusia 20-40 tahun 2.
Pendidikan SD-SMA 3.
Bersedia ikut dalam penelitian
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Jumlah Sampel Berdasarkan Kelurahan dan Metode Bimbingan Kelurahan
Jumlah Sampel Metode Bimbingan
Bahari 25 orang
Ceramah Bagan Deli
27 orang Permainan
3.4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian terbagi atas dua yaitu : a.
Variabel Independen, yaitu pemberian bimbingan dengan motode ceramah dan metode permainan
b. Variabel dependen, yaitu pengetahuan ibu.
3.4.1. Definisi Operasional
1. Umur adal
ah lamanya hidup ibu balita yang dihitung dari sejak dilahirkan sampai
ulang tahun terakhir. 2.
Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh oleh
ibu balita. 3.
Pekerjaan adalah jenis kegiatan yang digeluti sehari-hari oleh ibu balita. 4.
Bimbingan dengan metode ceramah adalah pemberian informasi secara lisan kepada ibu balita dengan menggunakan modul pembelajaran.
5. Bimbingan dengan metode permainan adalah satu rangkaian kegiatan terpadu
secara langsung dengan jenis acak katasusun kata tentang penyusunan menu pada balita.
6. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang penyusunan menu
untuk balita.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Metode Pengukuran
Pengetahuan responden diukur dengan menggunakan 20 pertanyaan. Jika menjawab benar diberi nilai 1, dan jika salah diberi nilai 0. Skor jawaban responden
tertinggi bernilai 20. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 tiga kategori Arikunto, 2006 yaitu:
a. Pengetahuan baik, jika nilai responden 15-20 75
b. Pengetahuan sedang, jika nilai responden 8-14 40-75
c. Pengetahuan kurang, jika nilai responden 0-7 40
3.6. Metode Pengumpulan data 3.6.1. Data Primer
Data primer adalah data hasil pengukuran pengetahuan yang diperoleh dari penilaian kuesioner.
3.6.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Kecamatan Medan Belawan, yaitu data tentang
demografi penduduk. 3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji validitas. Uji validitas dalam penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan-
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner mengenai pengetahuan tentang penyusunan menu. Uji validitas bertujuan mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau
nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan
Universitas Sumatera Utara
cara mengukur korelasi antara variabel pada analisis reliabilitas dengan melihat nilai correlation corrected item, dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel sebesar
0,361, maka dinyatakan valid dan sebaliknya Hidayat, 2010. Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan alat ukur. Informasi yang ada pada
alat ukur tidak berubah-ubah, atau yang disebut dengan konsisten. Artinya bila suatu pengamatan dilakukan dengan perangkat ukur yang sama lebih dari satu kali, hasil
pengamatan itu seharusnya sama. Bila tidak sama, dikatakan alat ukur tersebut tidak reliabel Prasetyo, 2006.
Reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan,
jika nilai r Alpha r tabel, maka dinyatakan reliabel Hidayat, 2010. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Kecamatan Belawan Kota Medan dengan sampel
sebanyak 20 orang.
3.7. Pelaksanaan Penelitian 3.7.1. Bahan Materi Ceramah
a. Modul bimbingan penyusunan menu, pembahasan materi :
1. Pengelolaan bahan makanan untuk balita
2. Prinsip dasar menyusun menu seimbang
3. Panduan menyusun menu bayi dan balita
4. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu balita
5. Contoh resepmenu masakan bayi dan balita
Universitas Sumatera Utara
b. Metode permainan
Untuk intenvensi permainan bahan yang digunakan adalah susunan permainan bahasa untuk ibu balita teka teki silang, acak katasusun kata.
3.7.2. Alat
Modul ceramah, kartu dan karton untuk acak kata serta daftar pertanyaan kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitas.
3.7.3. Pelaksanaan intervensi
a. Pre-Intervensi Sebelum Pemberian Bimbingan Penyusunan Menu
Pada pelaksanaanya, pelaksanaan Pre-Intervensi pada masing-masing kelompok dilaksanakan sehari sebelum diberikan bimbingan, dimana pada awal intervensi,
pengetahuan ibu diukur dengan menggunakan kuesioner, hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang penyusunan menu. Pre-intervensi
dilaksanakan pada masing-masing kelompok : -
Metode ceramah, pada haritanggal : Selasa1 April 2014. -
Metode permainan, pada haritanggal : Minggu6 April 2014. b.
Intervensi Pemberian Bimbingan Penyusunan Menu Perlakuan diberikan pada masing-masing kelompok yaitu :
1 Pelaksanaan intervensi dengan menggunakan metode ceramah Pelaksanaan intervensi yang dilakukan adalah bimbingan dengan metode
ceramah di kelurahan Bahari tentang penyusun menu balita kepada ibu dengan pokok pembahasan materi :
Universitas Sumatera Utara
1. Pengelolaan bahan makanan untuk balita
2. Prinsip dasar menyusun menu seimbang
3. Panduan menyusun menu bayi balita
4. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu balita
5. Contoh resepmenu masakan bayi dan balita
Dalam pelaksanaannya pemberian bimbingan ceramah dilakukan selama 60 menit sebanyak 1 kali dengan materi “Penyusunan Menu Balita” yang telah
disiapkan sebelumnya bertempat di rumah kader posyandu ibu Yanti dalam waktu 60 Menit, dengan dibantu oleh kader – kader posyandu, seluruh ibu-
ibu dikumpulkan dalam 1 ruangan yang telah diberi pemberitahuan sebelumnya tepat pada pemberian kuesioner untuk berkumpul pada hari
haritanggal : Rabu 02 April 2014, seluruh ibu-ibu berkumpul untuk menerima materi tentang “penyusunan menu balita” dengan media LCD, ibu-
ibu menyimak dan mendengarkan penjelasan materi yang diberikan. Dan selama 15 menit sesi persentasi diberikan dan 45 menit waktu digunakan sesi
tanya jawab bagi ibu-ibu dengan tujuan untuk menggali rasa ingin tahu dan perhatian ibu-ibu tentang materi yang sudah diterima.
2 Pelaksanaan intervensi dengan menggunakan metode permainan Berdasarkan pelaksanaan intervensi yang telah dilakukan, bimbingan
penyusunan menu dengan metode permainan dilakukan dalam dua sesi, yakni pada babak pertama permainan jawab pertanyaankuis dan babak kedua
Universitas Sumatera Utara
permainan susun kata. Melihat jenis permainan yang dilakukan membutuhkan tempat yang luas, bimbingan penyusunan menu dengan metode permainan ini
dilaksanakan di Kelurahan Bagan Deli, haritanggal : Senin07 April 2014, bertempat bagian depan rumah ibu kader posyandu Ibu Kasmawati. Dibantu
beberapa kader posyandu, pada pelaksanaanya para ibu - ibu dikumpulkan dalam 1 ruangan, berdasarkan petunjuk yang telah diberikan kepada kader
posyandu, 10 menit waktu digunakan untuk memberikan arahan sekaligus tata cara permainan yang akan dilaksanakan, dan pembahasan sekilas tentang
materi Penyusunan Menu Balita dengan tujuan menggali pengetahuan ibu. Setelah materi diberikan untuk beberapa waktu responden diberikam
pemahaman untuk pembahasan yang tidak dimengerti, maupun pertanyaan tentang tata cara dan aturan permainan yang akan dilaksanakan.hal ini dibantu
oleh beberapa kader posyandu memperagakan permainan yang dilakukan. Setelah semua sudah memahami, permainan dimulai dengan aturan peserta
dibagi menjadi 2 kelompok, sehingga 1 kelompok terdiri dari 10 orang. Permainan ini terdiri dari 2 babak. Pada babak pertama, setiap orang pada
masing-masing kelompok diberi pertanyaan yang dijawab secara bergantian. Jika pertanyaannya tidak dapat dijawab oleh peserta dapat dijawab pass dan
digantikan oleh temannya yang lain dengan pertanyaan yang berbeda sampai waktu yang ditetapkan untuk kelompoknya habis. Nilai 1 buah pertanyaan
benar di beri nilai 10. Waktu yang dialokasikan pada permainan babak 1
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 40 menit 20 menit untuk satu kelompok.
c. Post Intervensi Sesudah Pemberian Bimbingan Penyusunan Menu
Permainan babak 2, masing-masing kelompok di beri daftar pertanyaan dan balok huruf yang diberi nilai. Masing-masing kelompok menjawab
pertanyaan dengan menggunakan balok huruf yang telah tersedia. Jumlah nilai yang benar pada balok huruf yang disusun dijumlahkan dan dikali
dengan 10. Jumlah nilai yang paling banyak menjadi kelompok pemenang pada babak 2. Alokasi waktu pada permainan tahap 2 ini sebanyak 20 menit.
Pemenang pada permainanan ini adalah jumlah nilai yang dikumpulkan paling banyak nilai babak 1 + nilai babak 2.
Dua minggu setelah bimbingan dilakukan post-test seperti halnya pada pengumpulan data tahap pertama dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner
yang diberikan saat post-test adalah kuesioner yang sama dengan pre-test. Hal ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan ibu.
Universitas Sumatera Utara
Pada pelaksanaannnya penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
3.8. Metode Analisis Data
Dalam tahap ini data kuantitatif yang diolah dengan menggunakan komputerisasi, mencakup tabulasi data dan perhitungan statistik. Uji statistik yang
digunakan adalah dengan menggunakan paired sample t test dan independent sample t test.
1. Untuk menganalisis pengaruh bimbingan penyusunan menu dengan metode
ceramah terhadap pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dianalisis dengan paired sample t test uji t untuk dua sampel yang berpasangan.
2. Untuk menganalisis pengaruh bimbingan penyusunan menu dengan metode
permainan terhadap pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dianalisis dengan
Kuesioner ditanyakan pada Responden post test
Ibu bersedia mengikuti penelitian dan dikumpulkan di dua tempat
Kuesioner ditanyakan pada Responden pre test
Kuesioner ditanyakan pada Responden pre test
Bimbingan Metode Ceramah dengan durasi 60
menit pertemuan 1 x pengulangan
Bimbingan Metode Permainan dengan durasi 60 menit
pertemuan 1 x pengulangan
Kuesioner ditanyakan pada Responden post test
15 Hari 15 Hari
Universitas Sumatera Utara
paired sample t- test uji t untuk dua sampel yang berpasangan. 3.
Untuk menganalisis metode bimbingan yang efektif dengan metode ceramah dan permainan terhadap pengetahuan ibu dianalisis dengan independent sample t test
uji t untuk dua sampel independen.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Lokasi Penelitian
Kecamatan Medan Belawan adalah salah satu dari 21 kecamatan yang ada di Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Belawan terdiri
dari 6 kelurahan: Kelurahan Belawan I, Kelurahan Belawan II, Kelurahan Bagan Deli, Kelurahan Belawan Bahagia, Kelurahan Belawan Bahari, dan Kelurahan
Belawan Sicanang. Kecamatan Medan Belawan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Barat, Kabupaten Deli Seradang di Timur, Kecamatan Medan
Marelan dan Kecamatan Medan Labuhan di Selatan, dan Selat Malaka di Utara. Kecamatan Medan Belawan mempunyai luas sekitar 21,82 km
2
yang sebagian besar digunakan untuk sektor industri perikanan. Sektor industri perikanan ini adalah
dermaga pelabuhan yang merupakan salah satu dermaga terbesar di Sumatera Utara dan Pulau Sumatera, yaitu Pelabuhan Gabion. Pelabuhan Gabion merupakan Pusat
Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan PPSB yang juga adalah salah satu dari 4 pelabuhan di Sumatera Utara. Pelabuhan ini adalah pelabuhan peti kemas tempat
dilakukannya bongkar muat hasil tangkap nelayan yang nantinya akan didistribusikan kepada pengecer. Pelabuhan ini menjadi salah satu sumber pendapatan bagi
penduduk. Di tempat ini banyak masyarakat yang bekerja sebagai buruh nelayan pada pemilik kapal ikan. Selain itu, terdapat juga sektor utama lainnya yaitu lahan industri
47
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan sebagai industri hilir CPO, Semen, Pupuk, dan Aspal, dan lapangan penumpukan depo peti kemas.
4.1.1. Kependudukan
Kecamatan Medan Belawan dihuni oleh 96.700 orang penduduk terdiri dari 48.908 orang laki-laki serta 47.792 orang perempuan pada tahun 2012. Penduduk
terbanyak berada di Kelurahan Belawan II yakni sebanyak 23.751 orang. Jumlah penduduk terkecil di Kelurahan Belawan Bahari yakni sebanyak 10.663 orang. Bila
dibandingkan antara jumlah penduduk serta luas wilayahnya, maka kelurahan Belawan Bahagia merupakan kelurahan terpadat yaitu 24.148 jiwa tiap km
2
Masyarakat Kecamatan Medan Belawan adalah mayoritas suku Melayu disamping suku Jawa, Batak, Mandailing, Padang, Karo, Sunda, Tionghoa, dan suku
lainnya. Adapun bahasa pengantar yang umum digunakan sehari-hari adalah bahasa Melayu. Agama mayoritas yang dianut masyarakat Medan Belawan adalah agama
Islam. .
Berdasarkan kelompok umur, distribusi penduduk Kecamatan Medan Belawan relatif lebih banyak penduduk usia produktif. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
yang berusia produktif yang berumur 15-64 tahun yaitu sebesar 40.182 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang bersifat non produktif
yaitu sebesar 27.074 jiwa.
Berdasarkan produktifitas penduduk, diketahui bahwa jumlah persentase masyarakat yang tidak produktif yaitu sebesar 68,1 dari jumlah penduduk.
Universitas Sumatera Utara
Sementara persentase jumlah penduduk yang produktif dan bekerja adalah 31,9. Dari masyarakat yang produktif ini terbagi lagi menjadi masyarakat yang
bermatapencaharian tetap dan tidak tetap sampingan. Ada beberapa jenis pekerjaan yang sifatnya pekerjaan tetap, yaitu: pedagang 0,2, nelayan 20, sopir transport
0,2, karyawan swasta 0,4, imam mesjid 0,3, dan wiraswasta 0,4. Ada juga masyarakat yang memiliki pekerjaan sampingan tidak tetap, yaitu: buruh
harian lepas 0,5, buruh nelayan 12, buruh peternakantambak 0,8, pembantu rumah tangga 0,6, tukang sol sepatu 0,1, tukang jahit 0,2, dan
tabib 0,1. Dari jumlah penduduk yang produktif terdapat 21,5 yang memiliki pekerjaan tetap dan 10,4 yang memiliki pekerjaan sampingan tidak tetap. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Medan Belawan masih memiliki banyak tanggungan baik itu masayarakat yang tidak produktif dan masyarakat yang
produktif namun tidak bekerja pengangguran. Pekerjaan masyarakat mayoritas yang ditekuni adalah nelayan dan buruh
nelayan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir pantai, pada umumnya penduduk mencari pemenuhan kebutuhan hidup dari menangkap ikan di
laut yaitu sebagai nelayan. Banyaknya jumlah masyarakat yang masih mengandalkan pekerjaan nelayan sebagai matapencaharian, serta sarana perekonomian yang masih
kurang mendukung, membuat masyarakat sulit berkembang secara ekonomi. Hal ini ditandai dengan jumlah masyarakat yang masih berada pada kondisi prasejahtera
yang besar jumlahnya.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Karakteritik Ibu
Pada kriteria inklusi jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 52 orang, dari jumlah sampel di kelurahan Bahari dan kelurahan Bagan Deli.
Sampel yang di ambil semua ibu-ibu yang memiliki balita gizi kurang, adapun alasan pengambilan sampelnya semua ibu adalah agar data yang diperoleh lebih homogen
dan respon dari sampel terhadap pengaruh bimbingan penyusunan menu relatif sama. Seluruh sampel yang diambil total populasi dengan ditentukan kelompok perlakuan
baik yang diberi bimbingan metode ceramah dan bimbingan metode permainan. Distribusi sampel berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan status pekerjaan tertera
pada tabel berikut.
Tabel 4.1. Distribusi Ibu Berdasarkan Umur pada Kelompok Metode Ceramah dan Metode Permainan
Umur Bimbingan Penyusunan Menu
Metode Ceramah Metode Permainan
f f
20-24 tahun 2
8,0 4
16,0 25-29 tahun
5 20,0
7 28,0
30-34 tahun 10
40,0 9
36,0 35-40 tahun
8 32,0
7 28,0
Total 25
100,0 27
100,0
Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada umumnya umur ibu baik kelompok ceramah dan kelompok permainan adalah antara 30-34 tahun, yaitu masing-masing
sebesar 40,0 dan 36,0. Sementara kelompok umur yang paling sedikit dikedua kelompok tersebut adalah antara 20-24 tahun, yaitu masing-masing sebesar 8,0 dan
Universitas Sumatera Utara
16,0. Namun secara keseluruhan dikedua kelompok tersebut tidak memiliki umur yang sangat berbeda.
4.2.1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang kualitas manusia. Distribusi responden berdasarkan pendidikan pada kelompok metode
ceramah dan metode permainan dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Distribusi Ibu Berdasarkan Pendidikan pada Kelompok Metode Ceramah dan Metode Permainan
Pendidikan Bimbingan Penyusunan Menu
Metode Ceramah Metode Permainan
F F
SD 4
16,0 5
20,0 SMP
12 48,0
11 44,0
SMA 9
36,0 11
44,0
Total 25
100,0 27
100,0
Berdasarkan tabel 4.2. diketahui bahwa sebagian besar ibu baik pada
kelompok ceramah 48,0 maupun pada kelompok permainan 44,0 memiliki tingkat pendidikan terakhir adalah SMP. Sementara pendidikan yang paling rendah
dikedua kelompok tersebut adalah pendidikan SD. 4.2.2. Pekerjaan
Karateristik ibu pada kelompok perlakuan yang meliputi pekerjaan, dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Distribusi Ibu Berdasarkan Jenis Pekerjaan pada Kelompok Metode Ceramah dan Metode Permainan
Pekerjaan Bimbingan Penyusunan Menu
Metode Ceramah Metode Permainan
F F
Ibu Rumah Tangga 17
68,0 16
59,3 Berdagang
3 12,0
3 11,1
Pembantu Rumah Tangga 5
20,0 8
29,6
Total 25
100,0 27
100,0
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden baik pada kelompok ceramah 68,0 maupun pada kelompok permainan 59,3 tidak
memiliki pekerjaan atau hanya sebagai ibu rumah tangga. Sementara responden lainnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan berdagang.
4.3. Pengetahuan Ibu
Hasil pengetahuan ibu diukur sebelum dan sesudah diberikan bimbingan. Pada akhir pemberian bimbingan kedua kelompok menunjukkan peningkatan skor
pengetahuan ibu, seperti yang terlihat pada tabel 4.4. berikut.
Tabel 4.4. Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Bimbingan Penyusunan Menu dengan Menggunakan Metode Ceramah
Metode Ceramah Pengetahuan Ibu
Total Baik
Sedang Kurang
f f
f
Sebelum 0,0
18 72,0
7 28,0
25 100,0
Sesudah 2
8,0 23
92,0 0,0
25 100,0
Diketahui bahwa sebelum dilakukan intervensi ditemukan 18 orang 72,0
ibu berpengetahuan sedang dan 7 orang 28,0 yang memiliki pengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan tidak ditemukan ibu yang berpengetahuan baik. Sementara itu,
Universitas Sumatera Utara
setelah dilakukan intervensi bimbingan penyusunan menu dengan menggunakan metode ceramah terdapat peningkatan perubahan pengetahuan ibu bahwa 23 orang
92,0 berpengetahuan sedang dan 2 orang 8,0 pengetahuan baik. Peningkatan hasl pengetahuan ibu selama intervensi dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.4. Grafik Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Bimbingan Penyusunan Menu dengan Metode Ceramah
Perolehan hasil pengetahuan ibu pada awal intervensi tidak berbeda pada kelompok sebelum bimbingan. Peningkatan skor pengetahuan ibu selama intervensi
dapat dilihat pada tabel 4.5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Bimbingan Penyusunan Menu dengan Menggunakan Metode Permainan
Metode Permainan
Pengetahuan Ibu Total
Baik Sedang
Kurang f
f f
Sebelum 0,0
18 66,7
9 33,3
27 100,0
Sesudah 10
37,0 17
63,0 0,0
27 100,0
Setelah diberikan bimbingan peningkatan skor pengetahuan ibu dengan
bimbingan metode permainan lebih tinggi pada kelompok intervensi yang diberikan bimbingan metode ceramah.
Gambar 4.4.Grafik Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Bimbingan Penyusunan Menu dengan Metode Permainan
Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa sebelum dilakukan intervensi ditemukan 18 orang 66,7 ibu berpengatahuan sedang dan 9 orang 33,3 yang
memiliki pengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan tidak ditemukan ibu yang berpengetahuan baik. Sementara itu, setelah dilakukan intervensi bimbingan
penyusunan menu dengan menggunakan metode permainan terdapat peningkatan
Universitas Sumatera Utara
perubahan pengetahuan ibu, yaitu 17 orang 63,0,0 ibu berpengetahuan sedang dan 10 orang 37,0 ibu yang pengetahuan baik.
4.4. Tingkat Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Bimbingan Penyusunan Menu