1.5. Definisi Konsep
Konsep adalah unsur penting dalam suatu penelitian. Konsep merupakan definisi yang dipakai oleh peneliti menggambarkan secara abstrak suatu fenomena
sosial atau fenomena alami. Konsep merupakan generalisasi dari sejumlah fenomena yang akan diteliti Singarimbun 1998:33. Agar penelitian ini menjadi terarah dan
terfokus, perlu dilakukan pembatasan terhadap konsep-konsep yang diteliti :
a. Social Polarity
forces in any social aggregate which are sharply contrasted and which tend by their opposition to keep the aggregate in equilibrium: as in
the tension between major political parties, between agriculture and industrial interest, and between youth and age. Dictionary of Sociology and
related Sciences, Adam: 1964. Polarisasi sosial merupakan kekuatan dalam setiap kelompok sosial yang
saling berbeda yang cenderung bertentangan dan untuk menjaga jumlah keseluruhannya dalam keseimbangan; seperti dalam ketegangan antara partai-
partai politik besar, antara pertanian dan kepentingan industri, dan antara pemuda dan usia lanjut.
Polarisasi berasal dari kata polar yang artinya adalah kutub. Polarisasi sosial adalah perbedaan sikap dan saling bertentangan yang diambil masyarakat
dalam memandang suatu fenomena yang terjadi yang menyebabkan terjadinya kutub-kutub dalam suatu masyarakat. Jika konflik terjadi karena adanya
perebutan sumber daya yang terbatas, dalam polarisasi tidak ada sumber daya yang diperebutkan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan polarisasi adalah proses interaksi masyarakat yang terpola dan terbentuk seperti kutub-kutub. Kutub pro
tambang dan kutub tolak tambang pada masyarakat Desa Tarutung Panjang.
b. Masyarakat; masyarakat dalam penelitian ini adalah masyarakat sebagai
sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah wilayah geografi yang sama atau sebuah rukun tetangga atau sebuah kampung di wilayah pedesaan.
c. Pengaruh
adalah dampak yang dihasilkan oleh kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan tambang Sorikmas Mining, baik secara langsung
atau tidak langsung yang mengakibatkan suatu perubahan terhadap perilaku
dan sikap orang lain atau kelompok. d. Industri Pertambangan
adalah suatu industri dimana bahan galian mineral diproses dan dipisahkan dari material pengikut yang tidak diperlukan. Dalam
industri material, proses untuk mendapat mineral-mineral yang ekonomis biasanya menggunakan metode ekstraksi, yaitu proses pemisahan mineral-
mineral yang tidak diperlukan. Mineral-mineral yang tidak diperlukan akan menjadi limbah industri pertambangan dan mempunyai kontribusi yang
cukup signifikan pada pencemaran dan segradasi lingkungan Noor, 2006:85
Setiap melakukan tahap-tahap kegiatan usaha pertambangan, pengusaha harus memiliki surat keputusan pemberian Kuasa pertambangan KP Surat izin
Penambangan Daerah SIPD yang sesuai dengan tahap kegiatan yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan. Secara garis besar tahap-tahap kegiatan dalam usaha pertambangan
adalah sebagai berikut:
1 Tahap Eksplorasi
Biasanya tahap eksplorasi dimulai dengan penyelidikan di permukaan bumi yang diawali dengan survei geofisika dipermukaan tanah serta
survei udara, kemudian dilanjutkan dengan metoda stream sediment sampling, soil sampling, rock sampling yang kemudian dilanjutkan
dengan pemboran drilling, pembuatan paritan trenching, dan peledakan blasting.
Dampak yang ditimbulkan pada tahap ini adalah pembukaan lahan-lahan yang tertutup tanaman, seperti dilingkungan hutan lindung, hutan suaka
marga satwa, taman nasional dan lain sebagainya. Masuknya peralatan survei dan alat-alat berat ke lokasi penyelidikan di daerah yang di
eksploitasi akan menimbulkan degradasi lingkungan serta terganggunya ekosistem daerah tersebut. Proses ekplorasi adalah proses yang tengah
dilakukan oleh Perusahaan Tambang Sorikmas Mining saat ini.
2 Tahap EksploitasiPenambangan
Pada tahap ini yang terpenting dan perlu diperhatikan adalah ketika alat- alat berat mulai masuk ke lokasi penambangan serta sejumlah besar
material limbah material padat, baik yang berasal dari batuan maupun pengupasan lapisan tanah untuk mendapatkan mineral-mineral yang di
Universitas Sumatera Utara
inginkan, dimana limbah-limbah padat ini harus dipindahkan ke lokasi- lokasi diluar lokasi tambang.
3 Tahap Pemrosesan Mineral
Pemrosesan mineral dapat terdiri dari pencucian untuk memisahkan lempung dan pasir, proses pengerusan, penggilingan dan pemisahan
material-material yang tidak ekonomis. Dampak lingkungan yang sering dijumpai pada tahap ini adalah perusahaan membuang limbah ke sungai,
kemudian dibawa arus sungai dan kemudian diendapkan di dataran yang lebih rendah seperti dataran banjir Noor, 2006: 88-89.
e. Struktur Ekonomi salah satu syarat untuk mencapai struktur ekonomi yang