Klausula antisipatif 1. Pasal 7 Perjanjian Kerjasama Ultra Disc Franchise.

Iman Pasu Purba : Tinjauan Yuridis Mengenai Penggunaan Perjanjian Standar Dalam Kontrak Bisnis Waralaba Local Analisa Terhadap Kontrak PT. Ultra Disc Prima Internasional, 2007. USU Repository © 2009 iv. Pasal 6 ayat 4 : Seragam pegawai diusulkan oleh Pihak Pertama dan wajib untuk dilaksanakan oleh Pihak Kedua. v. Pasal 6 ayat 5 : Pihak Kedua atau wakil yang sah dari Pihak Kedua berkewajiban mengikuti rapat jika diperlukan baik mingguan, bulanan maupun tahunan dan ikut berpartisipasi dalam latihan serta training yang diselenggarakan Pihak Pertama.

3.1.3. Klausula antisipatif 1. Pasal 7 Perjanjian Kerjasama Ultra Disc Franchise.

i. Pasal 7 ayat 1 : Surat perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 dua tahun, terhitung mulai tanggal 20 Maret 2007 sampai dengan tangal 20 Maret 2009 dan dengan memilih perpanjangan 1 satu tahun atas dasar kesepakatan bersama mengenai Hak dan Kewajiban kedua belah pihak sesuai kondisi terbaru”. ii. Pasal 7 ayat 2 : Kerjasama Franchise antara Pihak Pertama Franchisor dan Pihak Kedua sebagai franchisee tidak secara langsung berakhirputus dengan berakhirnya masa berlaku masa perjanjian ini”. 2. Pasal 4 Surat Perjanjian Royalty. i. Apabila terjadi perselisihan paham akan diupayakan penyelesaian secara kekeluragaan musyawarah untuk mufakat. ii. Apabila perselisihan tersebut tidak terselesaikan maka kedua belah pihak setuju untuk meneruskan melalui jalur hukum sesuai dengan Undang- Undang yang berlaku di negara Republik Indonesia. 3. Pasal 8 Perjanjian Kerjasama Ultra Disc. Iman Pasu Purba : Tinjauan Yuridis Mengenai Penggunaan Perjanjian Standar Dalam Kontrak Bisnis Waralaba Local Analisa Terhadap Kontrak PT. Ultra Disc Prima Internasional, 2007. USU Repository © 2009 i. Salah satu pihak berhak memutuskan surat perjanjian ini secara sepihak apabila pihak yang lain tidak menaati pasal-pasal kesepaktan tersebut diatas sekalipun telah melalui teguran secara tertulis sampai maksimal 3 tiga kali berturut-turut, namun tidak dihiraukan oleh pihak yang bersangkutan. ii. Untuk pemutusan Perjanjian sebagaimana ternyata pada ayat 1 pasal ini, para pihak setuju dan dengan ini melepaskan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1266 KUHPerdata. iii. Apabila terjadi perselisihan akan diupayakan penyelesaian secara kekeluargaan musyawarah untuk mufakat. iv. Apabila perselisihan tersebut tidak terselesaikan, maka kedua belah pihak setuju untuk meneruskannya melalui jalur hukum sesuai Undang- undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Dalam hal ini kedua belah pihak meilih domisili hukum yang tetap di kantor Pengadilan Negeri Jakarta Timur. 3.2. Ketentuan Penunjang supplementary provisions 3.2.1 Klausula tentang affirmative covenant