Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Anwar Arifin menambahkan dan memfokuskan definisi pendidikan yang terdapat dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”. 5 Karena teramat penting pendidikan bagi masyarakat terutama masyarakat Cina Benteng dalam hal ini. Pendidikan pun melakukan suatu perubahan di segala bidang. Hal ini juga disebabkan oleh kenyataan, bahwa lembaga pendidikan yang benar-benar berakar dalam masyarakat selalu turut serta karena terpengaruh oleh perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan ini bermula dari satu faktor kepentingan masyarakat untuk mengubah suatu kualitas kehidupannya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan mutu pendidikan merupakan prioritas utama dalam pendidikan. Menekankan dimana pendidikan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa dan mengarah kepada kehidupan bangsa yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu membentuk manusia seutuhnya, yakni manusia yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang seimbang dan sesuai dengan tuntutan kehidupan pembangunan tanpa terkecuali masyarakat Cina benteng yang ingin menjadi bagian tersebut. Persepsi masyarakat Cina kini terhadap pendidikan digambarkan dengan masyarakat yang jauh lebih peduli terhadap pendidikan dan lebih mendominasi lebih mementingkan pendidikan dibandingkan dengan sektor lain jauh dari persepsi sebelumnya. Karena dengan jalur pendidikan masyarakat Cina Benteng berpaham akan mengangkat derajat dan martabat 5 Anwar Arifin, Paradigma baru pendidikan nasional: dalam Undang-undang Sisdiknas N0.20 Tahun 2003, Jakarta : Balai pustaka, 2005 , h.175. melalui mobilitas sosial yang dialami dan mengangkat lapisan sosial di masyarakat pada umunya. Tingkat pendidikan masyarakat di Tangerang sudah mengalami peningkatan secara bertahap hal ini terbukti sudah banyak sekolah-sekolah dan Instansi pendidikan di Tangerang. Hal ini membuktikan bahwa warga Tangerang sadar akan arti penting pendiidkan untuk masa kini dan masa yang akan datang. Sadar akan arti penting pendidikan akan membawa kearah positif dimana menuju kepada kesejahteraan masyarakat demi meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik. Hal ini diperlukan adanya peran lembaga dan institusi pendidikan agar lebih terarah sebagai jembatan demi kemajuan pendidikan pada masyarakat Cina Benteng. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memilih untuk meneliti pelaksanaan Masyarakat Cina dan persepsi masyarakat Cina Benteng terhadap pendidikan. Yang kemudian penulis tuangkan dalam sebuah penelitian dengan berjudul “Persepsi Masyarakat Cina Benteng Terhadap PendidikanStudi Kasus di Desa Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang “. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan Masyarakat Cina Benteng yang sadar akan arti penting pendidikan bagi kaum minoritas. Sehingga secara tidak langsung menjadi suatu acuan bagi masyarakat minoritas menjadi pendidikan suatu ladang bagi kesejahteraan kelangsungan hidup kaum minoritas. 2. Masyarakat Cina Benteng banyak mengalami kesenjangan hidup dan kesenjangan sosial disekitar lingkungannya menjadikan rendah nya motivasi akan arti penting pendidikan. 3. Adanya perbedaan persepsi pada masyarakat Cina Benteng terhadap pendidikan dari waktu ke waktu. 4. Peran Lembaga dan institusi pendidikan bagi masyarakat Cina Benteng

C. Pembatasan Masalah

Agar pembatasan masalah yang diuraikan di atas, tidak seluruhnya dikaji dalam penelitian ini. Mengingat adanya keterbatasan waktu, keterbatasan kemampuan, dan keterbatasan dana, pembatasan masalah dalam penelitian ini agar lebih fokus dan terarah. Oleh karena itu penelitian yang dilakukan dibatasi pada: 1. Persepsi Masyarakat Cina Benteng Terhadap Pendidikan. 2. Peran Lembaga dan Institusi Pendidikan Pada Masyarakat Cina Benteng

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi masyarakat Cina Benteng terhadap Pendidikan? 2. Bagaimana peran Lembaga dan Institusi Pendidikan pada masyarakat Cina Benteng?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penelitian ini mempunyai tujuan antara lain: 1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat Cina Benteng Terhadap Pendidikan 2. Untuk mengetahui lebih jelas peran lembaga dan institusi Pendidikan Pada Masyarakat Cina Benteng

F. Manfaat Penelitian

Pada penelitian ini adapun manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis adalah manfaat yang diambil untuk mendapatkan teori baru tentang persepsi masyarakat Cina Benteng terhadap pendidikan sehingga dapat menambah wawasan berfikir untuk dapat dijadikan dasar bertindak bagi lembaga pendidikan dan masyarakat pada umunya, baik oleh penulis ini dan penulis lainnya. 2. Manfaat Praktis Yang dimaksud manfaat praktis pada penelitian ini adalah manfaat yang bisa secara langsung didapat oleh pihak terkait dalam penelitian ini yaitu masyarakat Cina benteng. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah studi yang turut mampu mengembangkan segala aspek kehidupan masyarakat dalam meningkatkan pendidikan. 3. Bagi Lembaga, penelitian ini dapat memberikan manfaat dan masukan dalam meningkatkan perkembangan pendidikan di wikayah Cina Benteng. 4. Bagi Penulis, penelitian ini dapat memberikan pengalaman, wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang sosiologi dan sejarah. 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Perkembangan zaman yang semakin modern menjadikan berbagai macam pandangan dan asumsi masyarakat yang semakin berkembang. Dalam dunia pendidikan dan cara pandangan masyarakat tersebut dan persepsi masyarakat. Men urut Sarlito Wirawan Sarwono, “persepsi adalah kemampuan untuk membedakan, mengelompokan, memfokuskan, dan sebagainya yang selanjutnya diinterpretasi, persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ- organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak”. 1 Dalam hal proses pencarian informasi yang dipahami tersebut maka persepsi dilakukan harus dimengerti oleh panca indera dan semua panca indera harus memahami nya dengan sangat baik agar terjadi berpikir tentang orang lain dengan baik dan seimbang sebagaimana kecenderungan memahami pengetahuan tentang orang lain dengan baik dan sejalan dengan mengetahui kehidupan sosial orang lain dengan lebih baik. Fattah Hanurawan menambahkan dan memfokuskan definisi persepsi adalah : Persepsi adalah sejenis aktivitas pengelolaan informal yang menghubungkan seseorang dengan lingkungannya, persepsi sosial individu merupakan proses pencapaian pengetahuan dan proses berpikir tentang orang lain, misal berdasarkan pada ciri fisik, kualitas, bahkan pada kepribadiannya. Individu membangun gambaran tentang orang lain dalam upaya menetapkan, memungkinkan, meramalkan, dan mampu mengelola dunia sosialnya. Dalam konteks ini, apabila seseorang memiliki pengetahuan tentang kecenderungan orang lain ia akan mudah 1 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum , Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h.86. memahami perilaku orang lain itu di masa lalu, masa sekarang, serta di masa yang akan datang. 2 Melihat masyarakat dengan lingkungannya jelas bahwa dalam proses berpikir tentang orang lain dapat ditangkap dengan panca indera dan ciri fisik yang tampak dari luar yang dilihat secara langsung baik indera pendengaran, penglihatan, maupun peraba. sedemikian rupa langsung ditangkap oleh otak manusia dengan memhami perilaku baik dari segi perilaku yang bersifat dilakukan terus-menerus dengan dilakukan sewaktu-waktu bahkan hanya beberapa waktu diukur berdasarkan perputaran waktu. M enurut Abdul Rahman Saleh, “persepsi dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah kesan oleh benda yang semata-mata menggunakan pengamatan pengindraan ”. 3 Bahwa persepsi kemampuan membedakan, mengelompokan, dan lebih memspesifikan perhatian terhadap satu objek rangsangan dan diterima dengan baik apa yang sudah dirangsang. Dalam proses pengelompokan persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu peristiwa atau objek yang diterima.penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, dalam konteks ini disebut sebagai dunia persepsi agar menghasilkan suatu penginderaan yang bermakna. Banyak ahli Psikologi yang memaparkan pengertian tentang Persepsi, salah satunya adalah Rita L.Atkinson dan Richard C.Atkinson, “persepsi adalah proses di mana kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus ini dalam lingkungan”. 4 persepsi adalah proses penggabungan sensasi, fenomena persepsi dianggap tergantung pada 2 Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset. Cet. Ke-1, 2010, h.34. 3 Abdul Rahman Saleh, Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2009, Ed.1.Cet.4, h.110. 4 Rita L.Atkinson dan Richard C.Atkinson, Pengatar Psikologi I, Bandung: PT.Gelora Aksara Pratam, 1983, h.204. proses yang lebih tinggi peringkatnya, jadi studi tentang persepsi sangat berkaitan dengan tentang proses kognitif, seperti ingatan dan berpikir. Irwanto menambahkan bah wa, “persepsi adalah proses diterimanya rangsang objek, kualitas, hubungan antargejala, maupun peristiwa sampai rangsang itu disadari dan dimengerti”. 5 Karena persepsi terjadi setelah suatu penginderaan, karena rasa manis dapat diinterpretasikan secara amat berbeda tergantung apa yang menjadi penyebabnya, dan dari konteks yang lebih luas kebiasaan , selera, dan keinginan yang dimiliki. Akan tetapi proses yang diterima oleh rangsangan sangat penting artinya. Penginderaan ini lah yang membuat kita sadar akan adanya rangsangan. Menurut Brian Fellow yang dikutip oleh Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , ”persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi”. 6 Makna pesan yang ditangkap oleh organisme baik dalam diri ataupun dalam otak harus dipelajari dengan baik, seseorang tidak lahir makna dari rasa gula itu manis melainkan harus membedakan dari rasa tersebut kemudian panca indra mempunyai andil dan berperan dalam mengartikan hal tersebut. Pendengaran juga mempunyai fungsi untuk meneruskan ke otak begitu pun dengan indra visual ataupun peraba. Dan memperolah kesadaran apa yang terjadi di sekeliling kita. Berdasarkan beberapa pengertian persepsi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah kemampuan untuk menbedakan, mengelompokan, dan memfokuskan yang dijabarkan berdasarkan saat seseorang menerima stimulus dari orang lain dan dunia luar yang dirangkap berdasarkan organ-organ bantunya masuk kedalam otak. Persepsi merupakan merupakan keadaan dimana terhadap stimulus yang 5 Irwanto, Psikologi Umum, Jakarta : PT.Gramedia, 1989, h.71. 6 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2012, h.180.