Frekuensi pemberian makanan tambahan

Renata Pardosi : Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi Usia Kurang dari Enam Bulan di Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Medan, 2009.

5.1.5 Frekuensi pemberian makanan tambahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memberikan nasi bubur setiap hari 23,9 dan 1-2 kali seminggu 4,4. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Manalu 2008 yang menunjukkan bahwa sebesar 92,68 telah mendapatkan makanan tambahan berupa bubur. Hasil penelitan menunjukkan bahwa pemberian lauk hewani berupa ikan segar diberikan setiap hari, 3-4 kali seminggu, dan 1-2 kali seminggu yang masing-masing sebesar 4,4, dan 2,2 yang memberikan telur 3-4 kali seminggu. Hasil peneltian ini sesuai dengan hasil penelitian Manalu 2008 yang menunjukkan bahwa ibu yang memberikan makanan tambahan ikan asin 1-3 kali sehari 80,49, telur dan daging 1 kali seminggu 19,51. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan Sediaoetama 1991 yang menyatakan bahwa protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena paling erat hubungannya dengan proses kehidupan. Kebutuhan protein terutama dipenuhi dari makanan lauk pauk seperti daging, ikan, unggas, telur, susu, dan kacang-kacangan. Namun pernyataan ini tidak sesuai bagi bayi yang masih berusia kurang dari 6 bulan yang seharusnya pemberian ASI sudah mencukupi kebutuhan gizi bayi Krisnatuti, 2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian buah pisang 4,4 setiap hari dan 6,5 1-2 kali seminggu, jeruk dan pepaya diberikan 3-4 kali seminggu masing-masing 2,2. Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian Manalu 2008 yang menunjukkan bahwa semua bayi yang diteliti kekurangan konsumsi buah untuk frekuensi 1-3 kali seminggu 100. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan Satyanegara 2004 dan Moehji 1998 yang Renata Pardosi : Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi Usia Kurang dari Enam Bulan di Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Medan, 2009. menyatakan bahwa setelah usia bayi 6 bulan dapat diperkenalkan buah-buahan yang sudah dihaluskan dan diberikan 1 kali sehari pada siang hari dan setelah bayi berusia 8-12 bulan dapat diperkenalkan buah-buahan yang sudah dilunakkan dalam 2 kali sehari pada pagi dan siang hari.

5.1.6 Alasan pemberian makanan tambahan