Menurut Ibu PP orang-orang yang pro tambang, adalah orang-orang yang hanya mementingkan kepentingan ekonomi semata dari pada hubungan
kekeluargaan.
4.7.7. Informan Ketujuh Masyarakat Tolak Tambang
Nama : RS
Umur : 58 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Alamat : Tarutung Panjang
Ibu RS merupakan penduduk asli Desa Tarutung Panjang, Ibu RS sudah sejak lahir dan dibesarkan di Tarutung Panjang. Pendidikan terakhir Ibu RS
adalah tamat SMA. Ibu RS menikah dengan Bapak JH dan dikaruniakan tujuh orang anak, dua sudah menikah, tiga merantau, dan dua lagi masih sekolah di
sekolah dasar. Pendidikan tertinggi anak-anak Ibu RS adalah tamat SMA, tidak ada yang kuliah dengan alasan keterbatasan dana. Ibu RS sehari-hari bekerja
sebagai petani sesekali Ibu RS berjualan di sekitar lokasi tambang, suaminya Bapak JH sebagai pangguris hapea mengambil getah karet.
Alasan keluarga ini untuk tolak tambang, karena takut akan banjir. Apa lagi musim penghujan seperti ini, rumahnya yang paling dekat dengan lereng
bukit. Tanggal 12, 13, 14 Januari 2013 lalu Naga Juang turun hujan mulai dari sore hingga malam. Tarutung Panjang hampir saja kebanjiran. Ibu RS sangat
cemas karena parit besar Desa Tarutung Panjang yang hanya berjarak 15-20
Universitas Sumatera Utara
meter dari rumahnya sudah meluap, padahal hujan yang turun tidak terlalu deras dan hanya sebentar saja. Masyarakat segera bergotong royong
melebarkan parit agar air tidak masuk ke pemukiman. Menurut penuturan Ibu RS pada malam itu, masyarakat yang mau
bergotong royong hanyalah masyarakat tolak tambang. Hal ini membuat Ibu RS jengkel, beliau tidak habis pikir kenapa ada masyarakat pro tambang.
“Apa masyarakat pro tambang ini tidak takut, sedangkan perusahaan belum produksi saja kampung ini sudah rentan
banjir. Apa lagi kalau sempat dibikin lubang tambang di dolok bukit sana.”
Beliau berharap masyarakat pro tambang ini mau merubah keputusan mereka menjadi tolak tambang, dan sama-sama memperjuangkan agar
pertambangan di desa mereka segera dihentikan.
4.7.8. Informan Kedelapan Pemuda Tolak Tambang
Nama : OH
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Tarutung Panjang
OH merupakan salah satu pemuda Tarutung Panjang yang telah menamatkan pendidikan STM-nya dua tahun yang lalu. OH pernah kuliah
hanya namun hanya satu semester saja. Uang pendaftaran kuliahnya diperoleh dari hasil menjual ternak babinya. Untuk melanjutkan kuliahnya OH tidak
Universitas Sumatera Utara
punya dana lagi, sementara orag tuanya yang hanya sebagai petani tidak mampu menopang dana kulia OH.
Saat ini kegiatan OH adalah sebagai penambang rakyat, dia dan teman- teman sebayanya sebagai kuli angkut untuk batu-batu atau tanah dari lobang-
lobang penambang rakyat. Mengangkut batu dari bukit lokasi penambangan rakyat sampai ke desa Tarutung Panjang, OH memperoleh upah Rp 150.000,-
per karung. Jika memiliki waktu luang OH juga memecah-mecahkan batu sebelum di bawa ke galundung dan di upah Rp 50.000,- per karung.
Namun dua bulan yang lalu OH dan teman-temannya mendapat emas dari hasil manggacong. Emas yang mereka peroleh dijual dan dibagi-bagikan,
OH kebagian 65 juta pada saat itu. Saat mendapat uang tersebut, OH didatangi aparat kepolisian yang juga minta komisi, dengan dalih uang keamanan.
OH memilih tolak tambang selain alasan lingkungan. OH merasa tidak adil jika Sumber Daya Alam di desanya yang memiliki nilai ekonomis sebesar
itu harus dikelola oleh perusahaan asing. Menurutnya lebih baik masyarakat yang mengelola untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa
Tarutung Panjang. OH juga aktif dalam Panitia Natal Naposo Tolak Tambang di desa
Tarutung Panjang pada Tanggal 29 Desember 2012 lalu. Perayaan natal naposo yang tahun-tahun sebelumnya dirayakan secara bersama-sama, saat ini tidak
lagi. Sejak masyarakat terbelah menjadi tolak tambang dan pro tambang natal naposo tolak tambang dan pro tambang jadi terpisah. Setelah perayaan natal
Universitas Sumatera Utara
naposo tolak tambang barulah keesokan harinya perayaan natal naposo pro tambang.
Natal naposo tolak tambang dilaksanakan oleh pemuda tolak tambang, dan dihadiri oleh tolak tambag juga, demikian juga sebaliknya. Menurut OH
acara natal yang dilakukan tolak tambang lebih bagus dari pada pro tambang. Acara natal tolak tambang lebih ramai dan lebih meriah.
4.7.9. Informan Kesembilan Masyarakat Pro Tambang