Status Pekerjaan Paritas Frekuensi Faktor Sosio-Demografi pada Wanita di RW 01 Kelurahan
dibandingkan dengan wanita dengan jumlah paritas yang lebih banyak Pathak, 2010.
Selain itu, hasil penelitian Delavar dan Hajiahmadi 2010 di Iran menyatakan bahwa rata-rata usia menopause pada wanita yang tidak
memiliki anak lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang memiliki anak minimal satu anak. Penelitian Meschia menyatakan bahwa semakin
banyak wanita melahirkan anak akan semakin lama wanita tersebut mengalami menopause Meschia, 2000. Hasil penelitian kohort yang
dilakukan oleh Nagel dkk di Eropa menyatakan bahwa wanita yang memiliki paritas 3 atau lebih akan memberikan proteksi sebesar 0,83 kali
untuk mengalami menopause dini dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki anak nulipara Nagel dkk, 2005.
Sebaliknya, hasil penelitian Gold pada wanita di Inggris mengasilkan p-value sebesar 0,688 yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara paritas dengan usia menopause Gold dkk., 2013. Hasil yang sama yaitu hasil penelitian yang dilakukan pada wanita di Iran
Utara menyatakan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata antara wanita yang tidak memiliki anak dengan wanita yang memiliki anak minimal satu
Delavar, 2011. Selain itu, hasil penelitian lain yang bertentangan dengan hasil penelitian ini adalah sebuah penelitian cross-sectional di Eropa Utara
yang tidak berhasil menemukan adanya hubungan yang signifikan antara paritas dengan usia menopause 95 CI 0,68-1,56 Mikkelsen dkk.,
2007.
Paritas merupakan jumlah kehamilan terdahulu yang telah berhasil dilahirkan dan mencapai batas viabilitas, tanpa memperhitungkan jumlah
anak Oxorn, 2010. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyarankan untuk memiliki cukup dua anak saja. Hal tersebut
terkait dengan kesehatan bayi dan juga perempuan BKKBN, 2011. Paritas juga dapat mempengaruhi usia menopause dimana wanita yang
memiliki paritas 0 nullipara berisko terhadap menopause dini dan wanita yang memiliki paritas ≥ 3 multipara memiliki risiko terhadap menopause
terlambat. Hal tersebut akan berpotensi terhadap masalah kesehatan lainnya seperti kanker payudara, osteoporosis dan penyakit kardiovaskuler
Svejme dkk., 2012 Gold dkk., 2001 Forman dkk., 2013. Secara biologis, wanita yang memiliki paritas yang tinggi, jumlah
kumulatif siklus menstruasinya akan lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki anak. Hal tersebut berpengaruh terhadap
cadangan ovarium yang lebih banyak dan paparan hormon estrogen menjadi lebih lama sehingga wanita yang memiliki paritas yang tinggi
cenderung akan mengalami menopause pada usia yang lebih lambat Dorjgochoo dkk., 2008.
Selain itu, dapat juga dipengaruhi oleh penggunaan alat kontrasepsi oral, sehingga wanita yang memiliki paritas tinggi cenderung mengalami
menopause pada usia yang lebih lambat. Berdasarkan hasil tabulasi silang, diketahui bahwa sebagian besar responden yang memiliki paritas ≥ 3
65,2 tidak menggunakan alat kontrasepsi oral. Dimana, diketahui
bahwa penggunaan alat kontrasepsi oral berhubungan dengan terjadinya menopause yang lebih cepat Pokoradi dkk., 2007.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wanita yang memiliki paritas 0 nullipara mengalami menopause yang lebih dini sehingga
berisiko terhadap terjadinya osteoporosis dan patah tulang. Sedangkan, wanita yang memiliki paritas ≥ 3 mengalami menopause yang lebih lambat
sehingga berisiko
terhadap kejadian
kanker payudara,
kanker endomentrium dan kanker ovarian Gold dkk., 2001 Forman dkk., 2013.
Oleh sebab itu, tenaga kesehatan perlu melalukan promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya kejadian osteoporosis dan patah tulang yang
difokuskan pada wanita nullipara dan melakukan promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya kanker payudara, endomentrium dan ovarian yang
difokuskan pada wanita multipara melalui penyuluhan atau menggunakan media seperti leaflet, poster, dan lain-lain.