Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengukuran Pengetahuan Ibu

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Medan Belawan dengan 2 kelurahan yang berbeda di Kecamatan Medan Belawan yaitu Kelurahan Bahari dan Kelurahan Bagan Deli. Alasan pemeilihan lokasi tersebut dikarenakan bahwa kelurahan tersebut memiliki jumlah balita gizi kurang paling tinggi dibanding dengan Kecamatan Medan Belawan lainnya. Penelitian ini rencananya akan dilakukan dari bulan Oktober sampai dengan Maret 2014. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita gizi kurang di Kelurahan Bahari dan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.

3.3.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita gizi kurang di Kelurahan Bahari dan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Sampel penelitian adalah total populasi, dengan kriteria sampel penelitian adalah : 1. Ibu berusia 20-40 tahun 2. Pendidikan SD-SMA 3. Bersedia ikut dalam penelitian Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Jumlah Sampel Berdasarkan Kelurahan dan Metode Bimbingan Kelurahan Jumlah Sampel Metode Bimbingan Bahari 25 orang Ceramah Bagan Deli 27 orang Permainan

3.4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terbagi atas dua yaitu : a. Variabel Independen, yaitu pemberian bimbingan dengan motode ceramah dan metode permainan b. Variabel dependen, yaitu pengetahuan ibu.

3.4.1. Definisi Operasional

1. Umur adal ah lamanya hidup ibu balita yang dihitung dari sejak dilahirkan sampai ulang tahun terakhir. 2. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh oleh ibu balita. 3. Pekerjaan adalah jenis kegiatan yang digeluti sehari-hari oleh ibu balita. 4. Bimbingan dengan metode ceramah adalah pemberian informasi secara lisan kepada ibu balita dengan menggunakan modul pembelajaran. 5. Bimbingan dengan metode permainan adalah satu rangkaian kegiatan terpadu secara langsung dengan jenis acak katasusun kata tentang penyusunan menu pada balita. 6. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang penyusunan menu untuk balita. Universitas Sumatera Utara

3.5. Metode Pengukuran

Pengetahuan responden diukur dengan menggunakan 20 pertanyaan. Jika menjawab benar diberi nilai 1, dan jika salah diberi nilai 0. Skor jawaban responden tertinggi bernilai 20. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 tiga kategori Arikunto, 2006 yaitu: a. Pengetahuan baik, jika nilai responden 15-20 75 b. Pengetahuan sedang, jika nilai responden 8-14 40-75 c. Pengetahuan kurang, jika nilai responden 0-7 40 3.6. Metode Pengumpulan data 3.6.1. Data Primer Data primer adalah data hasil pengukuran pengetahuan yang diperoleh dari penilaian kuesioner.

3.6.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Kecamatan Medan Belawan, yaitu data tentang demografi penduduk. 3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji validitas. Uji validitas dalam penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan- pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner mengenai pengetahuan tentang penyusunan menu. Uji validitas bertujuan mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan Universitas Sumatera Utara cara mengukur korelasi antara variabel pada analisis reliabilitas dengan melihat nilai correlation corrected item, dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel sebesar 0,361, maka dinyatakan valid dan sebaliknya Hidayat, 2010. Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan alat ukur. Informasi yang ada pada alat ukur tidak berubah-ubah, atau yang disebut dengan konsisten. Artinya bila suatu pengamatan dilakukan dengan perangkat ukur yang sama lebih dari satu kali, hasil pengamatan itu seharusnya sama. Bila tidak sama, dikatakan alat ukur tersebut tidak reliabel Prasetyo, 2006. Reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha r tabel, maka dinyatakan reliabel Hidayat, 2010. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Kecamatan Belawan Kota Medan dengan sampel sebanyak 20 orang. 3.7. Pelaksanaan Penelitian 3.7.1. Bahan Materi Ceramah a. Modul bimbingan penyusunan menu, pembahasan materi : 1. Pengelolaan bahan makanan untuk balita 2. Prinsip dasar menyusun menu seimbang 3. Panduan menyusun menu bayi dan balita 4. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu balita 5. Contoh resepmenu masakan bayi dan balita Universitas Sumatera Utara b. Metode permainan Untuk intenvensi permainan bahan yang digunakan adalah susunan permainan bahasa untuk ibu balita teka teki silang, acak katasusun kata.

3.7.2. Alat

Modul ceramah, kartu dan karton untuk acak kata serta daftar pertanyaan kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitas.

3.7.3. Pelaksanaan intervensi

a. Pre-Intervensi Sebelum Pemberian Bimbingan Penyusunan Menu Pada pelaksanaanya, pelaksanaan Pre-Intervensi pada masing-masing kelompok dilaksanakan sehari sebelum diberikan bimbingan, dimana pada awal intervensi, pengetahuan ibu diukur dengan menggunakan kuesioner, hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang penyusunan menu. Pre-intervensi dilaksanakan pada masing-masing kelompok : - Metode ceramah, pada haritanggal : Selasa1 April 2014. - Metode permainan, pada haritanggal : Minggu6 April 2014. b. Intervensi Pemberian Bimbingan Penyusunan Menu Perlakuan diberikan pada masing-masing kelompok yaitu : 1 Pelaksanaan intervensi dengan menggunakan metode ceramah Pelaksanaan intervensi yang dilakukan adalah bimbingan dengan metode ceramah di kelurahan Bahari tentang penyusun menu balita kepada ibu dengan pokok pembahasan materi : Universitas Sumatera Utara 1. Pengelolaan bahan makanan untuk balita 2. Prinsip dasar menyusun menu seimbang 3. Panduan menyusun menu bayi balita 4. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu balita 5. Contoh resepmenu masakan bayi dan balita Dalam pelaksanaannya pemberian bimbingan ceramah dilakukan selama 60 menit sebanyak 1 kali dengan materi “Penyusunan Menu Balita” yang telah disiapkan sebelumnya bertempat di rumah kader posyandu ibu Yanti dalam waktu 60 Menit, dengan dibantu oleh kader – kader posyandu, seluruh ibu- ibu dikumpulkan dalam 1 ruangan yang telah diberi pemberitahuan sebelumnya tepat pada pemberian kuesioner untuk berkumpul pada hari haritanggal : Rabu 02 April 2014, seluruh ibu-ibu berkumpul untuk menerima materi tentang “penyusunan menu balita” dengan media LCD, ibu- ibu menyimak dan mendengarkan penjelasan materi yang diberikan. Dan selama 15 menit sesi persentasi diberikan dan 45 menit waktu digunakan sesi tanya jawab bagi ibu-ibu dengan tujuan untuk menggali rasa ingin tahu dan perhatian ibu-ibu tentang materi yang sudah diterima. 2 Pelaksanaan intervensi dengan menggunakan metode permainan Berdasarkan pelaksanaan intervensi yang telah dilakukan, bimbingan penyusunan menu dengan metode permainan dilakukan dalam dua sesi, yakni pada babak pertama permainan jawab pertanyaankuis dan babak kedua Universitas Sumatera Utara permainan susun kata. Melihat jenis permainan yang dilakukan membutuhkan tempat yang luas, bimbingan penyusunan menu dengan metode permainan ini dilaksanakan di Kelurahan Bagan Deli, haritanggal : Senin07 April 2014, bertempat bagian depan rumah ibu kader posyandu Ibu Kasmawati. Dibantu beberapa kader posyandu, pada pelaksanaanya para ibu - ibu dikumpulkan dalam 1 ruangan, berdasarkan petunjuk yang telah diberikan kepada kader posyandu, 10 menit waktu digunakan untuk memberikan arahan sekaligus tata cara permainan yang akan dilaksanakan, dan pembahasan sekilas tentang materi Penyusunan Menu Balita dengan tujuan menggali pengetahuan ibu. Setelah materi diberikan untuk beberapa waktu responden diberikam pemahaman untuk pembahasan yang tidak dimengerti, maupun pertanyaan tentang tata cara dan aturan permainan yang akan dilaksanakan.hal ini dibantu oleh beberapa kader posyandu memperagakan permainan yang dilakukan. Setelah semua sudah memahami, permainan dimulai dengan aturan peserta dibagi menjadi 2 kelompok, sehingga 1 kelompok terdiri dari 10 orang. Permainan ini terdiri dari 2 babak. Pada babak pertama, setiap orang pada masing-masing kelompok diberi pertanyaan yang dijawab secara bergantian. Jika pertanyaannya tidak dapat dijawab oleh peserta dapat dijawab pass dan digantikan oleh temannya yang lain dengan pertanyaan yang berbeda sampai waktu yang ditetapkan untuk kelompoknya habis. Nilai 1 buah pertanyaan benar di beri nilai 10. Waktu yang dialokasikan pada permainan babak 1 Universitas Sumatera Utara sebanyak 40 menit 20 menit untuk satu kelompok. c. Post Intervensi Sesudah Pemberian Bimbingan Penyusunan Menu Permainan babak 2, masing-masing kelompok di beri daftar pertanyaan dan balok huruf yang diberi nilai. Masing-masing kelompok menjawab pertanyaan dengan menggunakan balok huruf yang telah tersedia. Jumlah nilai yang benar pada balok huruf yang disusun dijumlahkan dan dikali dengan 10. Jumlah nilai yang paling banyak menjadi kelompok pemenang pada babak 2. Alokasi waktu pada permainan tahap 2 ini sebanyak 20 menit. Pemenang pada permainanan ini adalah jumlah nilai yang dikumpulkan paling banyak nilai babak 1 + nilai babak 2. Dua minggu setelah bimbingan dilakukan post-test seperti halnya pada pengumpulan data tahap pertama dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang diberikan saat post-test adalah kuesioner yang sama dengan pre-test. Hal ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan ibu. Universitas Sumatera Utara Pada pelaksanaannnya penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : 3.8. Metode Analisis Data Dalam tahap ini data kuantitatif yang diolah dengan menggunakan komputerisasi, mencakup tabulasi data dan perhitungan statistik. Uji statistik yang digunakan adalah dengan menggunakan paired sample t test dan independent sample t test. 1. Untuk menganalisis pengaruh bimbingan penyusunan menu dengan metode ceramah terhadap pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dianalisis dengan paired sample t test uji t untuk dua sampel yang berpasangan. 2. Untuk menganalisis pengaruh bimbingan penyusunan menu dengan metode permainan terhadap pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dianalisis dengan Kuesioner ditanyakan pada Responden post test Ibu bersedia mengikuti penelitian dan dikumpulkan di dua tempat Kuesioner ditanyakan pada Responden pre test Kuesioner ditanyakan pada Responden pre test Bimbingan Metode Ceramah dengan durasi 60 menit pertemuan 1 x pengulangan Bimbingan Metode Permainan dengan durasi 60 menit pertemuan 1 x pengulangan Kuesioner ditanyakan pada Responden post test 15 Hari 15 Hari Universitas Sumatera Utara paired sample t- test uji t untuk dua sampel yang berpasangan. 3. Untuk menganalisis metode bimbingan yang efektif dengan metode ceramah dan permainan terhadap pengetahuan ibu dianalisis dengan independent sample t test uji t untuk dua sampel independen. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Kecamatan Medan Belawan adalah salah satu dari 21 kecamatan yang ada di Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Belawan terdiri dari 6 kelurahan: Kelurahan Belawan I, Kelurahan Belawan II, Kelurahan Bagan Deli, Kelurahan Belawan Bahagia, Kelurahan Belawan Bahari, dan Kelurahan Belawan Sicanang. Kecamatan Medan Belawan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Barat, Kabupaten Deli Seradang di Timur, Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Labuhan di Selatan, dan Selat Malaka di Utara. Kecamatan Medan Belawan mempunyai luas sekitar 21,82 km 2 yang sebagian besar digunakan untuk sektor industri perikanan. Sektor industri perikanan ini adalah dermaga pelabuhan yang merupakan salah satu dermaga terbesar di Sumatera Utara dan Pulau Sumatera, yaitu Pelabuhan Gabion. Pelabuhan Gabion merupakan Pusat Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan PPSB yang juga adalah salah satu dari 4 pelabuhan di Sumatera Utara. Pelabuhan ini adalah pelabuhan peti kemas tempat dilakukannya bongkar muat hasil tangkap nelayan yang nantinya akan didistribusikan kepada pengecer. Pelabuhan ini menjadi salah satu sumber pendapatan bagi penduduk. Di tempat ini banyak masyarakat yang bekerja sebagai buruh nelayan pada pemilik kapal ikan. Selain itu, terdapat juga sektor utama lainnya yaitu lahan industri 47 Universitas Sumatera Utara yang digunakan sebagai industri hilir CPO, Semen, Pupuk, dan Aspal, dan lapangan penumpukan depo peti kemas.

4.1.1. Kependudukan

Kecamatan Medan Belawan dihuni oleh 96.700 orang penduduk terdiri dari 48.908 orang laki-laki serta 47.792 orang perempuan pada tahun 2012. Penduduk terbanyak berada di Kelurahan Belawan II yakni sebanyak 23.751 orang. Jumlah penduduk terkecil di Kelurahan Belawan Bahari yakni sebanyak 10.663 orang. Bila dibandingkan antara jumlah penduduk serta luas wilayahnya, maka kelurahan Belawan Bahagia merupakan kelurahan terpadat yaitu 24.148 jiwa tiap km 2 Masyarakat Kecamatan Medan Belawan adalah mayoritas suku Melayu disamping suku Jawa, Batak, Mandailing, Padang, Karo, Sunda, Tionghoa, dan suku lainnya. Adapun bahasa pengantar yang umum digunakan sehari-hari adalah bahasa Melayu. Agama mayoritas yang dianut masyarakat Medan Belawan adalah agama Islam. . Berdasarkan kelompok umur, distribusi penduduk Kecamatan Medan Belawan relatif lebih banyak penduduk usia produktif. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang berusia produktif yang berumur 15-64 tahun yaitu sebesar 40.182 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang bersifat non produktif yaitu sebesar 27.074 jiwa. Berdasarkan produktifitas penduduk, diketahui bahwa jumlah persentase masyarakat yang tidak produktif yaitu sebesar 68,1 dari jumlah penduduk. Universitas Sumatera Utara Sementara persentase jumlah penduduk yang produktif dan bekerja adalah 31,9. Dari masyarakat yang produktif ini terbagi lagi menjadi masyarakat yang bermatapencaharian tetap dan tidak tetap sampingan. Ada beberapa jenis pekerjaan yang sifatnya pekerjaan tetap, yaitu: pedagang 0,2, nelayan 20, sopir transport 0,2, karyawan swasta 0,4, imam mesjid 0,3, dan wiraswasta 0,4. Ada juga masyarakat yang memiliki pekerjaan sampingan tidak tetap, yaitu: buruh harian lepas 0,5, buruh nelayan 12, buruh peternakantambak 0,8, pembantu rumah tangga 0,6, tukang sol sepatu 0,1, tukang jahit 0,2, dan tabib 0,1. Dari jumlah penduduk yang produktif terdapat 21,5 yang memiliki pekerjaan tetap dan 10,4 yang memiliki pekerjaan sampingan tidak tetap. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Medan Belawan masih memiliki banyak tanggungan baik itu masayarakat yang tidak produktif dan masyarakat yang produktif namun tidak bekerja pengangguran. Pekerjaan masyarakat mayoritas yang ditekuni adalah nelayan dan buruh nelayan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir pantai, pada umumnya penduduk mencari pemenuhan kebutuhan hidup dari menangkap ikan di laut yaitu sebagai nelayan. Banyaknya jumlah masyarakat yang masih mengandalkan pekerjaan nelayan sebagai matapencaharian, serta sarana perekonomian yang masih kurang mendukung, membuat masyarakat sulit berkembang secara ekonomi. Hal ini ditandai dengan jumlah masyarakat yang masih berada pada kondisi prasejahtera yang besar jumlahnya. Universitas Sumatera Utara

4.2. Karakteritik Ibu

Pada kriteria inklusi jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 52 orang, dari jumlah sampel di kelurahan Bahari dan kelurahan Bagan Deli. Sampel yang di ambil semua ibu-ibu yang memiliki balita gizi kurang, adapun alasan pengambilan sampelnya semua ibu adalah agar data yang diperoleh lebih homogen dan respon dari sampel terhadap pengaruh bimbingan penyusunan menu relatif sama. Seluruh sampel yang diambil total populasi dengan ditentukan kelompok perlakuan baik yang diberi bimbingan metode ceramah dan bimbingan metode permainan. Distribusi sampel berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan status pekerjaan tertera pada tabel berikut. Tabel 4.1. Distribusi Ibu Berdasarkan Umur pada Kelompok Metode Ceramah dan Metode Permainan Umur Bimbingan Penyusunan Menu Metode Ceramah Metode Permainan f f 20-24 tahun 2 8,0 4 16,0 25-29 tahun 5 20,0 7 28,0 30-34 tahun 10 40,0 9 36,0 35-40 tahun 8 32,0 7 28,0 Total 25 100,0 27 100,0 Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada umumnya umur ibu baik kelompok ceramah dan kelompok permainan adalah antara 30-34 tahun, yaitu masing-masing sebesar 40,0 dan 36,0. Sementara kelompok umur yang paling sedikit dikedua kelompok tersebut adalah antara 20-24 tahun, yaitu masing-masing sebesar 8,0 dan Universitas Sumatera Utara 16,0. Namun secara keseluruhan dikedua kelompok tersebut tidak memiliki umur yang sangat berbeda.

4.2.1. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang kualitas manusia. Distribusi responden berdasarkan pendidikan pada kelompok metode ceramah dan metode permainan dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Distribusi Ibu Berdasarkan Pendidikan pada Kelompok Metode Ceramah dan Metode Permainan Pendidikan Bimbingan Penyusunan Menu Metode Ceramah Metode Permainan F F SD 4 16,0 5 20,0 SMP 12 48,0 11 44,0 SMA 9 36,0 11 44,0 Total 25 100,0 27 100,0 Berdasarkan tabel 4.2. diketahui bahwa sebagian besar ibu baik pada kelompok ceramah 48,0 maupun pada kelompok permainan 44,0 memiliki tingkat pendidikan terakhir adalah SMP. Sementara pendidikan yang paling rendah dikedua kelompok tersebut adalah pendidikan SD. 4.2.2. Pekerjaan Karateristik ibu pada kelompok perlakuan yang meliputi pekerjaan, dapat dilihat pada Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Distribusi Ibu Berdasarkan Jenis Pekerjaan pada Kelompok Metode Ceramah dan Metode Permainan Pekerjaan Bimbingan Penyusunan Menu Metode Ceramah Metode Permainan F F Ibu Rumah Tangga 17 68,0 16 59,3 Berdagang 3 12,0 3 11,1 Pembantu Rumah Tangga 5 20,0 8 29,6 Total 25 100,0 27 100,0 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden baik pada kelompok ceramah 68,0 maupun pada kelompok permainan 59,3 tidak memiliki pekerjaan atau hanya sebagai ibu rumah tangga. Sementara responden lainnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan berdagang.

4.3. Pengetahuan Ibu

Hasil pengetahuan ibu diukur sebelum dan sesudah diberikan bimbingan. Pada akhir pemberian bimbingan kedua kelompok menunjukkan peningkatan skor pengetahuan ibu, seperti yang terlihat pada tabel 4.4. berikut. Tabel 4.4. Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Bimbingan Penyusunan Menu dengan Menggunakan Metode Ceramah Metode Ceramah Pengetahuan Ibu Total Baik Sedang Kurang f f f Sebelum 0,0 18 72,0 7 28,0 25 100,0 Sesudah 2 8,0 23 92,0 0,0 25 100,0 Diketahui bahwa sebelum dilakukan intervensi ditemukan 18 orang 72,0 ibu berpengetahuan sedang dan 7 orang 28,0 yang memiliki pengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan tidak ditemukan ibu yang berpengetahuan baik. Sementara itu, Universitas Sumatera Utara setelah dilakukan intervensi bimbingan penyusunan menu dengan menggunakan metode ceramah terdapat peningkatan perubahan pengetahuan ibu bahwa 23 orang 92,0 berpengetahuan sedang dan 2 orang 8,0 pengetahuan baik. Peningkatan hasl pengetahuan ibu selama intervensi dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4.4. Grafik Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Bimbingan Penyusunan Menu dengan Metode Ceramah Perolehan hasil pengetahuan ibu pada awal intervensi tidak berbeda pada kelompok sebelum bimbingan. Peningkatan skor pengetahuan ibu selama intervensi dapat dilihat pada tabel 4.5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Bimbingan Penyusunan Menu dengan Menggunakan Metode Permainan Metode Permainan Pengetahuan Ibu Total Baik Sedang Kurang f f f Sebelum 0,0 18 66,7 9 33,3 27 100,0 Sesudah 10 37,0 17 63,0 0,0 27 100,0 Setelah diberikan bimbingan peningkatan skor pengetahuan ibu dengan bimbingan metode permainan lebih tinggi pada kelompok intervensi yang diberikan bimbingan metode ceramah. Gambar 4.4.Grafik Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Bimbingan Penyusunan Menu dengan Metode Permainan Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa sebelum dilakukan intervensi ditemukan 18 orang 66,7 ibu berpengatahuan sedang dan 9 orang 33,3 yang memiliki pengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan tidak ditemukan ibu yang berpengetahuan baik. Sementara itu, setelah dilakukan intervensi bimbingan penyusunan menu dengan menggunakan metode permainan terdapat peningkatan Universitas Sumatera Utara perubahan pengetahuan ibu, yaitu 17 orang 63,0,0 ibu berpengetahuan sedang dan 10 orang 37,0 ibu yang pengetahuan baik.

4.4. Tingkat Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Bimbingan Penyusunan Menu

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dalam Membaca Grafik Pertumbuhan KMS Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Glugur Darat 1

0 35 74

Efektifitas Penyuluhan dengan metode ceramah dan Media Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Gizi Balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara

3 43 86

Efektifitas Penyuluhan dengan metode ceramah dan Media Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Gizi Balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara

0 4 86

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN KADER Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah dan Audio Visual Terhadap Pengetahuan Kader Tentang Sadari Di Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

Perbedaan Pengaruh Antara Metode Diskusi Simulasi Dan Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan bab 1

0 1 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYUSUNAN MENU BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KEMIRI, KECAMATAN KALORAN, KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 2 249

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI METODE CERAMAH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DI KECAMATAN KLATEN UTARA

0 0 20

Pengaruh Bimbingan Penyusunan Menu Balita dengan Metode Ceramah dan Permainan terhadap Pengetahuan Ibu di Kecamatan Medan Belawan

0 0 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menyusun Menu - Pengaruh Bimbingan Penyusunan Menu Balita dengan Metode Ceramah dan Permainan terhadap Pengetahuan Ibu di Kecamatan Medan Belawan

0 26 28

Pengaruh Bimbingan Penyusunan Menu Balita dengan Metode Ceramah dan Permainan terhadap Pengetahuan Ibu di Kecamatan Medan Belawan

0 0 16