6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini terutama bertujuan untuk :
1. Untuk menganalisis pengaruh variabel BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar terhadap Capital Adequecy Ratio CAR.
2. Untuk menganalisis pengaruh variabel BI Rate, inflasi, jumlah uang beredar dan Capital Adequecy Ratio CAR terhadap penawaran kredit.
3. Untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung variabel BI Rate, inflasi, jumlah uang beredar dan Capital Adequecy RatioCAR
terhadap penawaran kredit.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yakni manfaat akademis maupun praktis.
1. Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat untuk:
a. Bagi peneliti untuk mendapatkan pengembangan dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh.
b. Bagi civitas akademika dapat menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian penelitian.
2. Kepentingan praktis hasil penelitian ini, bisa dipandang bermanfaat untuk:
a. Bagi manajemen
perusahaan perbankan
diharapkan dapat
memberikan sumbangan
pemikiran yang
bermanfaat bagi
7 manajemen perbankan sebagai bahan acuan dalam menjalankan
fungsinya sebagai lembaga intermediasi.
b. Kalangan perbankan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka mengantisipasi berbagai faktor makro ekonomi yang dapat
mempengaruhi penawaran kredit.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Lembaga Keuangan 1. Pengertian Lembaga Keuangan
Menurut Totok Budisantoso 2006 Lembaga keuangan financial institution merupakan suatu badan usaha atau institusi yang
kekayaannya terutama dalam bentuk asset-asset keuangan financial assets maupun non-financial asset atau asset riil.
Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 141967 yang kemudian diganti dengan Undang-Undang No. 71992 tentang perbankan di
Indonesia bahwa lembaga keuangan merupakan badan atau lembaga yang kegiatannya menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kepada masyarakat. Dalam keputusan SK Menkeu RI No. 792 Tahun 1990
dinyatakan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dana,
penyaluran dana kepada masyarakat terutama dalam membiayai investasi pembangunan.
Dari pengertian tersebut di atas maka yang bisa dikatakan sebagai lembaga keuangan adalah suatu badan usaha atau institusi yang
memiliki kekayaan utama dalam bentuk asset-asset baik financial maupun non-fiancial yang aktivitasnya menghimpun dana dari
8
9 masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat terutama
dalam membiayai investasi pembangunan.Abdullah: 2008. Menurut Ahmad Rodoni 2007 lembaga keuangan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Lembaga Keuangan Depositori
Lembaga keuangan depositori bank mendapatkan dana yang bersumber langsung dari masyarakat unit surplus dalam
bentuk simpanan yaitu tabungan, giro, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Unit surplus dapat berupa perusahaan,
pemerintah, rumah tangga dan orang asing yang memiliki kelebihan pendapatan setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi. Lembaga
keuangan depositori bank merupakan komponen penting dari penawaran uang money supply. Yang termasuk depositori antara
lain: Commercial Bank, Saving and Loan Associations SLs, Mutual Saving Banks dan Credit Unions.
b. Lembaga Keuangan Non-Depositori Lembaga keuangan non-depositori bukan bank ini
dikelompokkan menjadi tiga bagian. Pertama, bersifat kontraktual contractual institutions yaitu menarik dana dari masyarakat dengan
menawarkan dana untuk memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian, misalnya perusahaan asuransi dan dana pensiun.
Kedua, lembaga keuangan investasi investment institutions yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya melakukan investasi di pasar