Jenis – Jenis Jaminan dalam Pemberian Kredit

Risky Adelia Budianty : Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Kepada Usaha Kecil Menengah Di Kota Medan Studi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Medan, 2008. USU Repository © 2009 d. Besarnya Penjamin tidak melebihi atau syarat – syarat yang lebih berat perikatan pokok. e. Penjamin memiliki hak – hak istimewa dan tangkisan – tangkisan. f. Kewajiban penjamin bersifat Subsider g. Perjanjian Borgtocht bersifat tegas, tidak dipersangkalan h. Penjamin beralih kepada ahli waris. 25 Jaminan kebendaan mempunyai ciri – ciri ” kebendaan” dalam arti memberikan hak mendahului di atas benda – benda tertentu dan mempunyai sifat melekat dan mengikuti benda yang bersangkutan .

B. Jenis – Jenis Jaminan dalam Pemberian Kredit

Pada umumnya jenis – jenis jaminan kredit menurut KUHPerdata yang merupakan salah satu sumber di bidang keperdataan mengatur jenis – jenis jaminan dan menurut beberapa peraturan perundang – undangan yang merupakan pembaruan dari KUHPerdata dapat dikelompokkan menurut sifatnya, obyeknya dan lain – lain. Jaminan dapat digolongkan menurut hukum yang berlaku di Indonesia dan yang berlaku di Luar Negeri. Dalam Pasal 24 UU Nomor 14 Tahun 1967 tentang Perbankan ditentukan bahwa “ Bank tidak akan memberikan kredit tanpa adanya jaminan.” Jaminan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu ; 1. Jaminan Materiil Kebendaan, yaitu jaminan kebendaan 26 Jaminan Kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas suatu benda yang memiliki hubungan langsung dengan benda – benda itu, dapat 25 Sutarno, Ibid. Hal. 236 26 H.Salim HS, Ibid, Hal.23 Risky Adelia Budianty : Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Kepada Usaha Kecil Menengah Di Kota Medan Studi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Medan, 2008. USU Repository © 2009 dipertahankan terhadap siapa pun, selalu mengiktu bendanya di tangan siapapun benda itu berada droit de suite dan dapat dialihkan. Jaminan kebendaan itu lahir dan bersumber pada perjanjian. Jaminan ini ada karena diperjanjikan antara kreditur dan debitur, misalnya Hak Tanggungan dahulu hipotik fiducia, gadai. Jaminan kebendaan ini obyeknya adalah benda – benda yang ditunjuk secara khusus dengan cara menyendirikan dari bagian harta kekayaan debitur dan disediakan oleh debitur atau pihak lain pemilik jaminan guna pemenuhan utang seorang debitur. Benda – benda yang secara khusus ditunjuk debitur menjadi jaminan dapat berupa benda tetap atau benda bergerak misalnya : tanah, bangunan, mesin, kapal laut, mobil, motor, perhiasanemas, saham, obligasi, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan benda lainnya yang memiliki nilai dan dapat diikat sesuai peraturan undang – undang yang ada. Dari uraian tersebut, maka dapat dikemukakan unsur – unsur yang tercantum pada jaminan materiil, yaitu : a. hak mutlak atas suatu benda b. cirinya mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu c. dapat dipertahankan terhadap siapa pun d. selalu mengikuti bendanya e. dapat dialihkan kepada pihak lainnya. Jaminan kebendaan dapat digolongkan menjadi 5 macam, yaitu : 1 Gadai pand, yang diatur di dalam Bab 20 Buku II KUHPerdata 2 Hipotek, yang diatur dalam Bab 21 Buku II KUHPerdata Risky Adelia Budianty : Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Kepada Usaha Kecil Menengah Di Kota Medan Studi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Medan, 2008. USU Repository © 2009 3 Credietverband, yang diatur dalam stb 1908 Nomor 542 sebagaimana telah diubah dengan stb 1937 Nomor 190. 4 Hak tanggungan, sebagaimana yang diatur dalam Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1996 5 Jaminan fidusia, sebagaimana yang diatur di dalam Undang - Undang Nomor 42 Tahun 1999 Jaminan kebendaan berupa kekayaan debitur atau pihak lain yang disendirikan itu diperuntukkan bagi keuntungan seorang Kreditur yang telah memintanya karena jika tidak ada penyendirian dan penyediaan khusus maka sama halnya dengan seluruh kekayaan si debitur dijadikan jaminan untuk pembayaran utang si debitur. Jadi pemberian jaminan kebendaan kepada kredutr tertentu memberikan kedudukan kepada kreditur lainnya atau disebut ”PRIVILEGE” karena kekayaan milik seseorang itu wujudnya beraneka ragam ada barang bergerak, barang tidak bergerak maka pemberian jaminan kebendaan juga dapat meliputi aneka macam benda itu. Jaminan kebendaan dapat diadakan antara kreditur dengan Debiturnya tetapi juga dapat diadakan antara kreditur dengan Pihak ketiga yang menyediakan harta kekayaannya secara khusus misalnya tanah dan bangunan yang digunakan untuk menjamin dipenuhinya kewajiban debitur kepada kreditur. Menyerahkan barang untuk digunakan sebagai jaminan berarti melepaskan, sebagian kekuasaan atas barang itu. Risky Adelia Budianty : Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Kepada Usaha Kecil Menengah Di Kota Medan Studi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Medan, 2008. USU Repository © 2009 Kekuasaan yang dilepaskan adalah kekuasaan untuk memindahkan hak milik atas barang itu dengan cara apapun misalnya menjual, menukarkan, dan lain – lain. 27 27 Sutarno, Ibid, Hal. 148 2. Jaminan imateriil perorangan, yaitu Jaminan Perorangan Borgtocht Jaminan perorangan tidak memberikan hak mendahului atas benda – benda tertentu, tetapi hanya dijamin oleh harta kekayaan seseorang lewat orang yang menjamin pemenuhan perikatan yang bersangkutan hasil Seminar Badan Pembinan Hukum Nasional yang diselenggarakan di Yogyakarta, dari tanggal 20 Juli sampai dengan 30 Juli 1977. Jaminan penangguhan utang Borgtocht adalah jaminan yang bersifat perorangan yang menimbulkan hubungan langsung dengan orang tertentu. Jaminan yang bersifat perorang ini hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu terhadap harta kekayaan debitur seumumnya. Contohnya Borgtocht jaminan yang bersifat perorangan ini mempunyai azas kesamaan pasal 1131 dan Pasal 1132 KUHPerdata artinya tidak membedakan piutang mana yang lebih dahulu terjadi dan piutang yang terjadi kemudian. Keduanya mempunyai kedudukan yang sama terhadap harta kekayaan penjamin dan tidak mengindahkan urutan terjadinya. Borgtocht dalam bahasa Indonesia disebut Penjamin atau penanggungan. Orangnya disebut Borg atau penjamin atau penanggung. Borgtocht diatur dalam kitab Undang – Undang Hukum Perdata buku III Bab XVII Pasal 1820 sd Pasal 1850. Risky Adelia Budianty : Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Kepada Usaha Kecil Menengah Di Kota Medan Studi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Medan, 2008. USU Repository © 2009 Borgtocht adalah perjanjian antara kreditur ber-piutang dengan seorang pihak Ketiga yang menjamin dipenuhinya kewajiban – kewajiban Debitur si- berutang. Perjanjian antara Kreditur dengan pihak Ketiga Penjamin dapat dilakukan dengan sepengetahuan di Debitur si berutang atau bahkan tanpa sepengetahuan Debitur. Dalam jaminan borgtocht ini berarti seorang Penjamin secara hukum menyediakan seluruh atau sebagian tertentu harta kekayaan yang dimiliki sekarang maupun yang akan datang, baik barang tetap atau barang bergerak untuk menjamin utang debitur, manakala debitur tidak mampu melunasi hutangnya. Seluruh atau sebagian harta kekayaan yang disediakan tersebut tergantung perjanjian antara Kreditur dengan Pihak Ketiga tadi. Seperti perjanjian jaminan lainnya, perjanjian jaminan borgtcht bersifat Accesoir artinya keberadaan jaminan berbentuk borgtocht ini tergantung pada perjanjian pokoknya yaitu perjanjian kredit. Perjanjian jaminan borgtocht hapus apabila perjanjian pokoknya perjanjian kredit hapus misalnya kredit telah dilunasi dan lain – lain. Mengingat jaminan borgtocht ini bersifat accesoir dan sebagai cadangan saja maka seorang Penjamin BORG diberikan “hak istimewa” yaitu hak dimiliki seorang penjamin untuk menuntut agar harta kekayaan milik si berutang utama debitur terlebih dahulu disita dan dijuallelang. Jika hasil penjualan harta kekayaan debitur tidak cukup untuk melunasi hutangnya, kemudian baru harta kekayaan Penjamin. Risky Adelia Budianty : Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Kepada Usaha Kecil Menengah Di Kota Medan Studi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Medan, 2008. USU Repository © 2009 Hak istimewa seorang Perjamin tersebut tercantum dalm pasal – pasal Kitab Undang – Undang Hukum Perdata KUHPerdata biasanya dalam praktek membuat perjanjian jaminan perjanjian borgtocht hak– hak istimewa ditiadakandihapuskan. Akibat dihapuskannya hak – hak istimewa tersebut maka kedudukan seorang Penjamin adalah seperti si berutang sendiri artinya apabila si berutang debitur tidak membayar hutangnya maka si Penjamin dapat ditagih untuk segera melunasi hutang debitur. Hak istimewa yang dimiliki seorang Penjamin itu ada karena Penjamin Borgtocht sifatnya hanya sebagai cadangan saja artinya jika Debitur tidak melunasi hutangnya maka penjamin melunasi hutang Debitur itu. Ada dua macam bentuk jaminan borgtocht yaitu jaminan perorangan Personal guaranted dan jaminan perusahaan Corporate guaranted. Secara detail bentuk jaminan akan diuraikan secara lebih mendalam dalam uraian berikutnya. Unsur jaminan perorangan, yaitu : a. mempunyai hubungan langsung pada orang tertentu b. hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu c. terhadap harta kekayaan debitur umumnya . 28

C. Fungsi Jaminan Kredit Dalam Pemberian Kredit

Dokumen yang terkait

Kedudukan Penjamin Dalam Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Medan)

0 18 86

Kedudukan Penjamin Dalam Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Medan)

0 0 7

Kedudukan Penjamin Dalam Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Medan)

0 0 1

Kedudukan Penjamin Dalam Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Medan)

0 0 16

Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Pada Usaha Kecil Menengah Di Kota Pematangsiantar (Studi PT. Bank Sumut Cabang Pematangsiantar)

0 0 8

Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Pada Usaha Kecil Menengah Di Kota Pematangsiantar (Studi PT. Bank Sumut Cabang Pematangsiantar)

0 0 1

Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Pada Usaha Kecil Menengah Di Kota Pematangsiantar (Studi PT. Bank Sumut Cabang Pematangsiantar) Chapter III V

0 0 33

Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Pada Usaha Kecil Menengah Di Kota Pematangsiantar (Studi PT. Bank Sumut Cabang Pematangsiantar)

0 0 2

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENGATURAN HUKUM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA USAHA KECIL A. Pengertian Kredit Secara Umum - Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Pada Usaha Kecil Menengah Di Kota Pematangsiantar (Studi PT. Bank Sumut Ca

0 0 37

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Pada Usaha Kecil Menengah Di Kota Pematangsiantar (Studi PT. Bank Sumut Cabang Pematangsiantar)

0 0 14