Jenis pemberian makanan tambahan

Renata Pardosi : Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi Usia Kurang dari Enam Bulan di Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Medan, 2009. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Marpaung 1991 di Padang Luar yang menunjukkan bahwa pemberian makanan tambahan yang pertama kali diberikan terbanyak pada bayi berusia 3-6 bulan, serta hasil penelitian Baso 2007 juga menunjukkan bahwa pada usia 4-6 bulan 58,6 telah diberikan makanan tambahan.

5.1.2 Jenis pemberian makanan tambahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu 93,5 telah memberikan susu formula sebelum bayi berusia enam bulan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Pujiati 2004 di Kecamatan Berastagi yang menunjukkan bahwa bayi usia 4-6 bulan 29,5 telah mendapatkan susu formula. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Puspitanangrum 2006 di Wilayah Kerja Puskesmas Gandrungmangu yang menunjukkan bahwa 52,8 telah diberikan susu formula pada bayi usia kurang dari enam bulan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan Krisnatuti 2000 yang menyatakan bahwa pemberian makanan tambahan seperti susu formula dianjurkan setelah bayi berusia 6 bulan. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan pernyataan Markum 2002 yang menyatakan bahwa pemberian susu formula adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang komposisinya disusun untuk dapat memenuhi kebutuhan secara fisiologis yang diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memberikan bubur nasi 10,8. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Baso 2007 yang menunjukkan bahwa sebagian besar ibu 64,7 telah memberikan Renata Pardosi : Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi Usia Kurang dari Enam Bulan di Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Medan, 2009. bubur pada usia dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu memberikan makanan tambahan berupa makanan pokok dan sayur lunak 6,5. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Sipayung 2007 yang menunjukkan bahwa makanan tambahan yang diberikan hanya berupa nasi dan sayuran, dan terkadang tahu. Sumber protein hewani hampir tidak pernah diberikan dengan alasan bayi masih terlalu kecil sehingga tidak perlu makan ikan karena takut alergi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa buah diberikan sebagai makanan tambahan 4,4. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Baso 2007 yang menunjukkan bahwa sebagian besar ibu 33,3 telah memberikan buah sebagai makanan tambahan. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan pernyataan Krisnaturti 2000 dan Sembiring 2009 yang menyatakan bahwa pemberian makanan tambahan dianjurkan setelah bayi berusia 6 bulan dan pemberian ASI saja yang dilakukan selama 6 bulan sudah mencukupi kebutuhan gizi bayi. Kemudian setelah berusia 6 bulan, pemberian ASI dapat diikuti dengan pemberian makanan tambahan hingga bayi berusia 2 tahun, dan pemberian ASI telah dapat dihentikan.

5.1.3 Jumlah pemberian makanan tambahan