Peran Lembaga dan Institusi Pendidikan Masyarakat Cina Benteng
Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri yaitu, pedidikan ini diselenggarakan diluar sekolah, peserta didik perlu homogen, ada waktu
belajar dan metode normal serta adanya evaluasi yang sistematis, isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
Untuk pendidikan masyarakat ini, terdapat 11 dalam media nya, dimana terdapat 8 tempat kursus, dan 3 tempat Bimbingan Belajar, dan
sudah dikelola secara modern. Pendidikan masyarakat ini memberikan peranan yang sangat penting bagi perkembangan anak, khususnya dalam
bidang pemahaman anak. Menurut Rita, “pendidikan masyarakat ini sangat membantu bagi perkembangan anaknya”.
8
Perkembangan zaman semakin maju menjadikan menurunnya moral dan etika anak, banyak faktor yang menajdikan rendahnya etika dan
moral yang terjadi pada anak disebabkan karena faktor luar dan lingkungan dan semakin marak dan gencarnya pengaruh media sosial di
tengah masyarakat, menjadikan lemah nya proses pendidikan dan pengaruh alat komunikasi menjadikan lemahnya minat belajar dan
lemahnya motivasi belajar dikalangan anak-anak pada umunya, terguncangnya hal tersebut menjadikan kekhawatiran orang tua akan hal
itu. Maka hal ini menjadikan oran tua memutar otak mencari langkah
yang tepat untuk mendapatkan hal solusi yang terbaik. Ratna mengatakan, “sulit bagi kami sebagai orang tua untuk memotivasi anak-anak jika tidak
di tambah dengan bimbingan belajar dan les”.
9
Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan semangat dan motivasi pada anak agar semangat
dalam mencari ilmu. Kegiatan positif ini terus menjadi pendorong dan penyemangat untuk anak baik di tengah-tengah masyarakat apapun
8
Rita, Wiraswasta Masyarakat Cina Benteng, Wawancara Pribadi, Tangerang 14 November 2014.
9
Ratna, Wiraswasta Masyarakat Cina Benteng, Wawancara Pribadi, tangerang 14 November 2014.
gencatan yang terjadi. Meskipun naik turun semangat nya akan terus berjalan sesuai dengan sistemnya.
Pengaruh terkuat ada di sisi lain kehidupan masyarakat yaitu pergaulan. Lingkungan pergaulan memberikan dampak positif dan dampak
negatif pada Masyarakat Cina Benteng. Terkait akan hal ini persepsi masyarakat Cina Benteng Terhadap pendidikan lingkungan pergaulan
dalam masyarakat ini seharusnya terkonstruksi ulang pemahaman mendasarnya agar kemudian hari tidak ada kesalahan penegertian
mengenai pendidikan dan bisa menghasilkan masyarakat yang lebih baik dan bernilai.
Peran Lembaga sosial budaya di Masyarakat Cina Benteng sudah berjalan dengan baik dan mendorong kegiatan proses pendidikan di
masyarakat. Untuk fasilitas penunjang kegiatan pendidikan dan budaya belajar masyarakat terdapat fasilitas bimbingan belajar dan fasilitas private
guru datang kerumah dengan ini menunjang proses pendidikan. Dengan adanya penunjang akan semakin mendorong persepsi masyarakat terhadap
pendidikan. Sudah sangat baik dan mementingkan pendidikan dan lebih mengerti arti penting pendidikan yang sesungguhnya.
Dalam kegiatan belajar masyarakat sudah berjalan dengan baik demi meningkatkan pendidikan yang lebih baik. Maka hal ini ditunjang
dengan Persepsi Masyarakat Cina Benteng terhadap pendidikan untuk sekarang maupun yang akan datang sudah sangat baik. Namun, Interaksi
guru dengan Masyarakat Cina Benteng belum terlihat. Akan tetapi Interaksi yang trjadi sejauh antara guru dengan orangtua wali murid yang
menyekolahkan anak nya di Lembaga pendidikan formal tersebut. Dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah sudah cukup baik
dan sejalan demi terciptanya kemajuan pendidikan yang diharapkan. Kegiatan guru dan murid di sekolah formal sudah tentu kegiatan belajar
dan mengajar di dalam kelas dan kegiatan ekskul guna mengembangkan
potensi murid diluar jalur akademis. Dengan didukung fasilitas yang memadai demi terciptanya kegiatan ekskul.
Dibandingkan dengan masyarakat Tionghoa lainnya, masyarakat Cina Benteng masih melakukan upacara peringatan hari-hari besar agama
secara lengkap. Ketaatan masyarakat Cina Benteng terhadap tradisi leluhur, tercermin dari berbagai upacara yang masih dilakukan seperti
perayaan tahun baru imlek yaitu tahun baru penanggalan Cina, upacara Ceng Beng, upacara toan ngupec-hun, upacara cit gwe, peh gwe, cap gwe,
cia gwe, dan cap go meh. Dalam pendidikan non formal yang di dapat di klenteng yang dapat
meningkatkan pengetahuan agama masyarakat Cina benteng yakni adanya upacara yang berkaitan hari-hari besar agama yaitu Tahun baru imlek sin-
cia. Pesta tahun baru imlek juga disebut sebagai pesta tahun baru musim semi. Masyarakat Cina Benteng merayakan pada tanggal 1 cin-gwe sampai
tanggal 15 cia-gwe, yaitu pada saat dirayakan hari raya cap go meh. Beberapa pantangan dalam pelaksanaan tahun baru imlek adalah
mereka dilarang menyapu rumah, lantai, dan membersihkan berbagai peralatan dapur. Konon katanya agar jangan sampai rezeki tersapu keluar
dari rumah. Pembersihan rumah dan peralatan dapur boleh dilakukan sehari atau beberapa hari menjelang perayaan tahun baru imlek.
Tradisi perayaan tahun baru imlek di berbagai daerah berbeda dengan perayaan imlek khusus nya di kawasan Cina benteng. Yaitu
masyarakat Cina Benteng terdapat satu makanan khas yang disajikan yang berbeda yang terdapat didaerah lain yakni ikan bandeng. Ikan bandeng
merupakan ikan yang wajib ada di peryaan tahun baru imlek, digunakans ebagai sesaji untuk arwah para leluhur.
Sembahyang Sin Bengyaitu dilakukan pada tanggal 15 peh gweatau tanggal 15 bulan delapan imlek. Masyarakat Cina benteng melakukan
sembahyang Sin Beng. Yakni sembahyang untuk para arwah leluhur, atau
di Indonesia dikenal dengan nama sembahyang kue Tiong Ciu Phiakue pia. Kue pia ini berbentuk bundar seperti bulan purnama dan di tengahnya
terdapat gambar kelinci merah. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa dalam rembulan ini ada seekor kelinci.
Selain itu masyarakat Cina Benteng juga melakukan upacara Ceng Beng yakni melaksanakan ziarah dan mebersihkan makam para leluhur.
Ceng Beng artinya bersih dan terang. Pada saat perayaan ceng beng, mereka dianjurkan membersihkan makan leluhur. Upacara ceng beng biasa
disebut juga dengan the-coa. Perayaan ceng beng diperingati masyarakat Cina benteng setiap
tanggal 5 april, atau dalam penanggalan Cina adalah tanggal 3 sha-gwee bulan tiga imlek. Pada saat itu mereka melakukan ziarah ke makam
orang tua atau leleuhurnya, sekaligus membersihkan makam. Tidak lupa mereka membawa makanan yang biasa disukai oleh leluhur yang sudah
meninggal di masa hidupnya. Setelah membersihkan makam, dilanjutkan dengan sembahyang hio. Selesai sembahyang mereka menikmati makanan
bersama, sebagai penghormatan pada leluhurnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan upacara yang
berkaitan dengan daur hidup dan hari-hari besar agama pada masyarakat Cina Benteng adalah masyarakat Cina Benteng seperti halnya masyarakat
Tionghoa selalu melaksanakan doa dengan hio dan lilin. Dengan maksud agar doa yang dipanjatkan diterima oleh tuhan yang dilakukan di klenteng.
Asap hio yang dinyalakan membumbung ke atas, hal ini menyiratkan bahwa doa yang dipanjatkan terbawa sampai ke atas dan diterima olehnya.
Sebagaimana umunya, setiap masyarakat dapat terpelihara karena adanya penegndalian sosial yang mengatur ketertiban pola tingkah laku
atau interaksi sosial warga masyarakat. Pengendalian sosial ini dapat terwujud dari sistem kepercayaan, nilai dan tata cara yang mengatur dan
mengarahkan perilaku masyarakatnya secara tertib. Sistem pengendalian
sosial ini tercakup pengetahuan secara empiris dan non empiris. Pengetahuan non empiris dikaitkan dengan dunia gaib, kepercayaan, dan
mitologi. Menyimak upacara yang dilakukan oleh masyarakat Cina Benteng. Maka akan dikemukakan dua hal penting yakni arti dan fungsi
upacara pada kehidupan masyarakat Cina Benteng. Tidak bisa dipungkiri upacara memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat Cina Benteng
karena tradisi turun temurun dari generasi sebelumnya yang diwariskan pada generasi berikutnya.
72