BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yang merupakan keterbatasan dalam  penelitian  dan  dapat  mempengaruhi  hasil  penelitian.  Adapun
keterbatasan penelitian yaitu: 1.  Penelitian  ini  menggunakan  desain  cross-sectional,  dimana  pengukuran
faktor  risiko  dan  masalah  kesehatan  dilakukan  pada  satu  waktu  sehingga tidak dapat menjelaskan hubungan sebab-akibat
2.  Lingkup  penelitian  yang  sangat  kecil  yaitu  lingkup  RW,  sehingga  tidak dapat  digeneralisasikan  pada  populasi  yang  lebih  besar  validitas
eksternal 3.  Potensi  adanya  bias  informasi  yang  bersumber  dari  recall  terkait  usia
menarche  dan  usia  menopause  sehingga  berpotensi  terhadap  kesalahan estimasi nilai tersebut
B. Prevalensi  Menopause  dan  Rata-rata  Usia  Menopause  pada  Wanita  di
RW 01 Kelurahan Utan Kayu Utara Jakarta Timur Tahun 2015
Hasil penelitian menyatakan bahwa prevalensi menopause pada wanita di RW 01 Kelurahan Utan Kayu Utara Jakarta Timur Tahun 2015 adalah sebesar
42,85.  Hasil  penelitian  ini  berbeda  dengan  penelitian  Safitri  di  Kelurahan Titi Papan Kota Medan yang memiliki prevalensi menopause yang lebih besar
yaitu  sebesar  51,2  Safitri,  2009.  Sedangkan,  hasil  penelitian  Fataya  di Kecamatan  Samatiga  Kabupaten  Aceh  Barat  memiliki  prevalensi  menopause
yang lebih sedikit yaitu 40 Fataya, 2013.
Hasil  penelitian  di  Singapura  menyatakan  hasil  yang  hampir  serupa dengan  hasil  penelitian  ini,  dimana  prevalensi  menopause  adalah  sebesar
42,5 Loh dkk, 2005. Selain itu hasil serupa juga ditemukan pada penelitian di  Baghdad  yang  menyatakan  dari  500  sampel  dalam  penelitiannya,  200
42 diantaranya sudah menopause Al Deen dan Sadik, 2009. Sedangkan, prevalensi  menopause  pada  penelitian  ini  lebih  kecil  dibandingkan  dengan
hasil penelitian di India dengan prevalensi wanita menopause sebesar 55,55 Bansal dkk., 2014.
Rata-rata  usia  menopause  Standar  Deviasi  pada  wanita  di  RW  01 Kelurahan Utan Kayu Utara Jakarta Timur adalah 49,17 tahun 3,918. Hasil
penelitian ini lebih rendah dibandingkan  dengan hasil penelitian Yohanis  di Makassar Indonesia yang menyatakan bahwa rata-rata usia menopause adalah
49,98 tahun Yohanis, 2013. Rata-rata usia menopause pada hasil penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian di Singapura 49 tahun
Loh  dkk.,  2005,  dan  China  48  tahun  Fuh  dkk.,  2001.  Namun,  hampir sama  dengan  hasil  penelitian  di  Korea  49,2  tahun  Park  dkk.,  2002
walaupun perbedaan rata-rata usia menopause tidak terlalu signifikan. Hasil  penelitian  Palacious  et  al  menyatakan  bahwa  wanita  Asia  memiliki
rentang  usia  menopause  yang  lebih  rendah  42,1  sampai  49,5  tahun dibandingkan dengan wanita Eropa 50,1 sampai 52,8 tahun, Amerika Utara
50,5  sampai  51,4  tahun,  dan  Amerika  Latin  43,8  sampai  53  tahun Palacios,  2010.  Selain  itu,  rata-rata  usia  menopause  yang  lebih  rendah  dari
penelitian ini di laporakan di Meksiko 45.50 tahun dan Pakistan 44,5 tahun Adhi dkk., 2007.
Menopause  merupakan  suatu  proses  pemberhentian  siklus  menstruasi secara  permanen  yang  disebabkan  oleh  hilangnya  aktivitas  folikel  ovarium
yang dinyatakan apabila mengalami amenorrhea tidak menstruasi selama 12 bulan  WHO,  1996.  Wanita  biasanya  mengalami  menopause  pada  usia  50
sampai  52  tahun  Yohanis  dkk.,  2013.  Wanita  yang  tinggal  di  daerah perkotaan memiliki usia menopause yang lebih cepat dibandingkan dengan di
pedesaan.  Hasil  penelitian  Kaur  menyatakan  bahwa  wanita  yang  tinggal  di daerah rural memiliki usia rata-rata menopause yang lebih cepat 48,5 tahun
dibandingkan  dengan  wanita  yang  tinggal  di  daerah  urban  49,30  tahun Kaur, 2009.
Adanya  perbedaan  usia  menopause  dapat  terjadi  dikarenakan  adanya perbedaan  letak  geografi,  status  ekonomi,  budaya  dan  penggunaan  metode
penelitian  Al  Deen  dan  Sadik,  2009.  Namun,  dapat  disimpulkan  bahwa Negara  maju  memiliki  usia  menopause  yang  lebih  lambat  dibandingkan
dengan Negara berkembang.
C. Frekuensi  Faktor  Sosio-Demografi  pada  Wanita  di  RW  01  Kelurahan
Utan Kayu Utara Jakarta Timur Tahun 2015 1.
Tahun Lahir
Hasil  penelitian  menyatakan  bahwa  sebagian  besar  responden 44,3  lahir  pada  tahun  1960-an.  Begitu  juga  pada  responden  yang
menopause,  sebagian  besar  62,2  lahir  pada  tahun  1960-an.  Hasil penelitian  ini  memperlihatkan  bahwa  semakin  muda  tahun  lahir  maka
semakin  cepat  usia  menopause  tabel  5.2.  Hasil  uji  statistik  menyatakan bahwa  terdapat  hubungan  yang  signifikan  antara  tahun  lahir  dengan  usia
menopause p-value: 0,000.