48 Sasaran akhir suatu kebijakan moneter dalam arti luas
mencangkup stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, keseimbangan neraca pembayaran, stabilitas
financial market, dan stabilitas pasar valutaa asing. Secara ideal, semua sasaran tersebut dapat dicapai secara bersama – sama. Namun
pada kenyataanya, di Indonesia seringkali mengandung unsur – unsur yang kontradiktif. Misalnya, usaha untuk mendorong laju
pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja pada umumnya dapat berdampak negative terhadap kestabilan harga dan
neraca pembayaran. Menyadari hal ini, BI memfokuskan sasaran kebijakan moneternya pada stabilitas nilai rupiah, yang dicapai
melalui stabilitas harga inflasi dan stabilitas nilai tukar. Untuk mencapai sasaran akhir tersebut, maka diperlukan suatu respon
kebijakan untuk mengendalikan situasi moneter dan pasar keuangan agar tetap berada di koridor yang diinginkan. Respon kebijakan yang
dimaksud dinyatakan dalam kenaikan, penurunan atau tidak berubahnya BI rate, sebagai sinyal kebijakan moneter untuk
mengarahkan dan mempengaruhi suku bunga yang berlaku dipasar keuangan. Arah kebijakan moneter secara konsisten ditunjukan
untuk mencapai sasaran inflasi jangka menengah yang rendah dan stabil inflation targeting, yang ditetapkan oleh pemerintah setelah
berkordinasi dengan Bank Indonesia.Bank Indonesia:2009.
49
b. Inflasi
Menurut Sukirno 2004:27 inflasi adalah kenaikan harga- harga secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu
periode ke periode lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi kenaikan harga-harga pada suatu tahun tertentu
berbanding dengan tahun sebelumnya. Data inflasi yang digunakan adalah perkembangan inflasi per bulan periode Januari 2004-
Desember 2009. Data tersebut diperoleh dari situs www.bi.go.id
c. Jumlah Uang Beredar
Menurut Kuncoro 2008, JUB merupakan penawaran uang money supply adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat,
berupa penjumlahan dari uang kartal dan uang giral. Jumlah uang beredar di masyarakat besarnya sudah tentu, didasarkan kepada
otoritas moneter, yakni Bank Sentral Eeng Ahman:197. Data jumlah uang beredar dalam penelitian ini diwakili oleh
periode Januari 2004-Desember 2009. Data tersebut diperoleh dari situs
www.bi.go.id .
50 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 141967 yang kemudian diganti dengan Undang-Undang No. 71992 tentang perbankan di Indonesia
bahwa lembaga keuangan merupakan badan atau lembaga yang kegiatannya menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat.
Dalam keputusan SK Menkeu RI no. 792 Tahun 1990 dinyatakan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang kegiatannya di
bidang keuangan melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana kepada masyarakat terutama dalam membiayai investasi pembangunan.
Dari pengertian tersebut di atas maka yang bisa dikatakan sebagai lembaga keuangan adalah suatu badan usaha atau institusi yang memiliki
kekayaan utama dalam bentuk asset-asset baik financial maupun non- fiancial yang aktivitasnya menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kemabali kepada masyarakat terutama dalam membiayai investasi pembangunan. Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya
berasaskan pada prinsip kehati-hatian prudent. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta
bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf
51 hidup rakyat banyak. Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di
Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya,
dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah.
B. Penemuan Dan Pembahasan 1. Analisis Deskriptif
a. Analisis Deskriptif Variabel Tingkat BI Rate
Tabel 4.1 Data BI
Rate BI
Rate Bulan
2004 2005
2006 2007
2008 2009
Januari 0.0065 0.0061 0.0106 0.0079 0.0066 0.0072
Februari 0.0062 0.0061 0.0106 0.0077 0.0066 0.0068
Maret 0.0061 0.0062 0.0106 0.0075 0.0066 0.0064
April
0.0061 0.0064 0.0106 0.0075 0.0066 0.0062
Mei 0.0061 0.0066 0.0104 0.0072 0.0068
0.006
Juni 0.0061 0.0068 0.0104
0.007 0.007 0.0058
Juli
0.0061 0.007 0.0102 0.0068 0.0072 0.0056
Agustus 0.0061 0.0072 0.0097 0.0068 0.0075 0.0054
September 0.0061 0.0083 0.0093 0.0068 0.0077 0.0054
Oktober
0.0061 0.0091 0.0089 0.0068 0.0079 0.0054
November 0.0061 0.0102 0.0085 0.0068 0.0079 0.0054
Desember 0.0061 0.0106 0.0081 0.0066 0.0077 0.0054
Sumber : data diolah Tabel 4.1 di atas menunjukkan fluktuasi BI Rate pada periode
Januari 2004 -Desember 2009.
Untuk lebih mudah kita lihat grafik berikut ini :