Letak Geografis dan Keadaan Penduduk

warisan. bahkan, kadang mendapat tugas untuk mengurus abu leluhurnya sehingga suami yang harus ikut tinggal dirumah orang tuanya. dengan naiknya kedudukan wanita, tidak ada lagi kecenderungan untuk memiliki anak laki- laki. Dalam sistem kekerabatan, masyarakat Cina Benteng menganut sistem patrilinear. Karena itu hubungan dengan kerabat pihak ayah lebih erat, tetapi perkembangan sekarang menunjukan hubungan antara keluarga pihak ibu sama eratnya dengan pihak ayah. 24 Kedudukan perempuan dalam orang Cina sangat rendah pada zaman dahulu dan pada dasarnya lebih bangga jika memiliki anak laki-laki.

5. Mata Pencaharian Masyarakat Cina Benteng

Sebagian besar masyarakat Cina di Indonesia sekarang memang hidup dari perdagangan dan hal ini suatu fakta terutama di Jawa. Dan diantaranya kebanyakan dari mereka adalah orang hokkian. Orang Hakka di Jawa dan Madura banyak yang menjadi pedagang, tetapi banyak juga menjadi pengusaha industri kecil. Di Sumatera orang Hokka bekerja di Pertambangan, sedangkan di Kalimantan Barat banyak yang menjadi petani. Keberadaan Cina Benteng menegaskan bahwa tidak semua orang Cina mempunyai posisi kuat dalam bidang ekonomi. Dengan keluguannya, mereka bahkan tidak punya akses politik yang mendukung posisinya di bidang ekonomi. Realitas Cina Benteng yang tinggal di pusat kekuasaan politik dan ekonomi menunjukan, masyarakat etnis cina sesungguhnya sama dengan etnis lainnya. Ada yang punya banyak uang, tetapi ada pula yang hidup dibawah garis kemiskinan, jika melihat di belakang bangunan kelenteng Boen Tek Bio, masih ada masyarakat Cina Benteng yang berprofesi menjadi nelayan tepatnya di sungai Cisadane, atau tukang becak yang penghasilannya tidak menentu tiap harinya sehingga sulit untuk menutupi semua kebutuhan. 24 Koentjaraningrat, manusia dan kebudayaan di Indonesia , cet ke – 22 , Jakarta : Djambatan, 2007 . h.364. Jika ditambah lagi kalau melihat masyarakat Cina Benteng yang tinggal di daerah pesisir pantai khusus nya kawasan Tanjung Pasir dan Tanjung Kait masih terdapat masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan bahkan masih terdapat rumah mereka yang terbuat dari bilik bambu. Hal itu sangat berbeda dengan kehidupan di perkotaan, yang umunya berprofesi sebagai pedagang dan dapat dikategorikan sebagai kelas menengah.

C. Hakikat Pendidikan 1.Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu sarana sebagai usaha manusia dalam membina atau membimbing diri menuju kepribadian dan pengetahuan yang lebih baik. Banyak para ahli memaparkan pandangannya mengenai pendidikan. Pendidikan pada dasarnya adalah mengajarkan peserta didik dalam menuju kedewasaan yang lebih baik. Pendidikan bersifat sarat nilai, karena masyarakat menentukan apa-apa yang akan dan tidak akan diteladani. Pendidikan sering dimaknai sebagai usaha manusia untuk mmenumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik potensi jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Menurut Yudi Latif, “selain itu, dalam pengertian yang umum, pendidikan juga diartikan dengan proses bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang dilakukan oleh manusia kepada manusia lain dalam rangka pencap aian kedewasaan”. 25 Pengertian sederhana dan umum tersebut tentu saja tidak berarti menyederhanakan persoalan pendidikan, karena sesungguhnya jika dilihat secara mendalam maka pendidikan adalah merupakan suatu proses yang sistematis, hierarkis, dan berkesinambungan dalam konteks pencapaian hasil yang diharapkan. 25 Yudi Latif, Menyemai karakter bangsa , budaya , kebangkitan berbasis kesasteraan. Jakarta : Kompas Media Nusantara , 2009 , h. 83. Selain itu pendidikan dalam penegertian yang sempit ini juga berimplikasi pada lingkungan pendidikan dimana lingkungan pendidikan tidak berlangsung dimanapun dalam lingkugan hidup, tetapi di tempat tertentu yang telah ditentukan dan direkayasa secara sekolah, biasanya berbentuk kelas tempat belajar sebagai hasil rekayasa manusia, dan pendidikan merupakan rekayasa pengembangan kemampuan sebagai persiapan menjalankan tugas-tugas hidup dalam masyarakat. dalam pengertian sempit, bentuk pendidikan adalah terstruktur. Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan merupakan lembaga formal yang diciptakan khusus untuk menyelenggrakan kegiatan pendidikan tertentu yang harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, yang secara teknis dikendalikan oleh guru. Peran guru dalam penyelenggaraan bentuk-bentuk kegiatan pendidikan adalah sentral. Guru mengendalikan penyelenggaraan bentuk-bentuk kegiatan pendidikan sejaka perencanaan samapai dengan penilaian pendidikan, sejak dari awal sampai akhir proses pendidikan. Dalam Pengertian yang luas m enurut Muhibbin Syah, “pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingk ah laku yang sesuai dengan kebutuhan”. 26 Berikut adalah pendapat para ahli mengenai pendidikan adalah sebagai berikut : a. Langeveld Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pendewasaan itu, atau lebih tepat membantu cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. pengaruh ini datangnya dari orang dewasa atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya dan ditunjukan kepada orang yang belum dewasa. 27 26 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT.Rosdakarya, 2009, h.10. 27 Hasbullah, Dasar – dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persad , 2008 h.2. b. John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan – kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesame manusia . ia juga menyatakan bahwa “ Education is the process without end “, atau pendidikan itu adalah suatu proses tanpa akhir. c. Ki Hajar Dewantara Pendidikan yaitu, tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak- anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 28 d. Hoogveld Mendidik ialah membantu anak supaya ia cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawab nya sendiri. e. S.A.Branata, dkk pendidikan ialah usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya. f. Rosseau Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. Berdasarkan pendidikan pengertian diatas, secara substansial memiliki kesamaan pandangan bahwa pendidikan merupakan sebuah proses yang melibatkan orang dewasa dan peserta didik dalam rangka pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pelestarian nilai-nilai dan budaya dan norma yang berkembang di masyarakat. Dari beberapa pendapatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses bimbingan, tuntunan dan pimpinan yang didalamnnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan sebagainnya. Tugas pendidikan adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan manusia dari tahap ke tahap kehidupan anak didik sampai mencapai titik kemampuan yang optimal, dari tidak mengerti sampai dengan mengerti 28 Zurinal Z dan Wahdi Sayuti. Pengantar Ilmu Pendidikan Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan . Jakarta : UIN Jakarta press , 2006 h.1.

2. Fungsi Pendidikan

Menurut Payne fungsi pendidikan itu ada 3 macam: a. Asimilasi dari tradisi-tradisi. Di sini mengakui bahwa asimilasi adalah merupakan hal yang penting. Payne menggambarkan proses asimilasi dari tradisi sebagai imitasi dan tekanan sosial. b. Pengembangan dari pola-pola sosial yang baru. Kalau ada masalah- masalah yang baru, maka perlu dopecahkan misalnya: masalah perkembangan penduduk, masalah urbanisasi, masalah pekerjaan, masalah penempatan wanita di dalam pekerjaan. c. Kreatifitas atau peranan yang bersifat membangun di dalam pendidikan. Kreatif adalah kemampuan pemikiran yang bersifat asli. Jadi ide-ide yang asli itu bersifat kreatif, ada kenyataan kemudian timbul ide yang asli. 29 Fungsi pendidikan adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan tersebut dapat berjalan lancar. Penyediaan fasilitas ini mengandung arti dan tujuan bersifat struktural dan institusional. Arti dan tujuan struktural menuntut terwujudnya struktur organisasi yang mengatur jalannya proses kependidikan baik dilihat dari segi vertikal maupun dilihat dari segi horizontal di mana faktor pendidikan dapat berfungsi secara interaksional saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain. Arti dan tujuan institusional mengandung implikasi bahwa proses pendidikan yang terjadi di dalam struktur organisasi itu di lembagakan untuk lebih menjadi proses pendidikan berjalan secara konsisten dan berkesinambungan mengikuti kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang cenderug ke arah tingkat kemampuan yang optimal dan lebih baik. 29 Ibid, h.74.