Hasil penelitian menyatakan tidak adanya hubungan antara usia menopause dengan usia melahirkan. Hal tersebut mungkin dapat terjadi
dikarenakan sebagian besar responden memiliki usia ideal melahirkan yaitu 20 sampai 35 tahun, dan hanya sebagian kecil yang melairkan pada
usia 35 tahun. Walaupun demikian, terdapat kecenderungan bahwa wanita yang pertama melahirkan 20 tahun memiliki usia menopause
yang lebih cepat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Selain itu, melahirkan di usia muda juga memiliki potensi terjadinya kematian
maternal dan bayi dalam kandungan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembinaan pada Pasangan Usia Subur PUS mengenai risiko kesehatan
yang diakibatkan oleh melahirkan pada usia muda dengan melakukan sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi pada PUS yang menikah pada usia
muda.
4. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi Oral
Diketahui bahwa sebagian besar dari keseluruhan responden 41,5 menggunakan pernah menggunakan kontrasepsi oral dan sebagian
besar 50,6 dari responden menopause pernah menggunakan kontrasepsi oral. Hasil analisis menggunakan uji ANOVA menghasilkan
p-value sebesar 0,006 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan bermakna rata-rata usia menopause antara wanita yang pernah
menggunakan kontrasepsi oral, tidak pernah menggunakan kontrasepsi oral dan tidak menggunakan alat kontrasepsi. Wanita yang pernah
menggunakan kontrasepsi oral diketahui mengalami menopause pada usia yang lebih cepat 48,20 tahun dibandingkan dengan wanita yang tidak
pernah menggunakan kontrasepsi oral dan tidak menggunakan alat kontrasepsi tabel 5.3. Hasil analisis dengan uji bonferroni menyatakan
terdapat perbedaan bermakna rata-rata usia menopause pada kelompok yang pernah dan tidak pernah menggunakan kontrasepsi oral.
Hasil tersebut didukung oleh hasil penelitian Meschia 2000 mengenai determinan usia menopause di Italia, menyatakan bahwa wanita
yang pernah menggunakan kontrasepsi oral mengalami usia menopause yang lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah
menggunakan kontrasepsi oral. Selain itu, hasil penelitian prospektif yang dilakukan pada 5.113 wanita post-menopause menyatakan bahwa wanita
yang pernah menggunakan kontrasepsi oral memiliki risiko sebesar 1,37 kali untuk mengalami menopause dini dibandingkan dengan wanita yang
tidak pernah menggunakan kontrasepsi oral OR 1.37; 99 CI 1,14-1,63 Pokoradi dkk., 2007. Selain itu, peneltian Vries menyatakan bahwa
penggunaan kontrasepsi oral dengan dosis tinggi ≥50 μg selama ≥ 3 tahun meningkatkan risiko sebesar 1,12 kali untuk mengalami menopause
yang lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi oral dan pengguna kontrasepsi oral dosis yang lebih rendah
≤50 μg Vreis, 2001. Sebaliknya, hasil penelitian kohort longitudinal pada wanita di 7
lokasi di Inggris menyatakan bahwa penggunaan kontrasepsi oral memberikan efek proteksi terhadap menopause dini sebesar 0,85 kali
dibandingkan dengan wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi oral Gold dkk., 2013. Penelitian Kaczmarek menyatakan hal yang sama
bahwa wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi oral mengalami menopause 0,7 tahun lebih awal dibandingkan dengan wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral Kaczmarek, 2007. Literatur mengenai riwayat penggunaan kontrasepsi oral dengan
usia menopause masih menjadi perdebatan, dimana beberapa penelitian mengungkapkan hasil sebaliknya. Penelitian Parazzini di Italia
menyatakan bahwa tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara usia menopause dengan riwayat penggunaan kontrasepsi oral
Parazzini, 2007. Hasil penelitian tersebut didukung oleh hasil penelitian Delavar pada wanita di Iran bahwa tidak ditemukannya hubungan antara
usia menopause dengan riwayat penggunaan kontrasepsi oral Delavar dan Hajiahmadi, 2011.
Kontrasepsi merupakan suatu upaya mencegah pertemuan sel telur dengan sperma untuk mencegah kehamilan dengan memakai cara, alat
atau obat-obatan BKKBN, 2011. Terdapat beberapa pilihan penggunaan alat kontrasepsi, salah satunya adalah penggunaan kontrasepsi oral pil
KB. Kontrasepsi oral dapat mencegah kehamilan dengan cara mengkonsumsi obat tersebut setiap hari pada wanita usia subur.
Kontrasepsi oral atau pil KB merupakan salah satu metode kontrasepsi hormonal yang efektif dalam mencegah kehamilan dan merupakan salah
satu metode yang paling disukai karena kesuburan langsung kembali bila penggunaan dihentikan Prasetyawati dkk., 2012. Dibandingkan dengan
kontrasepsi hormonal lainnya, kontrasepsi oral memiliki kandungan hormone estrogen dan progesterone.