Alasan pemberian makanan tambahan

Renata Pardosi : Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi Usia Kurang dari Enam Bulan di Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Medan, 2009. menyatakan bahwa setelah usia bayi 6 bulan dapat diperkenalkan buah-buahan yang sudah dihaluskan dan diberikan 1 kali sehari pada siang hari dan setelah bayi berusia 8-12 bulan dapat diperkenalkan buah-buahan yang sudah dilunakkan dalam 2 kali sehari pada pagi dan siang hari.

5.1.6 Alasan pemberian makanan tambahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan ibu memberikan makanan tambahan adalah agar bayi lebih sehat 89,1. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Boedihardjo 1994 yang menyatakan bahwa kelompok masyarakat yang menganut pandangan bahwa bayi sehat adalah bayi gemuk akan terus- menerus memberikan makanan tambahan secara berlebihan. Alasan lain yang membuat ibu memberikan makanan tambahan karena jumlah ASI ibu kurang 69,5 dan karena ASI saja tidak mencukupi kebutuhan gizi bayi 63,1. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Idrus 1994 di kota Jakarta yang menunjukkan bahwa pemberian makanan tambahan yang terlalu dini akan mempercepat ketidaktergantungan bayi terhadap ASI dan menganggap makanan tambahan sudah mencukupi kebutuhan gizi bayi. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Mahyuni 2001 yang menunjukkan bahwa 97,2 pola pemberian ASI yang buruk terhadap bayi akan mempengaruhi jumlah produksi ASI berkurang. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Kavindra 2006 yang menyatakan bahwa ibu akan beranggapan bayi yang mendapat ASI harus diberi makanan tambahan karena ASI saja tidak cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Renata Pardosi : Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi Usia Kurang dari Enam Bulan di Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Medan, 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan ibu memberikan makanan tambahan karena ibu sibuk bekerja 30,4. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Luciasari 1995 yang menyatakan bahwa ibu yang bekerja akan cenderung memiliki waktu yang lebih terbatas untuk melakukan tugas rumah tangga dibanding dengan ibu yang tidak bekerja. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pernyataan Kabi 1999 yang menyatakan bahwa ibu-ibu cenderung akan memberikan makanan tambahan dini mulai sejak lahir karena alasan pekerjaan agar sewaktu ibu bekerja kembali, bayi sudah mengenal makanan tambahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan ibu memberikan makanan tambahan karena pengaruh iklan yang menyatakan bahwa makanan tambahan bergizi bagi bayi. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Soetjiningsih 1997 yang menyatakan bahwa sebagian besar produsen masih berpegang pada peraturan lama yaitu batasan ASI eksklusif sampai empat bulan sehingga makanan tambahan seperti bubur susu, biskuit masih mencantumkan untuk usia empat bulan.

5.1.7 Resiko pemberian makanan tambahan