Informan Kesembilan Masyarakat Pro Tambang Informan Kesepuluh Masyarakat Pro Tambang

naposo tolak tambang barulah keesokan harinya perayaan natal naposo pro tambang. Natal naposo tolak tambang dilaksanakan oleh pemuda tolak tambang, dan dihadiri oleh tolak tambag juga, demikian juga sebaliknya. Menurut OH acara natal yang dilakukan tolak tambang lebih bagus dari pada pro tambang. Acara natal tolak tambang lebih ramai dan lebih meriah.

4.7.9. Informan Kesembilan Masyarakat Pro Tambang

Nama : BS Umur : 58 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Kristen Khatolik Alamat : Tarutung Panjang Bapak BS merupakan salah satu anggota masyarakat desa Tarutung Panjang. Bapak BS tinggal di Tarutung Panjang semenjak menikah dengan Ibu LT. Bapak BS lahir dan dibesarkan di Dolok Sanggul. Bapak BS menurut adat batak disebut sonduk hela karena tinggal di rumah keluarga dari pihak istri. Bapak BS dan Ibu LT, memiliki enam orang anak. Anaknya yang tertua sudah menikah, anak tertuanya PS sempat merantau di Batam selama tiga tahun setelah itu pulang kampung dan berumah tangga. Saat ini Bapak BS sudah memiliki satu orang cucu. Anak kedua dan ketiga sudah merantau ada yang ke Medan dan ada juga di Batam. Anak Universitas Sumatera Utara keempat kelas 1 SMA, anak yang kelima kelas 2 SMP yang keenam kelas 2 SD. Keluarga Bapak BS adalah keluarga pro tambang, alasan Bapak BS untuk pro tambang adalah karena ekonomi. Bapak BS berkata, kalau beliau pro tambang maka beliau bisa ikut program pembibitan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Selain mendapat upah Rp 50.000,- per hari, anak bungsu Bapak BS juga dapat berjualan sayur bayam dari hasil pembibitan seharga Rp 2.000,- per ikat. Sebelum ada program pembibitan tersebut, Bapak BS memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan mangomo ke ladang orang dan memperoleh upah sebesar Rp 30.000,- per harinya. Bapak BS tidak mempunyai ladang sendiri sehingga, beliau berpindah-pindah ke ladang orang lain. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Bapak BS dan keluarga memilih pro tambang.

4.7.10. Informan Kesepuluh Masyarakat Pro Tambang

Nama : PN Umur : 61 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Khatolik Alamat : Tarutung Panjang Ibu PN merupakan salah seorang penduduk asli Tarutung Panjang, saat ini Ibu PN sudah tidak selalu pergi bekerja ke sawah karena sudah tua. Suami Universitas Sumatera Utara Ibu PN adalah alm. Bapak SL yang dahulu bekerja sebagai guru SD. Bapak SL meniggal 5 tahun yang lalu akibat penyakit tumor. Saat ini Ibu PN hanya tinggal dengan kedua anak laki-lakinya dan seorang menantu perempuan. Ibu PN memiliki empat orang anak perempuan yang sudah mapan di tanah perantauan. Oleh sebab itu untuk biaya hidupnya sehari-hari ibu PN, dikirim uang setiap bulan dari anak-anaknya yang berada di perantauan. Alasan Ibu PN memilih untuk pro tambang adalah, karena Ibu PN memiliki masalah pribadi dengan salah seorang tolak tambang. Masalah tersebut bermula dari selisih paham yang disebabkan parbalokan saba. Di Tarutung Panjang pemilikan atas suatu lahan tertentu hanya berdasarkan kesepakatan semata mereka tidak memiliki sertifikat tanah. Jika mereka melakukan jual beli atau gadai atas lahan yang mereka miliki, tidak ada surat- surat pernyataan “hitam di atas putih”.

4.7.11. Informan Kesebelas Pemuda Pro Tambang